Chapter-25

2.6K 278 34
                                    

-Happy reading-




Seorang pemuda memasuki rumahnya. Ketika masuk, ia melihat dua orang yang ia tidak sukai. Ia tidak peduli. Baru saja kakinya hendak naik ke tangga, suara seorang pria paruh baya menghentikan langkahnya.

"Dari mana saja kamu!"

Ia membalikkan badannya, menatap pria paruh baya yang notabenya adalah ayahnya datar. Ia menaikkan alisnya.

"Urusannya dengan anda apa?"datarnya.

Terlihat wajah ayahnya itu memerah, pertanda menahan emosi. Pria paruh baya itu menatap anaknya tajam.

"Kemana sopan santun mu!?"desisnya.

Pemuda itu menarik sudut bibirnya. "Hilang setelah anda menikahi wanita jalang itu."

"JAGA BICARA KAMU!"

Pemuda itu tidak bergeming, ia hanya menampilkan raut datar dan dinginnya.

"Saya dengar kamu lebih mementingkan perempuan lain dibandingkan tunangan mu"ujar ayah pemuda itu.

"Ada yang salah?"

"JELAS SALAH! DIA ORANG ASING KAMU PEDULI DENGANNYA, SEDANGKAN TUNANGAN MU TIDAK KAMU PEDULIKAN!"teriaknya.

"Sayangnya saya tidak menganggap ia tunangan saya"

"Setidaknya dia tidak munafik seperti perempuan itu, yang anda anggap anak anda"desisnya sembari melirik perempuan yang duduk sambil menundukkan kepalanya.

"APA YANG KAMU UCAPKAN!"

"Pikir aja sendiri"pemuda itu berlalu pergi ke atas menuju kamarnya.

"Dasar anak kurang ajar."

Perempuan itu menghampiri pria paruh baya dan mengusap bahunya.

"Biarin aja om mungkin dia lagi emosi"ujar perempuan itu yang tak lain adalah Alin.

"Tapi dia sangat tidak sopan, dia lebih memedulikan perempuan asing itu daripada kamu"

Alin tersenyum lembut. "Mungkin aja dia lebih sayang ke perempuan itu om, aku gak masalah kok."

Pria paruh baya menatap Alin dengan perasaan bersalah. Ia mengusap pucuk kepala Alin sayang.

"Maafin tingkah laku tunangan mu...Gio"

👸

Seorang gadis tengah termenung di balkon kamarnya. Ia menatap bulan yang bersinar di langit. Gadis itu mengambil secangkir teh hangat lalu meneguknya secara perlahan. Ia kembali mengadahkan pandangannya pada bulan, dengan tersenyum miris ketika satu ingatan terbayang dibenak nya.

Gadis itu, Vanya. Setelah pulang dari sekolahnya, ia lalu masuk ke kamar tentunya sebelum masuk dia akan mendapatkan bentakan dan cacian dari kedua orang tuanya. Vanya sudah kebal dengan itu semua, setelah kejadian beberapa tahun yang lalu, yang membuat hidupnya berubah ia sudah tidak menginginkan kasih sayang mereka, yang ia inginkan adalah membalas semua rasa sakit yang ia terima dan membuat semua orang yang menaruh luka padanya menyesal.

Princess In The Future [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang