6. Teroris

701 110 13
                                        

Jangan menilai orang hanya dari penampilannya. Apa yang kamu lihat, belum tentu yang sebenarnya.

"Lo harus nutup aurat."

"Aurat itu apa Zak?" tanya Bella dengan muka polosnya sambil melepaskan pelukannya dengan Zaky.

"aurat adalah sesuatu yang wajib ditutup dan haram untuk dilihat, baik selama sholat maupun di luar salat," jelas Zaky. Meskipun ia tak sepandai yang lainnya, tetapi ia sudah mempelajari beberapa hal penting.

"Kan gue gak pakai pakaian terbuka, Zak?" tanya Bella, kini ia hanya memakai celana jeans panjang berwarna hitam dan dipadukan dengan kaos lengan pendek berwarna mint serta dengan rambut yang terurai.

"Assalamualaikum ...." Salam Humaira ketika hendak memasuki Ndalem.

"Waalaikumsalam." jawab semua serentak.

Refleks Bella langsung berteriak dan kembali memeluk Zaky. "Kenapa?" tanya Zaky.

"I-itu ...." ujar Bella sambil menunjuk ke arah Humaira.

"Why Bell?"

"I-itu Zak ... gue takut kena bom dia."

"Hah?"

"Lo belum tau, yang tentang teroris teroris itu?" tanya Bella sambil mendonggakkan kepalanya menatap Zaky.

"Teroris apaan Bell?"

"Itu ... orang yang pake pakaian kayak dia! Terus nge-bom nge-bom gitu!! Iihh ...."

"Astagfirullah, mereka teroris tetapi bukan berarti saya juga kak." Ujar Maira sambil mendudukkan badannya disamping Abi/Kyai.

"Alesan!"

"Bella, gaboleh gitu ...." ujar Mama Zaky.

"Tapi kan bener Tan-"

"Udah Bell!!"

🦋🦋🦋🦋


"Lo kenapa, Zak?"

"Lo gak istirahat?" tanya Azka yang melihat Zaky sendari tadi di dalam kelas hanya melamun.

"Az, lo tau gak tentang teroris teroris itu?" tanya Zaky to the point.

"Tau," jawab Azka singkat.

"Emang bener ya teroris itu pakai cadar?" tanya Zaky lagi dan Azka hanya menganggukkan kepalanya.

"Berarti anaknya Pak Kiai itu juga teroris dong? Kan dia pakai cadar."

Pletak!

"Kalau ngomong jangan asal!" entah sejak kapan Bilal sudah berada dihadapan mereka berdua.

"Untung peci gue agak maju, jadi gak terlalu sakit." Lirih Zaky sambil mengelus pelan keningnya.

Bilal hanya memutar bola matanya malas, sedangkan Azka yang melihat kening Zaky terkena jitakan dari Bilal hanya meringis membayangkan sesakit apa itu. Pasalnya Bilal jika menjitak selalu sakit.

"Gak semua yang bercadar itu teroris!"

"Trus?"

"Coba lo pikirin lagi, anak dan istri Rasulullah menggunakan cadar. Apa mereka juga teroris?" Tanya Bilal.

"Tapi bukannya cadar itu budaya arab?"

"Siapa bilang?" tanya Azka.

"Ngarang!" lanjutnya.

"Cadar itu bukan budaya arab Zak, tetapi memang dalam agama. Bahkan islam di Indonesia aja lebih besar dari islam di Arab." jelas Bilal.

"Bukannya di Arab semuanya itu islam?"

"Ngawur aja lo Zak," sentak Azka.

"Nyolot aja lo Az!" jawab Zaky ketus.

"Engga Zak, di Arab tidak semuanya beragama Islam."

"Tapi... gue masih yakin kalau si Miara Miara itu teroris!" batin Zaky.

🦋🦋🦋🦋

"Heh teroris!" refleks Humaira tersentak akan panggilan itu.

"Saya bukan teroris ...." Ujar Maira masih mencoba untuk bersabar menghadapi Bella.

Bella hanya memutar bola matanya malas. "Lo ngeles sampe akhir zaman aja gue tetep nganggep lo teroris!"

"Terserah kamu," ujar Humaira pasrah sambil berjalan pergi meninggalkan Bella.

Bella langsung mengejar Humaira. "Lo pasti mau ngerebut Zaky dari gue kan?!" tanya Bella ketus sambil mendorong Humaira hingga terjatuh.

"Astagfurullah, Bella. Jangan suuzon kamu."

"Kak! Kakak gak papa?" tanya Izar sambil membantu Humaira untuk berdiri. Bagaimana ia tidak khawatir? Sedangkan Humaira baru saja keluar dari rumah sakit.

"Kurang ajar lo ya!"

"Ups! Ada pawangnya ... udah punya pawang kok masih ngincer Zaky sih? Tampang doang kayak ustazah tapi sifatnya kayak jalang!" ujar Bella sambil berjalan pergi meninggalkan Maira dan Izar.

Di bawah sana Izar sudah mengepalkan tangannya. Adik mana yang bisa terima jika kakaknya dihina seperti itu?

"Untung aja cewek. Kalau aja dia  cowok udah tinggal nama lo abis sama gue!" gumam Izar yang masih bisa didengar Humaira.

"Izar!"

"Eh-"

🦋🦋🦋🦋

"Heh! Beraninya ya lo bikin sahabat gue nangis!!" bentak Zaky pada Humaira yang sedang menulis sesuatu di bawah pohon yang rindang.

"Hah?"

"Gausah pura-pura polos deh! Lo yang ngatain Bella jalang kan?! Tampang lo ustazah tapi hati lo busuk, percuma! Pakaian syar'i tapi suka nyakitin perasaan orang! Lepas ajalah tuh cadar lo, kayak teroris tau gak!! Sok suci lo, Ra!"

Sedangkan Bella hanya terus menangis terisak di balik tubuh kekar Zaky.

Entah tidak ada angin dan juga tidak ada hujan, badai, petir, ataupun puting beliung. Tiba-tiba Zaky marah padanya? Padahal ia sendiri tidak tau apa salahnya.

"Apaan sih?! Datang tiba-tiba langsung marah marah!"

Plak!

Deg.

Bahu Humaira seketika bergetar. Yang menandakan ia sedang menangis. Ia menangis bukan karena sakit tamparan dari Zaky, tetapi ia menangis karna Zaky sudah dengan lancang menyentuhnya. Walaupun itu hanya sekejab angin.

Bugh!

"Beraninya lo sentuh kakak gue!"

Maaf dikit🥀
Bella pembawa masalah ga sih?
Kesel ga sama Bella?
Kena ga sih konfliknya:(
ga pandai buat konflik soalnya:/

Salat Tarawih [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang