Aku memang senang karena kamu gagal dengannya. Tapi aku benci air mata yang mengalir dari mata indahmu itu.
~Muhammad Zaky Al-Gaizi
Ternyata ... kamu memang bukan takdirku. Mau sekuat apapun usahaku, tetap saja aku tidak bisa mengantikan posisi lauhul mahfuz mu.
~Bella Safira Xerofit
"Kamu ngapain ke sini?"
"Pulang lah, kangen tau pengen ketemu suami aku. Dan ... ini ada apa?" tanyanya seraya menatap sekelilingnya yang lumayan banyak orang. Memang hanya sederhana, tidak mengundang banyak orang. Hanya orang penting saja.
Pandangan wanita itu beralih pada Maira yang sendari tadi terus terdiam. "Kamu siapa? Cantik banget sih ... Ma Syaa Allah shalihah lagi. Oh ... pasti kamu calon istrinya Rifki ya? Ya Allah Hasna bakal punya adik ipar, cantik banget lagi. Ihhh, gemes deh ...."
Maira yang mendengar itu hanya tersenyum miris di balik cadarnya. "Kakak siapa?"
"Oh ... iya, kenalin nama aku Akifah Hasna Kamila. Panggil aja Hasna, aku istrinya Rafka, bakal jadi Kakak ipar kamu." Ujar Hasna dengan senyum mengembang seraya mengulurkan tangannya pada Maira. Maira menerima jabatan itu dengan ragu-ragu, "Aisyah Humaira Az-Zahra, calon istrinya Kak Rafka."
Seketika raut wajah Hasna berubah. Jabatan tangannya kini mulai terlepas. Pandangannya kini beralih pada Rafka yang tampak begitu cemas. "Bisa dijelasin Mas? Aku salah dengar ya?"
Rafka memijit pangkal kepalanya yang terasa pusing. Lalu pandangannya beralih menatap Hasna dengan senyum manis. Perlahan tangan Rafka menyentuh kedua pundak Hasna. "Hasna ... aku bisa jelasin semuanya. Kita bicara di dalam ya?"
Dengan kasar, Hasna menepis tangan Rafka dari pundaknya. Hasna menatap ke arah suaminya dengan mata yang sudah berkaca-kaca. "Kenapa? Kenapa harus di dalam? Kenapa ga di sini aja?"
"Di sini banyak orang Sayang ... kamu ngertiin aku ya?" bujuk Rafka yang masih mencoba untuk sabar dengan senyuman yang terlukis di wajahnya.
"Kamu juga harus ngertiin aku Mas! Maksud kamu apa kayak gini?! Kamu mau poligami?!"
Kini pandangan Hasna beralih pada Maira, "Dan kamu juga! Berani sekali kamu menikahi seorang lelaki yang sudah mempunyai istri!"
"Hasna!" sentak Rafka yang membuat Hasna terkekeh sinis. "kenapa? Kamu belain dia?"
"Maaf, tapi jujur saya tidak tahu kalau Kak Rafka sudah menikah."
"Alasan!"
Tanpa seizin Hasna, Rafka langsung menarik tangan istrinya itu dan membawanya menaiki tangga. Rafka seakan 'tak peduli dengan Hasna yang sendari tadi memberontak kesakitan.
Di sisi lain, Maira rasanya ingin menghilang dari dunia ini. Rasa malu dan sakit kini bercampur aduk di dalam hatinya. Perlahan ia rasakan tangan hangat yang memeluk tubuhnya.
"Maafkan Abi ya? Abi salah pilih orang." Ucap Kyai membuat Maira menggelengkan kepalanya. "di sini Ira yang salah, Abi ga salah apapun."
"Lo ga papa Kak?" tanya Izar dengan bodohnya, membuat Maira terkekeh sinis. "kamu ga perlu tanya, kamu udah tau rasanya gimana."
KAMU SEDANG MEMBACA
Salat Tarawih [END]
Fiksi RemajaDefinisi salat tarawih, bukan siapa yang datang lebih awal, tetapi siapa yang mampu bertahan hingga akhir. Pertama masuk, sudah disuguhi pemandangan yang menjengkelkan. Melihat anak Pak Kiai yang memakai cadar, ia sangat tidak suka. Pendapat Zaky, o...