(6)

16.8K 664 13
                                    

(6)

                  ⚠⚠⚠

Rivaldi berjalan tertatih menuju ruang keluarga Syailendra. Wajahnya membiru penuh lebam memar akibat hantaman tangan Nino dan Sandi.

Di ruang keluarga itu, hanya ada Papa Jimmy, Nino dan juga Sandi. Sementara Mama Mariska menemani putri bungsunya tidur.

Ditatapnya wajah pucat, mata membengkak, dan hidung memerah putrinya. Mariska membelai lembut kepala sang putri. Teringat olehnya kelakuan putrinya saat kecil dulu yang tak bisa diam. Selalu jahil pada kedua abangnya, terutama Nino yang selalu saja menjadi sasaran kejahilannya.

Mama menyeka pipinya menghapus airmata yang selalu turun. Ia menyayangkan kejadian yang menimpa putrinya, namun juga tak habis pikir tentang penolakannya terhadap niat Rivaldi.

Ia mengusap lembut kening Alysha yang berkerut. Bahkan dalam tidurpun airmata meleleh di sudut matanya.

Sementara di ruang keluarga, Papa akhirnya setuju dengan niat baik Rivaldi meski sempat di tentang kembali oleh Sandi.

Dan telah sepakat bahwa pertemuan dua keluarga akan di adakan 2 minggu dari sekarang untuk membicarakan prosesi lamaran dan penentuan tanggal pernikahan.

Papa meminta Rivaldi untuk pulang lebih dulu dan membicarakan hal ini kepada keluarganya.

Tak lama terdengar Alysha berteriak histeris dari dalam kamar. Sontak semuanya bergegas menuju kamar Alysha.

"Jangan! Tolong jangan Pak! JANGAN!!" Ucap Alysha histeris dalam tidurnya, Mama berusaha membangunkannya namun tubuhnya masih terus meronta memberontak dan menjerit, terlihat air mata menetes dari matanya.

"Tenang Sayang, ini Mama!" Bisik Mama berusaha menenangkan Alysha yang sudah membuka matanya namun Alysha masih berada di alam bawah sadarnya.

Ia kembali meronta dan menjerit. Semakin membuat Mama kewalahan menahan tubuhnya. Nino mengambil alih dan mengusap pelan punggungnya dan membisikkan kalimat penenang yang selalu dia ucapkan dikala sang adik ketakutan terutama saat berada di kegelapan.

"Bang Nino...?" Bisik Alysha lirih memanggil Nino.

"Iya ini bang Nino. Kamu aman sekarang, ada Abang disini." Ucapnya dengan suara bergetar menahan tangis.

"Sakit Bang..!!" Ucapnya lirih sambil menangis dan memeluk Nino dengan gemetar.

Kata-kata itu cukup menyayat hatinya, Nino kembali memeluk erat Alysha dan menatap tajam dengan amarah ke arah Rivaldi yang berdiri di luar memandang sendu ke arah Alysha.

"Sakit Bang...! Icha udah bilang gak mau tapi dia paksa Icha." Ucapnya lagi sambil meraung dan tak lama kemudian kegelapan menghampirinya hingga yang terdengar hanya sayup-sayup teriakan memanggil namanya.

"ICHA…!!"

                            ⚠⚠⚠

2 minggu kemudian...

Akhirnya kedua keluarga saling bertemu, namun terlihat sangat jelas ketidak-setujuan terpancar dari wajah ibunda Rivaldi yaitu, Nyonya Fitriana Anugrah.

Beberapa hari sebelumnya mereka,- Rivaldi dan sang Ibu sempat bersitegang saat Rivaldi putra kesayangannya itu memberitahu bila dirinya telah memperk*sa Alysha adik Nino, sahabatnya dalam keadaan tak sadar karena pengaruh minuman beralkohol.

Fitriana bahkan menolak niatan Rivaldi untuk bertanggung jawab selain karena hal itu terjadi saat putranya dalam keadaan mabuk, kejadian itu juga akan mencoreng nama baik keluarganya. Bahkan Fitriana tidak segan-segan menuduh semua ini adalah rencana Alysha yang memang sengaja menjebak putranya itu.

Alysha (Revisi-End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang