Keesokan harinya...
"ahhh...hoaamm..." suara evan yang baru saja terbangun dari tidurnya.
tiba-tiba ia kaget saat melihat ranjang yang di tempati oleh Azalea sebelumnya kini menjadi kosong, sontak ia sangat kebingungan dan keluar untuk mencari azalea bahkan ia bertanya kepada beberapa suster namun tudak ada jawaban karena suster yang bekerja pada malam hari dan pagi hari berbeda mereka tidak tahu apa-apa tentang itu.
"tuan Evan!!!" panggil seseorang yang berlari ke arahnya.
"siapa kamu?"
"saya adalah pengawal baru nona Azalea tu-" tiba-tiba Evan memegang kerah bajunya
"dimana Azalea sekarang?"
"nona sekarang ada di rumah sakit di ibu kota tuan kami memindahkannya subuh-subuh saat tuan masih tertidur tadi mohon maaf terlambat memberitahumu tuan"
"apaaaa!!!dasar!!! cepat antarkan aku juga kesana sekarang"
"baik tuan, sebelah sini"
Tak lama kemudian Evan pun sampai di rumah sakit tersebut, namun tiba-tiba langkahnya terhenti saat melihat dirinya di cermin.
"hei pengawal, kemarilah"
"ada apa tuan?"
"lihatlah pria yang ada di cermin itu, apakah itu aku?"
"yaa tuan"
"aku tidak bisa menemui lea denngan keadanku seperti ini, apa kau bisa mengantarku kerumah?"
"tentu tuan"
"ouhh sepertinya aku melupakan sesuatu yang sangat penting. ahhh biarkan saja sepertinya tidak terlalu penting" Evan pun bergegas kembali ke kediamannya untuk membersihkan tubuhnya.
Beberapa menit kemudian Evan pun tiba di kediamannya.
"Tuan Evan saya pamit dulu"
"baiklah hati-hati"
"Evan, dari mana saja kamu?" ucap seorang wanita paruh baya yang menghampirinya tak lain adalah mamanya Evan
"ohh aku lupa memberitahu semalan aku tidur dirumah sakit"
"kenapa?"
"Azalea...ada seseorang yang yang menyerangnya dan dia dilarikan kerumah sakit terdekat karena terluka"
"ohh benarkah? kenapa orang-orang sangat suka mengganggunya?"
"entahlah, aku mau mandi dan kembali kerumah sakit"
"apa? untuk apa?"
"tentu saja untuk menjaga azalea"
"hei Evan, dengar, Azalea punya keluarganya sendiri untuk menjaganya untuk apa kamu datang kesana lagi, kamu punya pekerjaan Evan!"
"aku akan tetap pergi untuk melihat Azalea"
"baiklah, pergi, pergi saja"
"baiklah terimakasih mamaku yang cantik"
"aishhhh anak ini membuatku sakit kepala....Evan! pergi bekerja atau perusahaanmu akan diambil alih oleh sepupumu"
"ambil saja kalau bisa"
"aahhh anak ini!!!"
"baiklah kalau begitu, kamu tidak akan pergi bekerja bukan? baiklah kalau begitu ibuu juga tidak akan menjalin hubungan baik lagi keluarga Azalea dan kamu pasti akan dibenci juga oleh keluarga Azalea kan"
"Ma, aku dan Azalea sudah berteman sejak kecil kan ibu tahu sendiri"
"Iyaa iyaa ibu tahu, tapi kenapa kamu harus selalu jadi perisainya? Pikirkan dirimu sendiri juga!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Azalea (on going)
Roman d'amourMelarikan diri dari sini adalah hal yang sangat ku inginkan, mengapa hidupku jadi suram seperti ini? Tempat kumuh yang kotor, anak-anak dengan baran kurus kering yang tak henti bekerja meski keringat membasahi tubuhnya, yaa ini adalah kerja paksa bi...