Only Then

23. JUJUR

Taehyung akhir-akhir ini mulai merasa cemas. Memori yg dulu sudah dia lupakan tiba-tiba sering berdatangan. Terutama setelah dia bersama Jungkook. Hari ini dia ingin menemui Namjoon,dia tau kakaknya ini pasti ada hubungannya. Dari setelah kecelakaan hanya Namjoon yg selalu bersama dia. Dan setelahnya Jimin yg akan dia ajak untuk menjabarkan segala masalahnya.

"Taehyung?" Namjoon tersentak saat membuka pintu apartemen.

Taehyung masuk dan langsung duduk diruang tamu. Namjoon sedikit panik,dia sudah menduga pasti hal ini akan terjadi.
Apapun yang akan Namjoon dengar nanti dia akan siap dengan segala konsekuensinya.

"Hyung, aku mohon ceritakan semuanya" tanpa tedeng aling-aling Taehyung langsung meminta Namjoon menceritakan segalanya

"Hmmmm,baiklah jika kau sudah siap dengan semuanya"

Namjoon mulai mengingat kembali kejadian bertahun-tahun lalu yang kurang lebih menyakitkan bagi keluarga besarnya. Hari dimana Taehyung berulang tahun menjadi hari terburuk bagi Taehyung. Penyebab utama kecelakaan adalah kesengajaan seseorang yang tidak menyukai keluarga Kim. Dimana perusahaan saat itu dipimpin ayah Taehyung. Perusahaan Kim Corp saat itu sedang maju- majunya. Dan tanpa disadari banyak pesaing yang merasa terancam hingga jalur cepat digunakan untuk mencelakai keluarga Kim. Ya dipesta ulang tahun Taehyung. Semua sudah direncanakan secara sempurna oleh tersangka. Membuat skenario seolah kecelakaan,dan sialnya berhasil membuat semua keluarga sekarat tanpa tau jika Taehyung masih bertahan saat itu. Taehyung berjuang sendirian diusia yang masih 10 tahun. Operasi yang dia lakukan berhasil. Dia terbangun pertama kali yang dia lihat adalah anak kecil yang tersenyum padanya dengan gigi kelinci menyembul lucu.

"Hyung,hyung sudah bangun!" Teriaknya saat itu,dia memencet bell ruangan untuk memanggil suster ataupun dokter jika ada. Setelah dokter datang dokter bilang jika Taehyung masih akan tidur lagi pasca operasi. Dia masih harus mengumpulkan tenaganya.
Jungkook kecil hanya tersenyum. Disaat dokter pergi dia mendekati Taehyung.

"Hyung apa masih sakit? Kookie setelah ini akan pindah kerumah sakit dekat panti. Jadi Hyung harus kuat ya. Jika sudah besar nanti Kookie akan cari Hyung lagi." Dengan senyum merekah Jungkook membelai rambut Taehyung hingga Taehyung kembali terlelap. Dua hari pasca operasi Taehyung terbangun dengan kesadaran penuh. Namun dia tak mengingat hal yang terjadi belakangan. Namjoon yang berada didekatnya segera membantu Taehyung bangun.

"Apa yang kau rasakan sekarang Tae?"   Taehyung hanya diam kemudian menggeleng.
Ya Namjoon sudah diberi tau jika Taehyung akan mengalami lupa ingatan karna benturan saat kecelakaan, namun seiring berjalannya waktu akan sembuh. Bulan-bulan berlalu kondisi Taehyung membaik,namun yang dia pertanyakan hanya satu. Siapa kookie? Dimana kookie? Aku rindu Kookie.
Namjoon tidak pernah memberikan jawaban dia hanya bercerita seorang anak kecil yang menolongnya,menyelamatkan hidupnya. Namjoon tau Taehyung begitu dekat dengan Jungkook bukan tanpa alasan. Orang tua Taehyung akan mengadopsinya saat itu. Karna tak ingin Taehyung sendirian. Ibu Taehyung sudah mengurus semua surat adopsi Jungkook. Dan akan menjadi hadiah untuk Taehyung dihari ulang tahunnya nanti.

"Dan jika kau bertanya kenapa kami menyembunyikan Jungkook, aku minta maaf Tae. Kami hanya ingin kau mengingatnya pelan-pelan,kau dan Jungkook begitu dekat dan aku tau kaupun pasti bisa merasakan kedekatan kalian"  Taehyung sudah tak bisa menahan air matanya.

"Menangislah luapkan semua,marahlah jikau kau ingin marah. Kami melakukan ini demi dirimu" Namjoon memeluk Taehyung.

Jin yang sedari tadi melihat dari lantai atas pun tak tahan menahan tangisnya. Ya dia tau segalanya Namjoon selalu berkeluh kesah tentang Taehyung padanya. Dia menerima Jungkook bekerja padanyapun juga bukan tanpa alasan. Semua sudah direncakan bersama ibu panti. Itu jalan terbaik. Biar Jungkook dan Taehyung sendiri yang menemukan kisah mereka.
Hingga malam itu Taehyung menangis melepas semua bebannya dan terlelap dipelukan Namjoon.