–Happy Reading–
Mendengar kabar buruk dari Kenzi membuat semua orang panik. Apalagi Jaemin yang sudah kalang kabut sampai hampir menangis karena mengkhawatirkan Lia.
Kenzi bersama guru pendamping dan panitia menuju tempat jatuhnya Lia. Para peserta Camping tidak diperbolehkan ikut mencari termasuk Jaemin.
" Tadi Lia jatuh disini, Bu " Kenzi menunjuk jurang tempat jatuhnya Lia.
" Tadi di sebelah kaki Lia ada ular besar, Lia takut dan dia mundur sampe jatuh " ucap Kenzi. Jujur saja ia ingin sekali menangis. Merasa bersalah kenapa tidak menarik Lia saja tanpa memperdulikan ular besar itu.
" Kamu yakin Lia jatuh di jurang ini? Lia ngga ada dibawah " ucap pak Sugeng setelah beliau melongok ke bawah.
Kenzi mengangguk yakin, " iya bener kok pak, ini buktinya ada ranting yang saya sama Lia cari "
Pak Sugeng menggaruk belakang kepalanya bingung. Ia melihat jurang ini tidak dalam dan tidak terjal. Kemungkinan jika ada yang jatuh terperosok pasti korbannya hanya pingsan. Tapi, Lia tidak ada di bawah sana, kemana Lia pergi?
" Yakin pak Lia ngga ada? " Tanya Bu Nunik. Tak lama ia ikut melongok ke bawah, mencari-cari siswi nya. Tapi memang tidak ada.
" Kita cari ke bawah. Bu Nunik, Kenzi sama panitia perempuan tunggu dulu disini. Panitia laki-laki ikut saya turun ke bawah " ucap pak Sugeng.
" Iya pak " jawab Reno, sang ketua panitia.
Pak Sugeng bersama lima panitia laki-laki turun kebawah. Untung saja jurangnya tidak terlalu curam jadi sedikit mudah untuk turun.
" Pak Sugeng, ini kayaknya bekas Lia jatuh deh " ucap Reno. Ia menunjuk tanah yang terdapat jejak seperti habis ada yang bermain seluncur.
Pak Sugeng mengangguk kemudian ia melihat ke bawah. Ia segera turun lalu memperhatikan sekitar yang benar-benar hanya ada pohon. Ia tidak menemukan Lia.
" Cari di sekitar sini, cepet! " Pinta pak Sugeng.
Kelima panitia mulai berpencar dan meneriaki nama Lia. Tidak ada jejak sama sekali seolah setelah Lia jatuh ia hanya berdiam diri di bawah jurang, tidak pergi kemana-mana.
Diatas sana Kenzi menangis tersedu-sedu. Ia menyalahkan dirinya sendiri atas kejadian ini. Bu Nunik mengusap-usap punggung Kenzi berusaha menenangkan muridnya itu.
" Jangan menyalahkan diri sendiri, Zi. Ini bukan salah kamu kok " ucap Bu Nunik.
" Iya, Zi. Udah jangan nangis. Lia pasti ketemu kok " ucap Rizwa, teman sekelasnya yang menjadi wakil panitia Camping.
" Mending kita cari Lia aja yuk, udah Zi, Jangan nangis " ucap Bu Nunik. Para panitia perempuan mulai mencari Lia. Mereka meneriaki nama Lia berharap sang pemilik nama mendengar mereka.
" Aduh pak, saya ngga nemuin Lia. Gimana dong? " Rengek Reno. Ia takut Lia kenapa-napa.
" Kamu ini, cari lagi dong. Malah ngerengek kaya anak kecil " pak Sugeng menyentil dahi Reno.
" Aduh. Pedes banget gila sentilannya " Reno mengusap-usap dahinya yang memerah.
" Vin! Telefon tim SAR, minta bantuan buat cari Lia " ucap pak Sugeng kepada Vino yang langsung di laksanakan oleh vino.
" Kita balik ke tempat camping dulu. Nanti kita cari lagi bareng tim SAR " ucap pak Sugeng. Mereka segera kembali ke tempat camping untuk menunggu bantuan datang.
***
Jaemin menunggu guru pendamping dan panitia yang mencari Lia di depan gapura. Ia tidak bisa diam, sedari tadi mondar-mandir kesana kemari karena merasa cemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIRST LOVE | Jeno×Lia |
FanfictionJeno adalah salah satu penjaga Lembah Naga. Seorang penjaga Lembah Naga, dilarang keras untuk mencintai seseorang. Peraturan yang aneh memang karena mencintai adalah hak setiap manusia tapi seperti itulah aturan untuk penjaga Lembah Naga yang pastin...