Chapter-22

3K 296 18
                                    

-Happy reading-






Hari ini adalah hari Senin, hari yang sangat dijauhi oleh para siswa-siswi tanpa terkecuali inti Heroik. Saat ini inti Heroik sudah tiba di sekolah sebelum bel masuk berbunyi. Para murid yang belum masuk ke kelasnya masing-masing menatap inti Heroik dengan pandangan aneh sekaligus bingung. Mengapa tidak? Karena biasanya inti Heroik akan masuk lima menit setelah bel berbunyi.

Inti Heroik masih berada di parkiran duduk di jok motornya masing-masing. Mereka mengabaikan tatapan dari siswa-siswi yang menurut mereka tidak penting.

Inti Heroik yang didalamnya terdapat Regan, Bara, Gio, Jojo, Asep dan Ivan saat ini tengah berbincang tentang kejadian kemarin ketika liburan.

"Gue masih penasaran, kenapa wajah Amalia pucat pas pulang lari pagi"

Semuanya pun berpikir sama, mereka bertanya-tanya apa yang terjadi pada Amalia.

"Dia juga jadi pendiem gitu"

Memang, setelah Amalia pulang dari hutan ia tidak banyak bicara. Jika ditanya pun ia hanya menjawab 'tidak apa-apa' membuat para temannya kesal sekaligus khawatir begitu pula orang tua Regan. Selama diperjalanan pulang pun ia hanya tertidur biasanya ia akan melihat-lihat pemandangan dari jendela tetapi kemarin tidak, ia tertidur sampai mobil yang dikendarai memasuki jalan kota.

"Sekarang dia gak sekolah?"

Mereka mengedikkan bahunya.

"ELIAAA SINI!!"

Teriakan dari Ivan mengundang atensi dari para murid yang masih berlalu lalang. Elia yang dipanggil namanya pun menoleh pada inti Heroik ia menghampiri mereka, setelah sampai Elia menaikkan alisnya bermaksud bertanya 'apa?'.

"Amalia hari ini sekolah gak?"tanya Ivan.

"Gue tadi udah ke apartnya tapi Amalia gak keluar-keluar" Elia berucap dengan nada sendunya.

Mereka hanya bisa menghela nafas. Ketika sedang berbincang tentang Amalia tiba-tiba datang seorang gadis membuat atensi mereka beralih.

"Hai"

Inti Heroik dan Elia mengalihkan pandangannya pada gadis yang berada dihadapan mereka. Tidak ada yang menjawab sapaan dari gadis itu membuat gadis itu tersenyum kikuk.

"Kenapa kalian belum masuk?ini udah bel lho dari tadi..."

Jojo yang memang tidak suka dengan gadis itupun menjawab dengan nada yang tidak mengenakkan.

"Terus? urusannya sama lo apa?"

"Kan aku wakil ketua OSIS jadi tentu ada dong urusannya, yaitu mendisiplinkan murid-murid di sekolah ini termasuk kalian"ucapnya dengan menekankan beberapa kata.

Jojo hanya terdiam sambil mengusap lehernya.

"Terus lo mau apa?"ujar Jojo.

"Hari ini kan upacara jadi kalian harus cepat-cepat ke lapangan"

Gadis itu adalah Alin, ia memang ingin sekali dekat dengan inti Heroik tetapi tidak ada alasan yang harus membuatnya dekat, dengan alasan inilah ia berharap bisa lebih dekat lagi dengan inti Heroik.

Princess In The Future [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang