Seperti apa kata Nabi Muhammad saw, "Jika kau melihatnya, kau akan merasa bahagia." Dan itu yang aku rasakan saat melihat kamu.
~Aisyah Humaira Az-Zahra
Tadinya gue mau berdoa sama Allah, tapi gajadi. Karena gue tau, lo udah jadi semua jawaban dari doa-doa gue. Walaupun gue bukan jawaban dari doa-doa lo.
~Muhammad Zaky Al-Gaizi
Kini lagi lagi Bella mendatangi Zaky yang kini sedang berada si rofftop. Entah mengapa semenjak Bella mengungkapkan perasaannya, Zaky menjadi sedikit risih dengan kehadiran Bella. Padahal mereka sudah lama bersahabat.
"Pagi Zaky. Gimana kabar lo?" tanya Bella dengan senyum mengembang di wajahnya.
"Alkhamdulillah baik Bell,"
"Aish! Lo kok jadi sok alim gitu sih semenjak suka sama si teroris?" tanya Bella dengan entengnya tanpa rasa bersalah. Sedangkan Zaky hanya bisa melampiaskan amarahnya pada pagar yang ia pegang. Jujur saja kini ia sadar, memang Bella yang keterlaluan.
Masih tetap diam tanpa jawaban, Bella berbicara lagi. "Eh bdw gue kangen main sama lo lagi Zak." Renggek Bella sambil tangannya bergelayun manja pada tangan Zaky. Risih? Banget.
"Lepas Bell, kita bukan mahram." Ujar Zaky seraya melepas genggaman tangan Bella dari tangannya.
"Ish! Tuh kan lo jadi berubah. Pasti lo dipengaruhin sama si teroris itu ya? Pasti lo disuruh buat jahuin gue kan?" tuduh Bella membuat Zaky semakin naik darah.
"Ning Ira sifatnya ga kayak lo kok, tenang aja." Ya, tentu saja Zaky menghina dengan gaya. Sialnya si Bella kurang peka.
"Maksudnya?"
"Ga ada, udah sana lo balik ke kelas."
"Gamau! Bosen di kelas tuh ada si tukang rusuh! Digangguin terus kan jadi risih!"
"Siapa? Siapa yang berani gangguin lo?" tanya Zaky membuat senyum Bella mengembang lagi.
"Si Fahran, dia nembak gue kemarin, tapi gue tolak."
"Why?"
"Karena gue sukanya sama lo." Jawab Bella dengan senyum kecilnya. Sedangkan Zaky hanya menghembuskan nafasnya berat.
"Lupain gue dari hati lo!" tegas Zaky.
"Udah coba kok, tapi hasilnya nihil hehe." Ya, meskipun rasanya sesak. Tapi harus tetap tertawa meskipun tidak sekencang biasanya.
"Coba lagi, sampai bener-bener hilang."
"Lo ga ada hak buat nyuruh gue ngilangin rasa gue sama lo Zak!"
"Dan lo juga ga ada hak buat nyuruh gue balas perasaan lo!" balas Zaky seraya beranjak pergi dari sana meninggalkan Bella yang masih terdiam.
🦋🦋🦋🦋
"Zak, Bella nangis, lo gamau nyamperin dia?" tanya Azka sedangkan Zaky hanya menggeleng pelan.
"Sejak kapan lo ga peduli sama sahabat terbaik lo? Yang katanya dari masa smp." tanya Bilal heran sambil menekan kata 'sahabat terbaik'.
"Sejak dia ngungkapin kalau dia suka sama gue." Jawab Zaky dengan nada dingin refleks membuat kedua mata Bilal dan Azka terbelalak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Salat Tarawih [END]
Ficção AdolescenteDefinisi salat tarawih, bukan siapa yang datang lebih awal, tetapi siapa yang mampu bertahan hingga akhir. Pertama masuk, sudah disuguhi pemandangan yang menjengkelkan. Melihat anak Pak Kiai yang memakai cadar, ia sangat tidak suka. Pendapat Zaky, o...