bukan dia

153 21 9
                                    

-Happy Reading-

Lia mengepalkan tangan kuat. Laki-laki itu menoleh dan menatap Lia. Ia tersenyum, " siapa ya? "

Lia memejamkan mata sejenak, berusaha menyadarkannya jika ini bukanlah Lembah Naga Dan laki-laki itu bukanlah Jeno yang ia kenal.

Tapi sangat sulit mengontrol perasaannya yang begitu berkecamuk.

" Eh, kok nangis? " Laki-laki bernama Jeno itu mendekat namun Lia melangkah mundur.

" Ngga papa, maaf salah orang " ucap Lia. Ia langsung masuk ke dalam rumah seraya menghapus air matanya agar ibunya tidak curiga.

Jeno menatap Lia yang menjauh dengan bingung.

" Siapa ya? Kok tau nama gue? " Gumamnya. Ia kemudian pergi meninggalkan rumah Lia. Ia sebenarnya sedang menikmati pemandangan taman yang berada di depan rumah Lia persis. Karena sangat asri ia memilih mampir sebentar. Lalu tiba-tiba ada gadis asing yang memanggilnya. Ia tentu saja bingung. Takutnya ia pernah bertemu dengannya tapi ia lupa dan dikira sombong.

Lia menutup pintu lalu menguncinya. Ia menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

" Bego! Jeno ngga ada disini, stop mikirin dia terus! " Ucap Lia kesal.

Ia duduk di sisi ranjang lalu mengambil kotak kecil yang berisi berlian pemberian Jeno waktu itu. Satu hari setelah ia pulang kerumah. Kotak itu tiba-tiba ada di meja belajarnya dan ia langsung berfikir jika Jeno yang mengantarnya. Ia meletakkan kotak itu ke atas meja lalu merebahkan tubuhnya ke kasur.

Kemudian suara ketukan pintu terdengar disusul panggilan sang ibu.

" Li, kita makan malem di luar yuk " ajak ibu Lia.

" Iya Bu, tunggu sebentar " ucap Lia. Ia segera berganti baju karena jarang-jarang keluarganya bisa berkumpul untuk makan malam bersama. Seringnya ia hanya makan malam bersama ibunya saja karena sang ayah selalu pulang malam.

Ketika ia keluar kamar, kedua orang tuanya sudah rapih dan duduk di ruang tengah. Mereka tersenyum melihat Putri semata wayangnya sudah datang.

" Ayo berangkat " ucap ayah Lia.

Diperjalanan, kedua orang tua Lia terus melirik anaknya dari kaca. Mereka sedih melihat Lia yang selalu murung dan tidak seceria dulu lagi setelah menghilang dua hari. Orang tua mana yang tega melihat anak mereka bersedih?

" Li, kamu mau makan apa? " Sang ibu membuka suara.

Lia menatap kedepan lalu kembali menatap keluar jendela, " terserah, aku ngikut kalian aja "

Ibu dan ayah Lia saling pandang lalu sang ibu menghela nafas.

" Yaudah kalo gitu, makan di resto langganan ibu aja ya? "

Lia mengangguk.

20 menit berlalu, mobil mereka pun sudah terparkir di depan resto yang dituju. Ketiganya masuk ke dalam dan langsung memesan makanan. Suasana malam ini tidak ramai dan juga tidak sepi. Di meja lain banyak keluarga yang sedang berkumpul dan anak-anak muda yang sedang nongkrong.

" Besok kan kamu libur sekolah 3 hari Li, kamu mau liburan kemana? " Tanya ayah Lia. Ia berniat mengambil cuti untuk mengajak Lia liburan agar putrinya itu tidak murung terus.

FIRST LOVE | Jeno×Lia |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang