[9] iFFy: Crush

136 12 21
                                    

Sanghyun melompat kegirangan ketika mendapat notifikasi dari m-banking miliknya. Dua ratus ribu won sudah bertambah di rekeningnya yang menipis. Ia sebenarnya berbohong soal denda pelanggaran lalu lintas itu. Sebenarnya uang itu akan ia pergunakan untuk bermain game online semalam suntuk dan taruhan dengan temannya.

"Halo, aku sudah dapat uangnya. Kita bisa main semalaman!" serunya gembira ketika mengobrol melalui telepon dengan si teman. Setelah selesai menelpon temannya, pemuda itu kemudian menelpon sang kakak untuk berterima kasih.

"Noona, terima kasih ya... Aku sayang noona... Saranghae," ujarnya ketika panggilannya diangkat oleh Dara.

Yang disanjung hanya terdiam mendengar suara sang adik. Tangan Dara berkeringat, sedangkan si tersangka-pengirim uang-kini tengah memandanginya.

Panggilan itu diputus sepihak oleh Dara. Ia tak sanggup berkata-kata, apalagi ada Jay di depannya. Ingin rasanya ia mengomel pada adiknya seperti biasa, tapi rasanya kali ini ia tak kuasa.

Ia benar-benar merepotkan Jay hari ini.

"Maafkan aku," lirihnya.

"Kenapa meminta maaf berulang-ulang? Aku sudah bilang tidak apa-apa," balas Jay.

Lucu ketika keadaan seolah berbalik. Karena sejak siang, Jay-lah yang sibuk meminta maaf. Kini giliran Dara yang merapalkan mantera itu, mungkin bisa sampai semalaman.

"Tadi kau juga meminta maaf berulang-ulang," ucap Dara mengingatkan kelakuan Jay sepanjang siang tadi.

"Benar." Pria itu tertawa pelan. "Kita mirip," lanjutnya. Pria itu kemudian beranjak dari tempat duduknya.

"Mau ke mana?" tanya Dara sambil mendongak menatap prianya.

"Pulang."

"Kenapa tidak menginap?"

Jay berpikir sejenak hingga akhirnya ia menggeleng, tentu dengan senyumnya yang seolah tak habis-habis di depan Dara.

"Aku tidak pulang sejak kemarin. Jadi, sebaiknya aku memeriksa keadaan tempat tinggalku sekarang," jawabnya.

"Oh iya. Tidak terasa kita sudah bersama selama 2 hari. Tapi, mengapa rasanya seperti sangat singkat." Dara menunduk. Kekacauannya yang mereka lakukan seakan membuatnya tak ingin sedetik pun berpisah dari pria ini.

"Kita masih bisa bertemu setiap hari di kantor. Jadi, jangan khawatir. Aku pulang dulu ya," pamit Jay.

Dara mengantarkannya sampai ke depan. Jay yang sudah melangkah menjauh beberapa meter kini justru berbalik seolah ada sesuatu yang tertinggal.

"Kau ketinggalan sesuatu?" tanya Dara.

Detik berikutnya, Dara memejamkan mata secara reflek. Sebuah sapuan lembut bibir Jay menempel beberapa detik di pipi Dara.

Pria itu melepas kecupannya sembari tersenyum lebar.

"See you," ucap Jay yang kemudian benar-benar menghilang dari hadapan Dara. Senyuman mengembang di pipi gadis rupawan itu. Inilah kali pertamanya ia memiliki seseorang yang semanis Jay.

Ya, semua rasa manis ini membuat Dara benar-benar kecanduan. Ia tak akan bisa lepas.

***

Siang yang panas ketika Seonghwa memutuskan untuk bertemu dengan Jay di cafetaria AOMG. Sebelum ke lokasi, Seonghwa pergi ke minimarket untuk membeli rokok. Minimarket itu terletak tak jauh dari kantor AOMG.

Ketika sedang mengantre di kasir, Seonghwa melihat gadis incarannya. Gadis itu ada tepat di depannya dan menenteng keranjang belanja berisi makanan kecil dan air mineral.

IFFY [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang