Chapter-11

4.2K 383 20
                                    

-Happy reading-







Dua bulan sudah berlalu,dan selama dua bulan itulah hidup Amalia damai-damai saja. Amalia memang sudah tahu masalah antara Ivan dan Vanya dan dia pun sudah tahu akar dari permasalahan teman-temannya. Memang sangat tidak terduga masalah teman-temanya sangat berhubungan dan dari akar yang sama. Karena dia sudah tahu akar dari semua masalah teman-temannya kini tugasnya hanya tinggal mengungkapkan yang sebenarnya dan memperbaiki hubungan pertemanan mereka.

Kini Amalia sedang berjalan sendirian di koridor sekolah,dia sangat bosan di kelas sebab Elia tidak masuk sekolah dikarenakan ada acara keluarga sedangkan Regan dan yang lainnya sedang belajar karena ini masih jam pelajaran jadi dia membolos pelajaran sendirian.

Amalia bersenandung tujuannya adalah pergi ke taman belakang yang sangat jarang dilewati oleh orang-orang padahal taman tersebut adalah tempat ternyaman menurutnya. Ketika Amalia akan berbelok tidak sengaja dia melihat Alin yang sedang dirundung oleh Vanya dan teman-temannya.

Amalia melangkah pelan-pelan agar tidak mengeluarkan suara dia bersembunyi dibalik pohon yang lumayan besar yang bisa dipakai untuk bersembunyi.

"Udah gue bilang jauhin Regan dan inti Heroik yang lainnya!"bentak Vanya pada Alin yang terduduk di tanah.

"Kenapa aku harus jauhin mereka?"

"Lo itu virus bagi mereka!!"sentak Bianca sambil menendang kaki Alin yang berada dibawahnya.

"Gue ga mau tahu pokoknya lo jangan nunjukin muka dihadapan mereka"ucap Vanya.

"Kalau bisa sih lo menghilang aja dimuka bumi ini"lanjut Aurel.

Setelah mengatakan itu Aurel tertawa diikuti Vanya dan Bianca. Alin menundukkan kepalanya entah apa yang akan dia lakukan, tiba-tiba...

"Hiks hiks..memangnya apa salah aku Vanya?"tanya Alin dengan tersedu-sedu.

Amalia yang melihat Alin menangis membelalakkan matanya.

Vanya,Bianca dan Aurel mengerutkan keningnya,mereka saling pandang dan memandang ke arah bawah dimana Alin berada.

"Vanya...hiks aku tahu perbuatan ku dimasa lalu hiks tidak bisa dimaafkan ta-tapi  kamu tahu kan waktu itu aku tidak sengaja hiks" Alin makin menundukkan kepalanya.

"Kenapa lo nangis?"tanya Aurel.

"Masa gitu doang nangis sih!"

Vanya yang sudah jengah dengan Alin yang terus menangis diapun hendak menjambak rambut Alin tapi sebelum itu suara seseorang menghentikan pergerakannya.

"VANYA!!"

Vanya,Bianca dan Aurel mengalihkan pandangannya mereka melihat orang itu makin mendekat,setelah orang itu dekat dengan mereka secara bersamaan Vanya,Bianca,dan Aurel memutar bola matanya malas.

"Seperti biasa pahlawannya datang".

Amalia yang melihat pun ikut memutar bola matanya malas. Kenapa orang itu harus datang di saat yang tidak tepat,padahal sedikit lagi dia akan melihat seseorang mengeluarkan taringnya dan jika itu terjadi...BOOM! Mereka tidak akan percaya apa yang mereka lihat.

Princess In The Future [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang