[22] iFFy: Goin' Crazy! - 21+

192 11 19
                                    

Siang itu tak terlalu panas, ditambah kondisi rumah yang sepi membuat kedua insan itu memanfaatkannya untuk menjalin kasih.

Tinggal sendirian memang enak. Meski awalnya Jay hanya berpikir bahwa ia akan kesepian setiap hari, tapi nyatanya kondisi sepi itu bisa ia manfaatkan juga. Hari ini tak akan ia sia-siakan.

Setelah dua insan itu masuk ke dalam rumah, bibir mereka segera tertaut bagai magnet. Tubuh mungil Dara didekap oleh lengan kekar Jay dan digiring masuk ke dalam. Kebetulan kamar Jay berada di bawah, sehingga mereka tak perlu memaksa kaki-kaki mereka untuk menaiki tangga.

Ciuman itu tak terlepas, bahkan Jay dengan lihai meletakkan Dara dalam gelayut manjanya. Sebelah tangannya meraih gagang pintu, setelah keduanya masuk, Jay pun kembali menutup pintunya.

Cari aman saja. Meski ia tinggal sendiri, Jay bukanlah tipe orang yang menyukai exhib.

Ia melepaskan ciumannya sejenak, direngkuhnya kedua pipi Dara untuk memandang wajah gadis yang begitu ia rindukan itu.

Ia melepaskan ciumannya sejenak, direngkuhnya kedua pipi Dara untuk memandang wajah gadis yang begitu ia rindukan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"I miss you," bisiknya sambil mendekatkan bibirnya pada telinga Dara.

Pelan-pelan ia menggiring Dara ke ranjangnya, lalu meletakkan gadis itu di bawah kuasanya.

Sebuah kecupan kembali melayang singkat ke bibir Dara, bibir tipis itulah yang membuat Jay begitu candu.

Sebuah kecupan kembali melayang singkat ke bibir Dara, bibir tipis itulah yang membuat Jay begitu candu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesaat setelah memberikan ciuman di wajah Dara, Jay kemudian menenggelamkan wajahnya pada leher Dara. Ia telusuri leher gadis itu dengan kecupan-kecupan singkat.

Begitu sampai ke telinga Dara, Jay menghembuskan napasnya: sehingga membuat Dara seolah tenggelam dalam titik lemahnya.

Kedua tangan Jay yang terampil mulai membuka kancing baju Dara satu per satu. Kemudian ia melepaskannya dan hanya meninggalkan satu benda yang melekat: yaitu bra berwarna nude yang memeluk erat kedua payudara kenyal milik gadis itu.

Tangannya kembali beralih pada celana kantor Dara yang masih melekat, ia melepaskannya dan hanya meninggalkan panties dengan warna senada.

Ia pandangi seluruh tubuh kurus yang setengah telanjang itu. Orang-orang mungkin akan berpikir bahwa Jay menyukai gadis yang bertubuh sexy, tapi nyatanya seiring bertambah usia: Jay justru menyukai gadis berdada kecil.

IFFY [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang