Jaemin

172 24 6
                                    

–Happy Reading–



Pagi harinya Jeno dan Felix memacu kudanya dengan kecepatan tinggi. Pagi-pagi sekali saat matahari belum terbit Felix datang ke rumah Lia dengan wajah masam. Ia tidak pernah menyangka sebelumnya Jeno menginap di rumah Lia padahal ia sudah datang ke rumah Jeno. Ia jadi ketar-ketir sendiri mencari Jeno. Alasan Felix mencari Jeno adalah panggilan dari King Liu. Entah kenapa pemimpin Lembah Naga itu tiba-tiba memanggil mereka, yang jelas mereka harus segera menghadap ke King Liu.

Dari tadi Felix terus menggerutu. Jeno menutup telinga saja, sudah biasa mendengar ocehan Felix.

" Lagian kenapa sih King Liu jadi sering banget manggil kita? Biasanya juga 1 Minggu 2 kali, lah semingguan ini udah kelima kalinya King Liu manggil kita " ucap Felix.

" Tidak tau. Cepatlah, mau bilang King Liu memanggil kita "

Felix mendengus lalu memacu kudanya lebih cepat dan menyalip Jeno.

Tidak lama kemudian mereka sampai di kediaman King Liu yang seperti istana itu. Mereka langsung turun dari kuda lalu mengetuk pintu setelah mendapat izin dari para penjaga rumah King Liu.

Pintu di buka oleh Elvo. Laki-laki itu tersenyum ramah melihat kedatangan Felix dan Jeno.

" Ada keperluan apa pagi-pagi kemari? " Tanya Elvo setelah mempersilahkan mereka masuk.

Jeno dan Felix saling pandang. Elvo jelas tidak tau menahu alasan Jeno dan Felix datang.

" Biasa, panggilan King Liu " ucap Felix. Elvo mengangguk. Ia menuju kamar tuannya sedangkan Jeno dan Felix duduk di sofa ruang tamu.

Elvo mengetuk pintu kamar King Liu sebanyak tiga kali. Ia membungkuk sopan setelah pintu di buka.

" Jeno dan Felix sudah datang, King " ucap Elvo. King Liu diam, ia terlihat tengah memikirkan sesuatu. Tapi tidak lama ia menggelengkan kepalanya berusaha menyingkirkan fikiran buruknya.

" Terimakasih, kau boleh ikut berkumpul dengan kami " ucap King Liu seraya menepuk pundak Elvo yang sudah ia anggap adik sendiri.

Keduanya menemui Jeno lalu mulai membicarakan hal yang ingin King Liu sampaikan.


~~~

" King Liu manggil kita cuma buat ngomongin itu doang? Apa pentingnya? " Tanya Felix bingung sendiri. Ia juga agak kesal karena sudah ketar-ketir datang kemari dan berfikir ada hal penting, tapi nyatanya King Liu hanya meminta mereka mengobrol biasa. Ia menatap Jeno yang berjalan di sampingnya.

" Lo mau kerumah Lia lagi? Atau pulang kerumah sendiri? " Tanya Felix.

" Pulang ke rumahku. Aku belum mandi "

Felix refleks menjauh dan menatap Jeno dari atas sampai bawah.

" Pantesan bau " ia menutup hidungnya.

" Mulutmu! " Sentak Jeno.

Felix terkekeh, " galak amat bestie "

Jeno menghampiri kudanya lalu naik ke punggung sang kuda begitu juga Felix. Baru saja kuda Jeno akan melaju, Felix menoel lengan Jeno.

" Gue ke rumah Lo dulu ya? " Ucapnya meminta izin kepada Jeno. Ia teringat mamah nya yang memintanya untuk bertemu Vanya. Ia masih belum siap.

Melihat wajah Felix yang memohon, Jeno mengangguk. Mereka akhirnya bersama-sama menuju ke rumah Jeno.

~~~

Sedangkan di lain tempat tepatnya di halaman rumah Lia, ia sedang sibuk dengan Vanya menanam bunga anggrek dan bunga matahari. Pagi tadi Vanya datang mengajak Lia untuk menanam bunga yang ia bawa agar ditaman tidak hanya bunga mawar saja.

Setelah selesai, Lia dan Vanya puas dengan hasilnya. Tamannya menjadi lebih cantik dan berwarna warni.

" Besok aku akan membawa bunga baru " ucap Vanya. Lia mengangguk semangat.

" Yasudah, aku pulang "

" Loh? "

" Aku ada janji dengan seseorang. Dadah " Vanya bergegas pergi seraya melambaikan tangannya. Dengan lesu Lia membalasnya. Ia mencuci tangan di kran air kemudian masuk ke dalam rumah. Ia berjalan ke ruang tengah dimana ada TV besar dengan sofa di depannya. Dari pada bosan, ia menyalakan TV dengan volume sedang. Salah satu Chanel sedang menampilkan berita dimana wajah dan nama King Liu tampil di layar kaca. Lia mendecak kagum, ia baru melihat sosok King Liu. Walaupun hanya melihatnya di TV tapi ia yakin jika King Liu orang yang tegas, ramah dan merakyat.

Lia tersentak saat suara petir muncul begitu keras.

" Perasaan tadi cuacanya cerah " gumam Lia. Ia mengintip dari jendela dan benar saja, keadaan diluar sangat mendung. Awan hitam sudah memenuhi langit dan angin kencang membuat pohon bergoyang-goyang.

Lia berlari untuk menutup jendela depan. Ia berhenti saat melihat seseorang terjatuh di depan rumah. Tangannya menghantam aspal dengan keras. Lia langsung keluar untuk menolongnya.

" Anda baik-baik saja? " Tanya Lia. Orang itu masih meringis kesakitan. Ia berusaha bangun dibantu Lia.

" Agak sakit, tapi tidak apa-apa " ucapnya.

Lagi-lagi Lia dibuat terkejut. Orang yang baru saja ia tolong adalah Jaemin. Tentu saja banyak perbedaan antara Jaemin ini dan Jaemin yang ia kenal. Penampilannya hampir sama seperti Jeno.

" Terimakasih " ucap Jaemin seraya membungkuk singkat.

" Sama sama "

" Perkenalkan, namaku Nagara Jaemin, kau bisa memanggilku Jaemin "

Lia menatap uluran tangan Jaemin sekejap kemudian langsung membalasnya, " Lia ". Ia akan berpura-pura baru melihat Jaemin untuk pertama kali.

Lia mengadah ke atas saat merasakan satu tetes air jatuh dari atas disusul tetes-tetes yang lain.

" Hujan " pekik Lia. Ia menarik Jaemin untuk berteduh dirumahnya.

Mereka duduk di sofa ruang tamu dan mengobrol random. Lia berdoa dalam hati semoga Jeno tidak kemari.

" Kau tinggal sendiri? " Tanya Jaemin.

" Iya, aku tinggal sendiri "

" Kau sangat berani seperti Vanya "

" Vanya? "

Jaemin mengangguk, " di Lembah Naga sangat jarang seorang perempuan tinggal sendiri. Mungkin hanya Vanya dan kau saja "

" Kau mengenal Vanya? "

" Tentu, siapa yang tidak mengenalnya. Dia cantik, baik, ramah dan pemberani "

Lia mengangguk, memang benar apa yang dikatakan Jaemin mengenai Vanya. Tapi Lia masih tidak percaya Vanya seterkenal itu.

" Kau...penjaga Lembah Naga? " Tanya Lia yang melihat anting panjang di telinga kiri Jaemin.

" Calon, calon Penjaga Lembah Naga "

Seorang penjaga Lembah Naga pasti memakai jas hitam, sedang Jaemin memakai jas abu-abu gelap.

" Semoga kau cepat resmi menjadi penjaga Lembah Naga " ucap Lia.

" Semoga "










***
Terimakasih sudah membaca, jangan lupa vote dan komennya🤗





FIRST LOVE | Jeno×Lia |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang