44. Mimpiku Jauh Di Langit

110 11 0
                                    

"Bang gue nginap di rumah lo ya! Ngantuk banget gue, Huaaam!" jelas Khansa seraya menuju kamar abangnya.

"Gak ke kamar gue juga!" balas Jeno menoyor kepala Khansa.

"ADOOH!" keluh Khansa tak terima, lalu dia mencoba membalas. Sayangnya tingginya berbeda dengan Jeno. Khansa kesal sekarang. Jadi ia menyilangkan kedua tangannya dan berjalan ke kamar sebelah yaitu kamar Sandina. "Lain kali kalo makan itu biasakan gak makan bambu!" lanjutnya.

"Jangan di berantakin kamarnya! Kalo besok ketauan abang usir kamu langsung!" setelah memperingati adiknya, Jeno masuk ke dalam kamarnya.

Tadi selepas pesta topeng, Jeno berpapasan dengan Sandina yang lagi bersama Ziko. Kala ia menyapa Sandina, Jeno bisa melihat jika cowok baru Sandina mengepalkan tangannya. Di saat itu pula Jeno tersenyum sinis.

Ia sangat senang dapat berdansa dengan Sandina gadis yang ia cintai. Sebernarnya ia tidak ingin melepaskan pelukannya, kalau boleh Jeno ingin mengusir para tamu dan melanjutkan berdansa tanpa mengingat waktu. Akan tetapi itu balik lagi ke Sandina.

Jeno mulai membersihkan dirinya sebelum tidur. Lima belas menit berlalu, sebelum benar-benar tidur, Jeno memutuskan memeriksa data-data penting. Ketika ia mau membuka internet, tiba-tiba ia menemukan sebuah berita kecelakaan yang sedang ramai. Entah mengapa Jeno penasaran, jadi ia membuka dan membaca artikel tersebut.

"Rasanya kok gak asing ya sama mobilnya. Apa aku pernah liat ya?" gumam Jeno mengamati sebuah gambar mobil yang tertera.

"Kaya...." ucapan Jeno terputus.

"BANG!" Khansa berteriak menyela ucapannya.

Gadis itu mengetuk kencang pintu kamar Jeno. Seperti ada sesuatu yang ingin adiknya beritahukan. Jeno membukakan pintunya, dan dirinya mendapati sang adik dengan mata sembab.

"Kamu kenapa Khansa?!" tanya Jeno panik sebab adiknya semakin kencang nangisnya.

"Hei! Kamu kenapa?!"

"Hiks! Bang, Zifa-Zifa, bang!" ujar Khansa terbata-bata.

"Iya, Zifanya kenapa? Coba cerita yang jelas."

Khansa mengelap airmatanya menggunakan lengan piama miliknya, lalu mulai menjelaskan.

"Tadi.... tadi, Tante Wika nelpon, katanya Zifa kecelakaan mobil dua jam yang lalu. Tante Wika udah coba telpon abang tapi gak diangkat-angkat."

"Ke-kecelakaan?" tanya Jeno memastikan.

"Iya. Bang kita ke Rumah sakit sekarang!" pinta Khansa.

"O-oke, oke. Kamu ganti baju, kita ke sana!"

Jeno dan Khansa buru-buru mengganti pakaian mereka. Kemudian menuju Rumah sakit yang telah Wika- Mamanya Zifanya share ke ponsel Khansa.

.....

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SANDINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang