Chapter-6

5.9K 513 8
                                    

-Happy reading-






PRANG

"Akhh"

Semua penghuni kantin mengarahkan pandangannya kearah keributan yang berada didekat meja inti Heroik.

"Amaliaaa!"panggil Elia menghampiri Amalia yang sedang mematung melihat kejadian singkat barusan.

"Lo gapapa?ga ada yang luka kan?"tanya Elia khawatir, entah kenapa dia bisa sekhawatir ini pada Amalia yang baru saja menjadi temannya beberapa menit lalu.

Amalia hanya menggeleng membuat Elia menghela nafas lega,dia pikir Amalia terluka.

"ALINNN"teriak seorang gadis menggunakan bandana pink. Dia menghampiri gadis yang terduduk dilantai dengan kondisi yang mengenaskan. Bagaimana tidak mengenaskan dengan kondisi baju basah,tangan melepuh karena terkena kuah bakso yang masih panas dan sedikit terluka akibat tidak sengaja tergores pecahan mangkuk bakso.

Gadis bandana itu menuntun gadis yang terluka itu untuk berdiri.

"Alin tangan lo luka!sakit pasti kan?"tanyanya pada gadis yang dipanggil Alin tadi.

Alin menggeleng lemah,air matanya sedari tadi sudah turun membasahi pipi putih mulus miliknya.

"Heh lo! Liat gara-gara lo sahabat gue jadi luka-luka gini!!"tunjuk gadis bandana itu pada Amalia dengan marahnya.

"Lo kalau jalan pake mata bisa ga sih?!!"sentaknya.

"Manda u-udah aku ga-gapapa k-kok"ucap Alin dengan terbata-bata.

"Orang kek dia ini ga boleh dibiarin nanti ngelunjak"ucap gadis yang dipanggil Manda itu. "Jangan mentang-mentang lo deket sama inti Heroik lo bisa semena-mena!!"lanjutnya.

Regan yang sedari tadi diam berniat beranjak dari duduknya.

"Lo duduk dulu kita liat apa yang bakal dia lakuin"ujar Bara yang masih setia menatap peristiwa didepan.

Regan pun dengan terpaksa duduk kembali di kursinya,dia ingin sekali menghampiri Amalia.

"Bodoh! Dimana-mana kalo jalan pake kaki,dan lo kenapa nyalahin temen gue?salahin aja temen lo itu udah jelas-jelas Amalia ada di depannya kenapa juga dia bisa jatuh tepat di depan Amalia,mau caper lo?!"sentak Elia menatap pada dua orang didepannya,dia tidak terima Amalia disalahkan begitu saja.

Manda menggeram marah mendengar Elia mengumpati dirinya.

"Kenapa lo malah nyalahin Alin?!! Udah jelas temen lo itu yang salah coba kalau temen lo itu ga ngelak mungkin Alin ga akan terluka,dia pasti sengaja"tuduh Manda menatap Amalia dengan tajam.

Sedangkan dua orang yang menjadi alasan Manda dan Elia berdebat hanya diam. Alin dia meremas roknya menahan rasa sakit pada tangan yang melepuh itu. Amalia masih memproses kejadian barusan dan akhirnya dia mengerti dengan kejadian yang menimpa nya.

"Mengapa harus aku yang salah?"tanya Amalia membuat kedua orang yang berdebat itu berhenti.

Manda menoleh pada Amalia dengan pandangan tidak percaya.

Princess In The Future [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang