Chapter -38

2.1K 219 15
                                    

-Happy reading-

Gio Septiani. Orang-orang mengenalnya ia pria yang cuek dengan sekitar dan bermulut pedas. Menutupi beribu masalah dengan sikap seperti itu. Awalnya ia berkepribadian yang hangat dan manis, itu semua berubah sejak hubungan rumah tangga keluarganya hancur.

Ketika kecil hidupnya sempurna, orangtua yang saling menyayangi dan mendukung. Apapun yang ia inginkan akan dipenuhi. Tapi sejak usianya menginjak 13 tahun hancur sudah kehidupan harmonisnya. Ayahnya tiba-tiba pulang membawa seorang wanita muda yang ternyata adalah anak rekan bisnisnya, ayahnya mengatakan ia tidak sengaja menghamili wanita tersebut.

Ibunya yang mendengar itu tentu saja sedih, kecewa, dan marah. Apalagi ketika mendengar ayahnya akan menikahkan wanita itu. Ibunya menolak, ayahnya pun sebenarnya tidak ingin menduakan istrinya, tapi melihat sifat lemah lembut tak berdaya wanita itu membuat ia tak tega. Gio tentu tahu dengan sifat ayahnya itu, yang tak bisa melihat perempuan lembut bersedih dan ia benci dengan sifat ayahnya itu.

Setelah ayahnya dan wanita itu menikah, awalnya baik-baik saja. Ibunya lebih sering mengurus kebun daripada berdiam diri di dalam rumah. Tapi, satu hal yang membuat Gio curiga dengan wanita itu. Ketika wanita itu terjatuh atau terluka selalu tepat di depan ibunya, membuat ayahnya dan pelayan disekitar selalu salah paham. Dan sekarang Gio tahu, bahwa wanita itu tidak sepolos yang dikira, ia berperan sebagai korban dan menjadikan ibunya bagaikan pelaku.

Hari-hari terus seperti itu, hingga puncaknya wanita itu sengaja membenturkan perutnya pada meja makan hingga mengalir darah dikakinya. Ibunya yang akan ke dapur terkejut melihat hal itu, niat ibunya akan membantu wanita itu, tapi tepat ketika tangan ibunya memegang pundak wanita itu ayahnya datang dengan ekspresi marah. Wanita itu menangis dan merintih, dengan cepat ayahnya melarikan ia ke rumah sakit.

Gio yang sejak awal melihat kejadian itu mengepalkan tangannya dengan air mata mengalir di pipinya.

Kabar wanita itu keguguran membuat ayahnya murka dan menyiksa ibunya. Gio tahu, wanita itu sengaja menggugurkan anaknya, karena ia tahu anak yang dikandungnya bukan anak dari ayahnya, jelas ia tahu karena ia selalu memergoki wanita itu berhubungan badan dengan lelaki lain.

Setiap hari ibunya di siksa oleh ayahnya, Gio hanya bisa bersembunyi sambil menangis karena tidak bisa membela ibunya. Ia ingin membeberkan kejahatan wanita itu, hanya saja ia belum mempunyai bukti dan lagi ia hanya anak berumur 13 tahun. Setiap ayahnya selesai menyiksa ibunya, ia datang dan mengobati luka yang disebabkan oleh ayahnya.

Dua bulan penyiksaan itu, membuat mental ibunya terganggu. Setiap malam ibunya akan berteriak dan menangis, sampai-sampai ayahnya memindahkan kamarnya ke gudang, bahkan para pelayan pun memperlakukan ibunya bak hewan. Gio sangat terpukul melihat kondisi ibunya, dan setiap ia melihat kemesraan ayahnya dan wanita itu semakin tumbuhnya rasa benci pada keduanya.

Wanita itu mengusulkan ayahnya agar ibunya dikirim ke RSJ, dengan alasan mengganggu tetangga karena teriakan ibunya. Ayahnya yang memang bodoh pun menuruti usulan wanita itu. Hingga sekarang ibunya masih di RSJ, setiap sebulan sekali ia selalu menjenguknya.

_____

Dan disinilah ia berada. Di RSJ tempat ibunya dirawat ditemani oleh gadis kecil yang saat ini sudah menjadi temannya.

"Ayo Gio masuk! Aku mau lihat ibumu!"seru Amalia dengan senang. Gio menimpalinya dengan senyuman.

Mereka berdua masuk kedalam ruangan yang menjadi tempat ibunya Gio berada. Bisa dilihat, ada seorang wanita paruh baya dengan keadaan berantakan walaupun begitu kecantikan masih bersinar di dirinya. Gio dan Amalia menghampiri wanita paruh baya itu yang bernama Mela.

Princess In The Future [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang