[13] iFFy: Ragu Lagi

119 12 28
                                        

Sebuah klakson mobil memekik diikuti dengan cahaya lampu sorot yang menerpa ke tubuh dua orang yang berbincang di trotoar itu.

Seonghwa berbalik, didapatinya sebuah mobil berwarna hitam yang berhenti di sana. Dari dalam, seorang gadis melambai lalu mengeluarkan kepalanya melaui jendela.

"Gray!" serunya menyebut nama panggilan Seonghwa.

"Sampai jumpa," sela Dara yang senang karena bisa berpamitan saat itu juga. Dengan begini, ia tak perlu menjawab pertanyaan Seonghwa barusan.

Seonghwa menoleh ke arah Dara dan gadis yang baru saja turun dari mobil bergantian. Ia bingung harus menanggapi yang mana dulu. Sedangkan langkah Dara kini sudah semakin menjauh, membuat Seonghwa pasrah dan memutuskan untuk berbicara dengan gadis yang satunya.

"Siapa dia?" tanya gadis cantik itu setibanya di depan Seonghwa.

"Oh, dia temanku."

"Teman atau teman?" godanya, membuat pipi Seonghwa seketika memerah.

"Temannnn," tegas Seonghwa diikuti tawa melengking dari mulut gadis di depannya.

Seonghwa melirik ke arah mobil yang terparkir manis di bahu jalan lalu beralih pada gadis di depannya.

"Hey, siapa yang membiarkanmu menyetir? Bukankah itu dilarang?"

Gadis di depannya terkikik. "Biar saja. Lagi pula kontrakku akan habis beberapa hari lagi. Selain itu, aku sudah punya SIM!" Gadis itu merogoh saku celana denim-nya dan menunjukkan SIM yang ia simpan di sana pada Seonghwa.

"Woah, daebak... Uri Sohee akhirnya mendapatkan SIM," puji Gray. Gadis bernama lengkap Han Sohee itu pernah hampir putus asa karna selalu gagal ujian mengemudi.

Sohee tersenyum bangga menanggapi pujian dari Seonghwa. "Aku mati-matian mendapatkannya, tau," kenangnya.

"Setelah ini apa kau tidak akan melanjutkan kontrakmu lagi di sana?" tanya Seonghwa.

Sohee menggeleng. "Tidak, aku mau pindah saja," jawabnya.

"Pindah ke mana?"

"Kau pasti tahu ke mana aku akan pindah dan alasannya kenapa aku menemui hari ini."

Seonghwa membulatkan mata. "AOMG?" tanyanya, diikuti anggukan mantap dari gadis di depannya.

"Kau serius?" tanya Seonghwa lagi.

"Sangat serius. Oh iya, kudengar Park-sajang itu tampan, ya?" Sohee bergelayut di lengan Seonghwa. Keduanya memang sudah berteman sejak sekolah menengah pertama, jadi tidak ada rasa canggung karna itu.

"Jadi kau masuk AOMG karna dengar kalau CEO-nya tampan?"

Sohee mengangguk sambil terkekeh.

"Ya, dia tampan. Tapi masih tetap tampan aku," ujar Seonghwa.

"Arraseo... Tapi itu tidak akan berlaku untukku, Lee Seonghwa. Bwe~" ejek Sohee.

"Ya, aku tahu. Baiklah, besok aku akan mengenalkanmu pada CEO AOMG."

"Aaaaa... Thank you!" seru Sohee dengan riangnya.

***

Dara menghentikan langkah beberapa meter dari pintu masuk apartment-nya. Ia dapati Sanghyun sudah duduk di depan sana sambil menunduk seolah benar-benar menyesali apa yang telah ia lakukan.

"Noona, aku menunggumu sejak tadi," ucap Sanghyun yang mulai berdiri sambil berjalan mendekat ke arah Dara.

Gadis itu tak menjawab, bahkan ia seolah tak ingin melihat wajah adiknya. Ia masih sakit hati dengan perkataan Sanghyun sore tadi.

IFFY [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang