True romance isn't Romeo and Juliet who died together but grandma and grandpa who grew old together.
Berada di jurusan Teknik yang di dominasi oleh kamu Adam nggak lantas membikin Nadine melepas status jomblonya. Malah Nadine bersyukur jomblo karena...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Andaikan dapet cowok semudah gue order makanan di gofood."
"Kalau kayak gitu, bumi nggak akan disesakkan oleh para jomblo."
"Mati aja gue, Key! Gimana caranya gue dapet cowok coba?!"
"Jangan mati, kasian yang ngakat, berat."
Nadine mencabikkan bibirnya kesal. Menatap pada Kesya yang lagi asik streaming youtube di laptopnya—memangku sekaleng biscuit sambil menonton beauty vlogger yang tengah bercuap-cuap merekomendasikan berbagai merk skincare di atas kasur bersperai orange. Memuat Nadine sakit mata melihatnya.
"Lo nggak guna banget sih, jadi temen!"
"Kayak lo ada gunanya aja."
Duh, sepertinya Nadine sudah mengambil keputusan yang kurang tepat dengan bertandang ke rumah Kesya agar bisa mendapatkan sedikit pencerahan. Nyatanya cewek itu sama sekali tak membantu apapun—malah responnya membuat Nadine darah tinggi. Dan kepengin menguyel-uyel pipi tembem Kesya yang kayak adonan kue.
Lagian kok bisa-bisanya Mama mau menjodohkannya? Di zaman canggih kayak gini jodoh-menjodohkan itu udah norak parah. Apalagi Nadine kan belum tua-tua banget. Jalannya masih panjang untuk mencari lawan jenis yang berkualitas.
Nadine itu nggak minder karena merasa dirinya tidak cantik untuk bisa punya pacar. Mungkin dia tak sebadai Carisa yang sudah menjadi rebutan senior saat masih Maba. Selucu Kesya dengan pipi tembem tapi memiliki body yang menjadi body goals. Sekarismatik Karen yang membuat banyak cowok yang bertekuk lutut di hadapannya. Nadine cukup manis untuk dilirik cowok-cowok.
Nadine hanya...belum memikirkan untuk pacaran.
Lagian, mana bisa dia merubah status jomblo dalam jangka waktu tiga minggu?
Mama kira nyari cowok kayak nyari enceng gondok di rawa-rawa?
"Pacarin aja si Daniel kali, Nad. Lagian lo kan juga deket sama dia." Saran Kesya sembari mencari video dari beauty vlogger lainnya mengenai skincare.
Nadine mengerucutkan bibirnya.
"Yakali gue pacaran sama dia. Yang ada gue disuruh ngasuh kucing-kucing kampungnya itu." Tolak Nadine keras. "Lagian Daniel juga naksir Karen."
"Yaudah, pilihan lo cuman terima nasib buat dijodohin." Sahut Kesya santai.
"No way!"
Kesya tertawa. Apalagi tampang Nadine yang sudah stress luar biasa; kayak judul skripsinya yang ditolak dosen pembimbing. Baru kali ini Nadine yang hidupnya selalu santuy mendadak kebakaran jenggot hanya perkara nggak punya pacar.
"Elah, ngapain sih si Keenan."
Kesya menggerutu melihat nama Keenan—kakak kandungnya yang di layar ponsel. Padahal tadi Kesya melihat Keenan ada di rumah, lantas kenapa coba harus menelpon kalau serumah?
