33 (Extra Part 2)

13.4K 394 7
                                    

Masih tentang Nino, Angelica, dan Erika.

....................................

"Nanti aku kirim undangannya melalui bang Nino ya." Ucap Angelica pada Erika sambil bangkit dan menarik tangan Nino.

"Udah selesai semua? Gak ada yang ketinggalan?" Tanya Nino merapikan rambut gadisnya.

"Gak, udah semua kok. Udah mau jam makan siang. Daddy udah nunggu kita dirumah. Daddy bilang Mommy masak makanan kesukaan Abang. Padahalkan aku yang anak mereka tapi kok Abang yang lebih di perhatiin." Ungkapnya kesal mengerucutkan bibirnya.

"Hehehe, itu tandanya Mommy sayang sama Abang. Jangan manyun, jangan salahin Abang kalau bibir kamu bengkak sampai rumah nanti." Ucap Nino mengecup cepat bibir gadisnya yang manyun itu.

Tanpa menghiraukan keberadaan Erika, mereka berdua keluar meninggalkan café. Meninggalkan seseorang yang menatap keduanya dengan sendu.

Erika mengepalkan tangannya, ia marah juga kecewa Nino melupakan dirinya secepat itu. Padahal mereka cukup lama menjalin hubungan persahabatan yang di bumbui dengan perasaan saling suka.

Terlebih dengan ucapan pria itu tadi mengenai pertunangannya, yang mengatakan jika acara itu hanya di tujukan untuk orang terdekat dan terpenting mereka. Itu artinya dirinya sudah bukan lagi orang terpenting dan terdekat Nino.

.......................................

Sejak kejadian itu Angelica mendiamkannya. Ia tak mau menemui Nino. Maka dari itu Nino sengaja mengajak Alfa menemui pujaannya. Karena Angelica yang memang suka dengan anak kecil, terlebih Angelica sudah terpincut dengan pesona si kecil.

Sesampainya disana Nino segera memesan makanan yang bisa di makan oleh anak-anak. Sambil matanya sesekali melirik kiri kanan.

"Lica ada di dalam?" Tanya Nino pada salah satu pelayan yang mengantarkan pesanannya.

"Ada Bang, sama mas Ryan juga. Mau di panggilin?" Jawabnya dan bertanya pada Nino kembali.

"Gak usah biar gue aja yang ke dalam. Lu disini dulu, titip anak gue bentar." Ujarnya dan menyerahkan Alfa padanya.

Nino menghembuskan napasnya dirinya merasa gugup, takut dengan reaksi Lica yang tak ingin menemuinya. Belum sempat ia mengetuk, pintu sudah terbuka dan wajah cantik yang ia rindukan muncul.

"Ngapain!?" Tanya Angelica ketus padanya.

"Looking for my Angel?" Jawab Nino merayunya.

"Gak ada Erika disini! Salah tempat kamu!" Mendengar nama Erika di sebutkan membuat Nino marah dan mendorong tubuh langsing itu kembali ke dalam. Bahkan ia meminta Ryan untuk menjaga Alfa di depan.

Mendengar nama Alfa segera saja Angelica ingin menghampiri anak kecil itu, namun pinggangnya di raih oleh Nino dan di dorong ke tembok. Dengan cepat ia mengungkung tubuh tinggi langsing itu dan melumat bibir yang telah menjadi candunya.

"Sialan! Secepatnya aku akan bilang Papa untuk majuin tanggal pernikahan kita! You drive me crazy, Babe!" Umpat Nino dan berbisik di akhir kalimat.

Dan berakhir dengan mereka yang saling melumat satu sama lain. Sementara Ryan sedang sibuk bersama Alfa tak mau peduli dua orang di dalam itu sedang apa.

"Uncle, Papi mana?" Tanya Alfa pada Ryan.

"Papi kamu lagi ada urusan sama calon Mami kamu. Kamu disini dulu sama Uncle ya." Jawab Ryan santai.

.......................................

4 bulan 2 minggu kemudian.

"Mas perutku mules banget!" Erang Alysha pada suaminya di tengah malam buta. Rivaldi yang tengah tertidur pun terbangun akibat cengkraman tangan sang istri di bahunya.

"Kamu udah mau lahiran, Yang?" Tanya Rivaldi panik melihat wajah istrinya yang pucat dengan keringat membasahi tubuhnya.

"Engh! Ka-kayaknya iya, sakit banget!!" Erangnya kembali sambil mempraktekkan tehnik pernapasan jelang lahiran.

Secepat kilat Rivaldi memakai celana boksernya dan mengambilkan daster baru untuk Alysha. Baru saja beberapa jam yang lalu mereka mereguk kepuasan, dan kini berubah panik.

"Halo Ma, ini Al kayaknya udah mau lahiran. Mas mau bawa ke RS, titip Alfa ya. Minta tolong Nino jemput Alfa, di rumah ada mbok Darmi." Seru Rivaldi yang menghubungi ibu mertuanya.

"Mas cepet, sakiiitt!!" Jerit Alysha menahan rasa mulas yang tak tertahankan. Rasanya lebih sakit dari yang pertama dulu. Padahal anak kedua, seharusnya tidak begitu sakit. Begitulah menurut dokter yang menanganinya.

Seluruh penghuni keluarga Syailendra pontang panting setelah mendengar kabar Alysha mau melahirkan. Begitu juga dengan keluarga Anugrah.

"Sabar tahan dulu ya, Bu Alysha. Baru pembukaan 8 sebentar lagi ya Bu." Ucap suster yang memeriksa keadaan Alysha.

"Eengghhh!! Sakit banget Suster!" Erang Alysha menahan rasa sakitnya.

10 menit kemudian pembukaan sudah lengkap dan tiba-tiba suster yang tadi memeriksa berseru jika ia sudah merasakan kepala bayinya di pintu jalan lahir.

Setelah berjuang beberapa menit, menahan sakit dan airmata akhirnya bayi yang di tunggu pun lahir.

Seorang bayi perempuan yang cantik lahir tepat di ulang tahun kedua pernikahan mereka.

Bayi perempuan itu di beri nama..

Amira Azzahra Putri Anugrah.







* * * * *








End.

Selesai.

Tamat.

Finish.

Fin.




Akhirnya selesai EP nya.

Terimakasih semuanyaaa😉

Love by ziga1810

Alysha (Revisi-End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang