#09 - pagi bersama keenan

2.4K 456 91
                                    

"KEENAN!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"KEENAN!"

Nadine memekik. Antara bingung dan kaget. Matanya melotot setelah tubuhnya berbalik dan menemukan Keenan—si tersangka yang menutup matanya. Namun ada yang berbeda dengan Keenan hari ini. Bukan, bukan Keenan tiba-tiba berubah jadi jelek. Itu mah sudah seperti pencemaran nama baik. Hanya aja, wajah cowok itu kini memerah sampai ke telinga. Matanya juga sayu serta bau alkohol yang mengeruak dari tubuh Keenan kontan bikin Nadine mengernyit hidung.

"Ken, lo mabuk?!"

Tentu aja, sudah jelas. Karena bukannya menjawab, tubuh Keenan ambruk duluan, menimpa tubuh Nadine yang kecil. Alhasil Nadine kedorong ke belakang, bertabrakan dengan tembok.

"Bangke, sakit banget." Nadine meringis tatkala merasakan ngilu di sekujur pundaknya. Mana badan Keenan kan gede, untung nggak gempeng aja si Nadine. "Ken, minggiran dong. Pengep nih gue."

Alih-alih merespon, justru Keenan yang sudah kehilangan kesadaran memberikan seluruh bobot tubuhnya pada Nadine. Bahkan kepalanya terkulai tak berdaya di atas bahu Nadine.

"Bangsat, si Keenan, kenapa bisa mabok sih?" Nadine misuh-misuh sambil berusaha menahan tubuh cowok itu dan mencari ponsel di saku celananya. Dihubunginya Kesya, yang hanya sampai dering ketiga, panggilannya langsung di angkat.

"Apaan?"

"Apaan, apaan! Abang lo nih." Serbu Nadine sewot.

"Dia sama lo?"

"Tiba-tiba dia muncul di belakang gue." Balas Nadine, lantas meluruskan tubuhnya dengan susah payah karena Keenan yang bersandar sepenuhnya padanya. "Abang lo mabok. Tumbenan banget."

"Habis berantem hebat sama bokap."

Tanpa minta penjelasan lebih lanjut, Nadine langsung bisa paham. Hubungan Keenan dan Papanya emang buruk banget.

"Yaudah, lo kesini dong. Udah teler mampus dia."

"Em, Nad. Lo kan banyak hutang budi ke Keenan nih." Nadine memutar bola mata, sudah mencium bau-bau pemanfaatan. "Sekali ini lo urus Keenan, ya? Suasana rumah gue lagi nggak enak habis mereka berantem. Kalau Keenan pulang dalam kondisi tipsy, bisa lo bayangkan gimana nasib kedamaian keluarga gue?"

"Maksud lo Keenan tidur di tempat gue gitu?"

"Ya, apa salahnya?" Kesya menyahut santai. "Gue nggak yakin kalian bakal berakhir ena-ena meski berada di ruang yang sama satu malam. Keenan nggak bakal nafsu sama lo."

Entah kenapa, Nadine jadi tersinggung. Tapi yaudahlah ya, Kesya ada benarnya juga. Apa salahnya ia menolong Keenan satu kali ini setelah beribu kebaikkan yang Keenan lakukan padanya. Alhasil, meski agak kepayahan. Nadine berhasil membopong Keenan ke apartemennya. Untungnya, Nadine bisa nyetir. Jadi dia pakai mobil Keenan buat balik. Kalau tidak, Nadine bakal lebih repot lagi buat nyetop taksi di tengah malam.

Bad RomanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang