Terimakasih atas respon'y dan extra part ini khusus aku buat untuk kalian semua...
Enjoy the show...
..................................
Memasuki tahun kedua usia pernikahan mereka, kini Alysha sedang di repotkan oleh Alfa yang merengek ingin bertemu Papa Rivaldi di kantornya.
Rivaldi telah mengundurkan diri dari sekolah dan meneruskan usaha sang Papi.
Meski perusahaan keluarganya tidak sebesar usaha keluarga Syailendra yang memiliki perkebunan juga usaha perhotelan, UD. Anugrah pun mumpuni di bidangnya.
Keluarga Anugrah memiliki usaha dagang perkayuan. Selain itu mereka juga mempunyai usaha dagang toko logam dan baja khusus untuk rumah dan bangunan lainnya.
Sementara Ny. Fitriana Anugrah memiliki bisnis catering yang di kelola oleh orang kepercayaannya. Dan niat beliau kini ingin menyerahkan semuanya kepada menantu kesayangannya, Alysha.
Alysha yang kini tengah mengandung anak keduanya ternyata begitu di repotkan oleh tingkah rewel Alfa. Mungkin Alfa merasa cemburu karena di perut sang ibu ada dedek bayi. Begitulah kata Papa Rivaldi.
"Mama, Abang mau Papa!" Jerit Alfa sambil menangis. Airmatanya meleleh membasahi wajah tampannya.
"Tapi Papa masih kerja, Nak. Nanti ya, tunggu Papi Nino. Katanya mau kesini ajak main Abang." Bujuk Alysha pada putra sulungnya sambil mengusap perutnya yang mulai membuncit di usia kandungannya yang ke lima.
"Ndak mau Papi! Maunya Papa! Huaaa!" Jerit kembali anak itu padanya. Membuat kepala Alysha berdenyut.
"Iya sebentar lagi ya, Sayang. Mama telpon Papa dulu." Akhirnya Alysha menyerah dengan kemauan keras anaknya.
Entahlah, sejak dirinya hamil anak kedua ini Alfa semakin rewel dan semakin lengket dengan Papanya. Seolah menunjukkan jika dirinya cemburu.
"Hallo Yang, ada apa? Kangen ya..?" Sapa Rivaldi dari sebrang sana.
"Mas ini Alfa rewel. Daritadi nangis terus mau ketemu kamu. Pusing loh aku!" Lapornya pada sang suami yang malah di sambut dengan kekehan.
"Ya udah mana sini Alfa nya. Papa mau ngomong." Pintanya dan segera Alysha menyerahkan ponselnya pada Alfa setelah sebelumnya ia merubah panggilan menjadi panggilan video.
"Halo anak gantengnya Papa." Sapa Rivaldi saat layar menampilkan wajah sembab anaknya.
"Papa! Mau sama Papa!" Seru anak itu sambil menangis.
"Iya nanti Papa pulang kita jalan-jalan sama Mama juga ya." Bujuk ayah satu anak itu.
"Ndak mau, mau sama Papa. Ndak mau sama Mama." Tolaknya menggeleng ribut.
"Loh kenapa? Nanti Mama sedih loh gak di ajak jalan-jalan. Nanti Mama nangis, gimana?" Mendengar ucapan Rivaldi sontak Alfa melihat kearah sang ibu yang memang sengaja memasang wajah sedih.
"Huaaa! Mama janan nangiiiss!! Huaaa!" Pecahlah sudah tangis anak itu, membuat kedua orangtua muda itu kewalahan.
"Alfaaa, yuhuu!! Papi dataaangg!!" Suara cempreng Nino terdengar memasuki rumah sembari memanggil keponakannya.
"Abang! Salam dulu kalau masuk rumah bukan teriak gitu. Emang rumah Al hutan!?" Omel ibu hamil itu. Nino cuek tak menanggapi omelan adiknya itu. Atensinya beralih pada anak kecil yang sedang menangis.
"Papiii, huuaaa!!" Tangis Alfa kembali terdengar sembari berlari menuju Nino.
"Loh anak Papi kenapa, kok nangis?" Tanya Nino menggendong bocah gembul kesayangannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alysha (Revisi-End)
General FictionWarning!!! Cerita mengandung unsur 21+ atau dewasa, penuh dengan adegan mature di dalamnya. Seluruh hak cipta di lindungi oleh Undang-Undang. Create by : ziga1810