part 10

96 23 0
                                    

"hahh...kapan dia sebodoh itu? apa dia pikir ada orang yang begitu mirip denganku didunia ini?" batin Vano kemudian menghela nafasnya

"Nona anda sangat bodoh" ketus Vano membuat Azalea terdiam mematung.

"heii...sekretaris tidak sopan!" sahut Daniel

"apa maksudmu berkata seperti itu?"

"sudahlah, tidak ada apa-apa"

Sejujurnya Azalea memang merasa sangat aneh saat pertama kemunculan pria tersebut, ia masih menduga jika itu adalah Vano. Bagaimana Azalea bisa menyimpan persaanya selama itu? jawabannya karena Vano adalah cinta pertama Azalea, mereka satu kelas saat masih kelas tujuh, awawalnya dimata Azalea Vano hanyalah seorang anak biasa mereka menjadi akrab saat Evan memperkenalkan Vano pada Azalea, Evan adalah si usil yang selalu saja mejahili Azalea jika ada waktu dan Vano adalah penyelamatnya. Seperti beberapa tahun yang lalu,

PERPUSTAKAAN SEKOLAH.

"Ahhh aku sangat malas membaca buku setebal ini" keluh Evan

"baca saja Evan, lihat bagian pentingnya saja" sahut Vano yang sedari tadi sedang membaca buku tebal tersebut.

"kenapa di kelompok kita hanya ada anak-anak bodoh?" keluh Evan lagi

"Aisshh dasar anak brengsek ini, membuatku gagal fokus saja" sahut temannya yang lain

"apa kau bilang? brengsek?"

"iyaaa memangnya kenapa?"

"KAMU YANG BRENGSEK!! TOLOL!!! DASAR CEWEK JELEK!" teriak Evan pada gadis tersebut

"APA?!!"

BRUKKK!!!

Azalea bangkit dari kursinya dan menutup bukunya kemudian menghampiri kelompok Evan

"kalian...bisa diam tidak? ini perpustakaan bukan tempat untuk bertengkar! jika ingin bertengkar silahkan keluar"

"cihh dasar sok berkuasa...hei Lea...mentang-mentang kamu anak orang kaya bukan berarti bisa memerintahku" ucap gadis tersebut

"Raa...kamu itu bukan lawannya Lea lohh, mending diam dehh..." sahut mora

"dasar pengecut! bisanya menggunakan kekuasaan, cihhh..., kembali ke kelompokmu sana, kami ingin fokus tanpa ada pengganggu". Azalea pun pergi ke kelompoknya yang tadi, kebanyakan dari gadis-gadis di sekolah itu tidak menyukai Azalea karena Azalea pupoler di sekolah tersebut. Sedangkan Evan sekarang masih saja sibuk bertengkar dengan gadis tersebut.

.

Saat itu Evan memang belum punya perasaan apapun pada Azalea, beberapa hari berikutnya hal besar terjadi antara Evan dan Vano, Evan berhasil berpacaran dengan seorang gadis yang juga disukai oleh Vano, mereka pernah bertengkar karena menyukai gadis yang sama hingga Evan dan Vano pernah berkelahi sampai babak belur, Azalea tiba-tiba datang untuk melerai mereka, Azalea berusaha keras menghentikan Evan yang masih berusaha memukul Vano.

"Ada apa ini? Mereka bertengkar? Tidak biasanya". Ucap Daniel sambil membawa dua es krim di tangannya

"Kamu makan dua es krim?"

"Gak yang satu untuk kakak..."

"Wahh terima kasih! Apa untuk sementara ini kita nonton saja dulu?"

"Ya nonton saja dulu setidaknya sampai es krim kita habis"

"Okey, yok duduk dulu". Azalea dan Daniel pun hanya menonton perkelahian kedua orang itu sambil berbincang.

"Apa mereka tidak merasa lelah?"

Azalea (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang