"Mae, eomma" panggilannya itu membuat jennie dan lisa menengok kearahnya.
"Ada apa?" tanya lisa.
"Besok orang tua semua mahasiswa disuruh kekampus, kalian biss ikut besok?" tanya jisoo.
"Tentu, besok tidak ada meeting," jawab lisa sambil menengok kearah jennie.
"Ya nak, kami bisa kok" jawab jennie sambil tersenyum.
Jisoo terlihat senang, lalu dia berterimakasih dan langsung kekamarnya itu.
Dia akan merubah penampilannya, seorang jisoo yang culun ingin merubah penampilannya menjadi-
"Besok pakai baju apa ya," jisoo mengobrol dengan dirinya sendiri dan mencocokkan dirinya dengan baju yang ingin dia pakai besok dikaca.
Dinner pun tiba, jennie memanggil jisoo lewat telepon yang ada didapur.
Di setiap ruangan rumah itu pasti ada telepon, rumah manoban fam terlalu besar, jennie tidak bisa memanggil mereka dengan teriakkan saja.
Lagian ada² saja, 1 keluarga hanya 3 orang tapi rumahnya seperti istana. Tapi tetap ramai karna ada banyak pembantu disitu. Bahkan lebih banyak pembantu daripada manoban fam. Orkay bebas tsay.
"Jisoo, turun ya dinner sudah siap" ucap jennie lewat telepon.
"Nee," jawab jisoo dan ia pun segera turun.
Lisa dan jennie sudah berada dimeja makan dan disusul oleh jisoo. Mereka makan seperti biasa. Saat mereka sedang makan, tiba² ada seseorang yang memencet tombol bell.
"Bi, tolong cek siapa itu," ujar jennie.
"Baik non," bibi pun langsung mengecek keluar dan ada perempuan berambut blonde datang kesitu, yea itu rosé kekasih jisoo.
"Silahkan masuk non" ucap bibi.
"Terimakasih" rosé mengucapkan terimakasih ke bibi dengan senyuman hangat.
Walaupun mereka berasal dari keluarga berada, namun mereka tetap sopan santun kepada siapapun.
"Hey rosé!" panggil jisoo dan jisoo segera berlari kecil ke arah rosé. Jisoo menarik tangan rosé agar duduk bersamanya dan makan malam bersamanya.
Sementara rosé. Dia sangat pangling dengan penampilan jisoo. Penampilan jisoo dirumah saat JAUHHHH beda dengan di kampus.
"Tuhan, kenapa dia sangat cantik. Jika bisa, aku ingin kawin lari dengannya" ucap rosé dalam hati.
"Rosé! Mengapa menatap chu seperti itu?" tanya jisoo dan rosé hanya menggeleng kepala.
"Rosé, ingin makan bersama?" tawar lisa.
"Iya rosé, makan bersama saja yuk. Kau sudah sering mengantar dan menjemput jisoo, sekarang gantian kami yang menyediakan makanan untukmu" tawaran hangat jennie yang membuat rosé tersenyum.
"Terimakasih tante, tadi saya baru makan kok. Masih kenyang" tolakkan halus rosé membuat jisoo pouting.
"Ayolah makan sedikit saja, ya ya ya" jisoo mempouting bibir yang membuat rosé tak habis pikir.
"KENAPA DIA SANGAT IMUT, TUHAN???!!!" ujar rosé dalam hati.
"I-iya" jawab rosé.
Jisoo pun langsung mengambilkan makanan kepada kekasihnya itu. "Nih makan ya, say-" omongan jisoo terpotong oleh rosé, dia takut jisoo keceplosan dan jenlisa tau jika mereka backstreet.
"Iya baik, terimakasih jisoo" rosé memberi isyarat ke jisoo agar tidak melanjutkan kata² itu, dan mengambil makanan yang diberi sang kekasihnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Love [ChaeSoo]✔️
RomanceThis is just a fictional story, not based on a true story! homophobic? under age? get away please 📍Topsé 📍18++ 📍Botsoo/jibot