part 1

1.4K 70 12
                                    

"tolonggg!!!"

"Percuma lea, gak akan ada yang nolongin kamu disini, orang-orang yang ada di pihakmu semua sudah di musnahkan" terlihat beberapa mayat yang tergeletak dengan banyak darah, mereka adalah orang-orang yang ada di pihak Azalea orang-orang yang Azalea sangat ingin lindungi.

"iyaa lea, mau kamu berteriak sekencang mungkin gak akan ada yang nolongin kamu!" ucap seseorang mengarahkan sebuah pistoh ke arahnya.

"GAK, GAK, bibi tolong aku, ma, mama masih di pihakku kan?"

"ekhemm....tidak..." ia pergi meninggalkan kericuhan itu

"Maaf nona saya tidak bisa menolong anda"

"Bi, apa bibi sudah tidak menyangiku lagi?"

"tidak nona, sekarang saya ada di pihak tuan besar dan nyonya besar, maafkan saya"

"apa? biii aku mohon...." air mata azalea mulai mengalir membasahi pipinya.

DOORR!

DOORRR!

DOORR!!

"HAH! hah! hahh! huhh ternyata hanya mimpi, tapi itu sangat menakutkan!" Sambil melihat jam yang ada di handphonenya.

"Astaga naga!!! Aku telat gara-gara mimpi sialan itu" sambil berlari ke arah kamar mandi.

Waktu menunjukkan pukul 07:00
15menit pun dihabiskan untuk membersihkan diri dikamar mandi, setelah keluar dari kamar mandi Azalea langsung menuju kelemari untuk mengambil baju Setelan ala-ala CEO Korea dan langsung menyisir rambutnya tak lupa juga berhias diri.

"ngapain ya aku dandan secantik ini padahal cuma mau ke kantor doang" gumamnya yang tau keadaan dirinya selalu aut-autan saat pulang kerumah nanti karna pekerjaannya yang selalu menumpuk belum lagi ada meeting .

Tampa pikir panjang Azalea langsung mengambil kunci mobilnya dan berlari menuruni tangga,tiba-tiba terdengar suara seorang yang memanggilnya,

"Nona makanlah dulu, saya sudah menyiapkan makanannya "

"Saya buru-buru bii!!! saya sudah terlambat pergi ke kantor" Teriak Azalea tanpa menoleh ke arah bibi tersebut.

Nama bibi tersebut adalah bibi Danastri tapi Azalea sering memanggilnya bi astri. Bibi Danastri sudah bekerja Dirumah itu selama 3 tahun dan sudah bekerja di rumah besar selama sepuluh tahun lebih, kini ia bekerja untuk untuk Azalea karna ia tidak sempat masak untuk dirinya sendiri semenjak menjadi orang yang sibuk, jangankan masak makan saja tidak sempat, bila ada waktu luang ia hanya membantu bi astri membersihkan rumah yang besar itu lalu dia hanya akan membaca buku dan kembali melihat beberapa dokumen penting, ia adalah CEO perusahaan yang berdiri di bidang fashion mulai dari baju, sepatu dan tentu saja tas yang menjadi barang kesukaannya bahkan brand ambassador nya adalah artis-artis papan atas.

Sesampainya di kantor ia langsung di sambut hangat oleh temannya Evan dengan sebuah cup kopi, Evan adalah CEO perusahaan makanan cepat saji.

"Wahh pagi-pagi sudah ada disini,ada yang bisa saya bantu pak?" Godanya sambil tersenyum ke arah laki-kaki tampan itu.

"Apaa? pak? Kau panggil aku pak? Apakah aku sudah kelihatan tua?" Tanya Evan yang mengelus kulit putihnya itu.

"Niih kopi " sambil mengambil tangan Azalea yang masih terlipat di dada.

"Biar gak ngantuk, semangat ya kerjanya dan jangan bekerja terlalu keras ya" sambil berjalan menjauh

"ohh iyaa kalau kamu tidak keberatan mau ku jemput nanti pulang kerja?"

Azalea (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang