3. Penasaran

856 132 14
                                        

🐥 𖥦 ぃ Jαngαn biαrkαn dirimu terpuruk oleh kesαlαhαn dαn dosα-dosαmu, tetαplαh melαngkαh ke depαn, di hαdαpαnmu αdα tαnggα menuju Allαh.
Menujulαh kepαdα Allαh wαlαupun dαlαm keαdααn terpincαng-pincαng

C:Twitter

"Ning Ira kecelakaan," ujar santriwati itu refleks membuat semua orang di sana terkejut.

"Di mana Maira sekarang?" tanya Kiai.

"Tadi sudah dibawa Gus Izar ke rumah sakit terdekat Kiai."

"Terima kasih, sekarang kamu kembali ke asrama," ujar Kiai yang dibalas anggukan oleh santriwati itu.

"Lah, gue kan belum makan. Yakali disuruh balik ke asrama."

🦋🦋🦋🦋

Rumah Sakit Kasih Bunda.

Kini Izar hanya mondar mandir di depan pintu IGD. Ia hanya bisa berdoa agar kakaknya itu baik baik saja. Mengingat kejadian tadi, sungguh ia merasa gagal dalam menjaga kakaknya itu.

Flassback on_

Kini Abhizar dan Humaira tenggah berpulang dari sekolah Abi, mereka hanya berjalan kaki. Toh ke sana hanya untuk mengambil scros yang tertinggal.

"Kak, nanti kalau kakak udah lulus mau lanjut ke mana?" tanya Izar.

"Em... Kakak gak ada pikiran mau ke mana sih Zar, palingan juga cuma bantuin Abi ngurus pesantren sama sekolah," ujar Humaira membuat Abhizar menganguk anggukan kepalanya mengerti.

"Kak, manurut kakak, Izar cocok gak sama Aisyah?" tanya Izar membuat kening Humaira berkerut bingung. Pasalnya Aisyah itu namanya.

"Aisyah itu kan kakak, Zar."

"Ck! Maksud gue Aisyah kelas 10 itu."

Pletak!
Humaira menjitak kening adiknya itu. Sedangkan sang korban hanya meringgis kesakitan.

"Ngomong sama kakak tuh yang sopan!"

"Iya ... Izar cuma khilaf."

"Khilaf kok sering!" cibir Maira seraya memalingkan wajahnya kesal.

"Iya iya, maaf. By de way kak, santri baru yang namanya Zaky itu aneh gak sih?"

Pletak! Lagi dan lagi ia menjitak kening lelaki di sampingnya itu. Aneh sekali rasanya, apakah sebenarnya jiwa mereka ini tertukar? Adiknya itu ... suka mengajaknya untuk mengibah.

"GIBAH lagi! Kamu ini cewek apa cowok sih, Zar? Heran aku."

Karena kesal sedari tadi terus dijitak oleh kakaknya, Izar langsung menarik ujung khrimar sang kakak hingga menutupi bagian matanya. Sedangkan Izar hanya tertawa.

Maira membenarkan khrimarnya sambil berjalan dan menunduk. Sedangkan Abhizar tenggah membenarkan tali sepatunya yang lepas akibat tak sengaja terinjak saat ia sibuk tertawa tadi.

Salat Tarawih [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang