18. Aisyah

519 91 2
                                    

"Ngapain kamu pejamin mata?" tanya Maira refleks membuat Zaky tersentak.

Ia langsung membuka matanya, "Ga ada," jawabnya dengan sedikit gugup.

"Mending kamu ke sekolah aja deh, lagian kamu di sini juga tidak berbuat apa-apa." ujar Maira.

"Ning ngusir saya?" tanya Zaky, Maira menjawabnya dengan gelengan.

"Tidak, tapi nanti kalau Bella di sekolah cariin kamu gimana?" tanya Maira.

"Biarin, sekarang yang penting kan kesembuhan Ning."

"Maksud kamu?" tanya Maira.

"Kak Zaky suka sama Ning Ira?" pertanyaan tersebut terlontar dari Aisyah yang baru saja memasuki kamar Maira. Sendari tadi Aisyah ke luar ke dapur untuk membersihkan bekas makan Maira.

Deg

Bukan hanya Zaky, tapi Maira juga terkejut akan hal itu. Akan tetapi ia tak menunjukkan ekspresi apapun. Beda halnya dengan Zaky.

"Maksud lo apa?" tanya Zaky pada Aisyah. Kini secara otomatis logatnya berubah.

"Yaaa ... gitu, kak Zaky suka kan sama Ning Ira?" ucap Aisyah mengulang kalimatnya.

"Jangan ngaco lo ya!"

Deg

"Ke-kenapa ka-kakak bentak A-Aisyah, a-apa Aisyah ada salah?" ucap Aisyah dengan terbata bata sambil menangis terisak dan mendekat pada Maira.

Sialan! Satu kata yang ada di pikiran Zaky sekarang.

"Zaky!" sentak Maira refleks membuat Zaky terbubar dari lamunannya.

"Eh, so-sorry Syah. Duh ... Gimana yaa, gue cuma refleks kok. Sorry ya,"

"Hiks, so-sorry itu apa?" tanya Aisyah masih dengan isakannya, namun sudah sedikit reda.

Zaky terdiam. Mengerjabkan matanya berkali-kali. "Sorry itu maaf Syah, atau biasanya kalau di bahasa arab itu ... Em ... Apa ya gue lupa. A-a-awan?" tebak Zaky.

"Mungkin maksud kamu afwan Zak?" tanya Maira yang sedikit bingung dengan logat Zaky.

"Nah iya itu, a-aw-afwan ya Syah." Ucap Zaky yang dibalas anggukan oleh Aisyah.

"Oh iya, gimana soal Ustadz Abdul Ning? Apa Kyai sama Izar menuntutnya?" tanya Zaky pada Maira.

Maira hanya menggeleng, "Ustadz Abdul dibebasin." Ujar Maira refleks membuat Zaky membulatkan matanya.

"Loh kenapa Ning? Dia itu udah salah, ya harusnya dihukum dong!"

"Penciptaku saja Maha Pengampun Zak, masa iya ciptaanNya tidak?" ujar Maira membuat Zaky merenung dan akhirnya mengangguk.

"Em ... Ning, Aisyah izin ke supermarket deket sini boleh?" tanya Aisyah sambil menggigit bibir bawahnya, takut jika Ningnya ini tidak mengizinkan.

"Mau beli apa emang?" tanya Maira.

"Aisyah lagi pengen makan yang pedes-pedes, Aisyah izin beli dulu ya boleh ga?"

Salat Tarawih [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang