Ending part😊
............................
Arthur menaikkan alisnya menatap remeh pada wanita di sebelahnya itu. Ternyata dugaannya benar, jika wanita ini adalah wanita masa lalunya Rivaldi. Dan mungkin masih ada cerita yang belum selesai atau tidak pernah selesai(?)
"Jadi, masih ada cerita yang belum selesai?" Ujar Arthur padanya
"Mind your business, Sir!" Ucap Veronika sarkas padanya yang di sambut kekehan oleh Arthur.
"Ouch, so touching my heart!" Balas Arthur mengejek sambil sebelah tangan menekan dadanya.
"Well, be a smart, Ma'am. He is not yours anymore but belongs to his family. Don't you see that he's happy with his little wife? Move on, Sweety!" Cetusnya pada Veronika, mengedipkan sebelah matanya dan berlalu meninggalkannya.
Veronika hanya mendengus kesal. Enggan mengakui jika memang kenyataannya tatapan penuh cinta Rivaldi pada sang istri begitu nyata.
Arthur berjalan meninggalkan wanita itu menuju stand minuman. Menaikkan sebelah tangannya pada Veronika sambil tersenyum miring. Seolah mengejek pada kebodohan wanita itu yang masih belum bisa melupakan masa lalunya.
. . . . . . . . .
Sementara di salah satu kamar hotel, tepatnya di kamar pengantin. Rivaldi sedang berusaha menahan emosinya akibat malam pertama resepsinya terancam gagal. Di karenakan sang jagoan enggan melepaskan dirinya dari pelukan sang ibu.
Bahkan anak itu sudah di bujuk mulai dari kedua orangtuanya, kedua mertuanya sampai kedua abang iparnya turut membujuk, namun tetap saja. Alfa memonopoli sang ibu.
"Sayang, malam ini bobonya sama Yangti dulu ya, Nak. Papa sama Mama mau proses bikinin kamu adik." Bujuk Rivaldi pada anaknya.
Plak!
"Aduh, Yang! Kok Mas di pukul!?" Protesnya saat merasakan tepukan kencang di bahunya. Tak tahukah istrinya jika ia sedang memperjuangkan hak-nya malam ini sebagai pengantin baru??
"Lagian ngomong sama anaknya sembarangan! Alfa masih bayi ya, Mas! Aku belum mau kasih Alfa adik!!" Seru Alysha yang berang saat mendengar ucapan suaminya.
"Hehehe. Kan emang bener, Yang. Kita mau proses bikin adeknya Alfa. Udah sebulan loh Yang, sejak terakhir kita main." Jawab Rivaldi sambil mengedip-ngedipkan matanya, menggoda sang istri yang sudah merona mendengar ucapan suaminya.
"Lu gak bosen apa, Di? Tiap hari juga kan lu main sama adek gue. Masih aja kurang!" Tukas Nino padanya. Sepertinya Rivaldi lupa jika di kamarnya masih banyak orang dengan maksud membujuk Pangeran kecil mereka.
"Abang ih!" Ujar Alysha yang malu mendengar ucapan Nino yang sedang menggodanya.
"Loh Abang bener kan Dek? Kamu pasti udah khatam sering di bolak balik juga kan sama si kampret ini?" Seru Nino semakin menggoda adiknya.
"Woylah! Orang yang lu sebut si kampret ini tuh suami adek kesayangan lu, adek ipar lu!" Protes Rivaldi pada sahabat yang juga abang iparnya.
"Tau nih, Abang! Sembarangan aja ngomong!" Alysha menimpali sambil merengut. Membuat semuanya terkekeh.
"Ciee, yang udah di akui sebagai suami. Dulu aja sok-sokan nolak, sok-sokan ancam pisah. Sekarang di bela terus." Sandy menimpali dengan menyindir adiknya itu. Mengingat perjalanan kisah cinta mereka dari awal hingga pada titik ini.
"Itukan dulu. Biar Mas Valdi tau gak gampang buat dapetin aku!" Ujar Alysha jumawa membuat suaminya terkekeh kecil jika mengingat perjuangannya dulu demi bisa menikahi istri kecilnya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alysha (Revisi-End)
General FictionWarning!!! Cerita mengandung unsur 21+ atau dewasa, penuh dengan adegan mature di dalamnya. Seluruh hak cipta di lindungi oleh Undang-Undang. Create by : ziga1810