💕💕💕💕💕Rivaldi menghela napas, gemas dengan kelakuan istrinya yang membuatnya bingung. Ia lantas menarik tangan sang istri dan mengajaknya pergi meski dengan ogah-ogahan Alysha ikut.
"Buat apa ada Mas Valdi kalau Mama pulang naik taksi online." Ucapnya pada Mama mertua.
Mendengar ucapan menantunya, Mariska hanya diam dan mengikuti mereka. Setibanya mereka di depan mobil, Alysha segera masuk ke kursi belakang dan menguncinya.
Rivaldi dan Mariska yang bingung akhirnya mendiamkan dan Mariska duduk di samping kemudi.
Selama dalam perjalanan, Rivaldi mencoba membuka pembicaraan dengan menanyakan perkembangan sang anak pada Alysha, namun hanya di tanggapi dengan singkat dan ketus.
Hanya menjawab 'ya, tidak, tidak tahu' atau cosplay jadi patung. Mendengar itu semua akhirnya Mama mertua dan dirinya memilih diam.
Sesampainya di kantor Papa, Mama memilih turun lebih dulu meninggalkan pasutri yang sedang perang dingin itu. Alysha memilih keluar saat Rivaldi menolehkan kepala ke belakang.
Geram dengan tingkah sang istri dengan cepat ia keluar dan membanting pintu mobil hingga membuat Alfa menangis karena terkejut. Alysha menatap sengit pria itu dan mencoba membujuk sang putra agar berhenti menangis.
Dengan kasar Rivaldi meraih putranya dalam gendongan dan membuainya agar berhenti menangis, dan berhasil.
Alfa kembali diam seraya memainkan kunci mobil miliknya dan meraih tangan Alysha, namun lagi-lagi wanita mungil itu menghempaskan tangan Rivaldi.
"Kamu kenapa sih? Daritadi aku perhatiin kelakuan kamu aneh." Desis Rivaldi padanya sambil menarik paksa tangan istrinya menuju lift. Sesampainya di lift Alysha meraih Alfa kembali dalam gendongannya. Sadar banyak orang di dalam lift, Rivaldi hanya mendiamkan namun rahangnya mengeras.
Sesampainya lift di lantai tujuan, Alysha keluar lebih dulu, namun bukannya masuk ke ruangan sang Papa, ia malah memilih duduk di kursi ruang tamu di depan ruangan itu.
"Eh mbak Alysha, mau ketemu Bapak? Masuk aja mbak, kebetulan Ibu juga di dalam." Ujar Nindy sekretaris Jimmy.
Setelah mengucapkan terimakasih ia pun melangkahkan kakinya masuk dan dua orang dewasa itu serempak menoleh ke arah pintu.
"Mama kira kalian udah pulang, Mama tungguin gak naik juga." Celoteh Mariska dan mengambil alih sang cucu.
"Maaf Ma, tadi Alfa sempat kebangun dan nangis, jadi kita bujuk dulu biar tenang." Jawab Rivaldi dan mendudukkan dirinya di samping sang istri.
Di hadapan sang Papa, Alysha tak berani berkutik. Ia memasang topeng menutupi perasaan kesal dan dongkolnya pada sang suami.
Mariska membawa Alfa ke pangkuan Jimmy dan pria paruh baya itu memangku cucu lelakinya sambil mengajaknya bermain. Mariska meraih telepon di meja dan meminta OB untuk membawakan minuman dan juga cemilan.
"Papa udah selesai kerjanya?" Tanya Alysha saat melihat kedua orangtuanya bercanda bersama Alfa. Terdengar tawa kekeh sang bayi yang begitu menggemaskan.
"Udah selesai tapi karena Mama bilang mau kesini jadi Papa tunggu." Jawabnya masih bermain dengan sang cucu.
"Pa, Icha boleh gak kerja disini?"
Sontak saja pertanyaan itu membuat semuanya terdiam. Mata jeli Jimmy meneliti wajah kedua anak-menantunya.
"Ada apa? Seingat Papa kamu sendiri yang ingin fokus mengurus Alfa." Tanyanya tepat sasaran.
"Gak ada apapa, cuma ternyata bosen aja diem dirumah. Apalagi kalo Alfa udah tidur." Jawabnya santai tanpa memperdulikan reaksi sang suami. Seolah dirinya tak bisa membahagiakan sang istri.
"Apa suamimu mengijinkan?"
Satu kalimat sama yang lagi-lagi membuatnya kesal. Ia berpikir kenapa sih perkara mau kerja aja harus ada ijin dari suaminya.
"Apa suamimu kurang dalam menafkahimu sehingga kamu minta pekerjaan sama Papa?!"
Alysha tertunduk, tak berani menjawab atau mengangkat kepalanya.
"Apa dia tidak bisa membahagiakanmu dalam hal materi sehingga kamu rela mengorbankan waktumu melihat perkembangan Alfa, cucu Papa?!" Tanya lagi Jimmy sarat akan ketegasan.
Mata tajamnya menatap anak dan menantunya."Icha mau pisah." Bisiknya pelan namun masih bisa di dengar oleh ketiganya. Sontak saja itu membuat murka sang Papa hingga ia menggebrak meja kerjanya. Mariska segera membawa bayi gembul itu ke dalam ruangan pribadi milik Jimmy sebelum tangisnya pecah.
"Apa-apaan kamu!!? Tarik kembali ucapanmu itu Alysha Queen Syailendra!" Desis Papa menatap murka anak bungsunya.
Alysha menggelengkan kepalanya, kekeuh dengan keinginannya, meski isak tangis sudah terdengar. Sementara Rivaldi mengusap wajahnya, kaget namun juga marah mendengar penuturan sang istri.
Ia berjongkok di hadapan wanita mungil yang sudah memberikannya keturunan itu. Meraih kedua tangan yang terkepal gemetar dan mengecupnya lembut.
"Sayang, kamu lagi bercanda kan? Apa aku ada salah sama kamu, hm? Tolong maafin aku dan kita bicarain ini baik-baik ya..." Bujuk Rivaldi pada istrinya yang masih terisak. Jemarinya mengusap lembut wajah memerah sang istri yang penuh dengan airmata.
"Kalau ada masalah selesaikan dengan kepala dingin, bukan menangis minta pisah. Kamu itu bukan lagi gadis remaja yang masih bebas kesana kemari, kamu sekarang sudah menjadi seorang istri juga ibu. Pikirkan kembali apa yang menjadi keputusan kamu, jangan gegabah! Papa tidak akan pernah menyetujui jika kamu minta pisah dengan suamimu!" Tegas Jimmy dan beranjak menuju ruang pribadinya. Ia menghela napasnya kembali saat melihat sang istri yang menangis diam-diam, sementara cucunya telah tidur nyenyak di pembaringan.
"Ada apa dengan anak itu!" Monolognya seraya memijat kepalanya yang tiba-tiba berdenyut sakit.
"Sebenarnya udah dari beberapa hari yang lalu dia minta ijin untuk kerja, Mama tanya alasannya kenapa tapi dia gak mau jawab. Bahkan sama Nino pun dia juga begitu. Mama dan Nino bilang kalau suaminya mengijinkan maka kami juga mengijinkan, tapi Icha malah marah dan mendiamkan Mama. Bahkan saat kesinipun keduanya juga seperti sedang perang dingin. Mama bingung, Pa." Jelas Mama panjang lebar pada Papa sambil menangis dalam pelukan suaminya.
Jimmy menghela napasnya lelah, ia pun juga tak tahu harus berbuat apa. Satu sisi ia ingin memberikan ijin pada putrinya namun di sisi lain ia tak bisa sembarangan mengijinkan karena kini sang putri telah menjadi istri orang.
💕
💕
💕
💕
Tbc.
Double up!!
Siap-siap menuju akhir cerita ya gaes😉
Sisa beberapa part lagi...
ziga1810
KAMU SEDANG MEMBACA
Alysha (Revisi-End)
Fiksi UmumWarning!!! Cerita mengandung unsur 21+ atau dewasa, penuh dengan adegan mature di dalamnya. Seluruh hak cipta di lindungi oleh Undang-Undang. Create by : ziga1810