part.21

42 3 0
                                    

"Kalian mau kemana?". Ucap seorang polisi dengan seragam lengkap dan beberapa pangkat di bajunya berdiri tegak di depan Vano bersama rekan-rekannya yang bersiap untuk melanjutkan penggeledahan,
Vano menghela nafas kemudian berkata "kami akan melanjutkan penggeledahan pada pabrik itu" ia pun melanjutkan langkahnya dan mengabaikan pria itu.
Pria tersebut berbalik badan kemudian melipat tangannya di dada dengan suara lantang ia berkata "untuk apa kalian masih menggeledah tempat itu? Bukannya sudah jelas tidak ada apa-apa disana?"
Vano tak berkutik sedikitpun dengan omongan pria itu, Vano terus melanjutkan langkahnya menuju mobil, pria itu bergumam dengan wajah kesalnya karena di abaikan oleh Vano.
Suasana hening tercipta saat dalam mobil menuju tempat tujuan kemudia seseorang mulai membuka obrolan "bukankah dia dan tuan Alva berteman baik?".
"Tentu saja maka dari itu dia menyuruh kita berhenti menyelidiki masalah ini, dia pikir dia siapa." Sahut seorang pria sambil berdecih kesal.
"Buksnkah nona Azalea sudah lama menghilang? Kenapa keluarganya masih saja tenang seperti tidak terjadi apa-apa?" Seorang pria baru saja membuka obrolan baru.
Sementara seseorang yang sedang duduk di samping Vano masih sibuk mengotak-Atik laptopnya untuk mencari informasi beberapa saat kemudian ia pun ikut memberi suara "kurasa kasus nona Azalea yang menghilang itu bersangkutan dengan kasus pabrik ini."
Semua orang terkejut dan melihat ke atasnya "apa? Bagaimana bisa? Apa kamu yakin?" Ia menghela nafas setelah beberapa saat kemudian menjelaskan apa yang telah ia selidiki selama ini "lihat ini, nona Azalea terlihat duduk di bangku belakang dengan tangan yang di ikat, seperti yang senior Vano suruh, saya telah memeriksa beberapa kamera cctv tadi malam saat dalam perjalanan pulang ke rumah, dan dari sini terlihat jelas bahwa yang bersama nona Azalea yang kita lihat sebelumnya adalah dokter edward, dia seorang ilmuwan yang gila yang menjadikan manusia sebagai bahan eksperimen"
"Hei dokter edward itu? Dia psikopat! Gila bisa-bisanya nona Azalea di culik olehnya!" Dengan percakapan tersebut membuat Vano tambah khawatir dengan keadaan Azalea sekarang, setelah diam beberapa saat ia pun mulai bicara "berarti tuan Alva dan keluarganya tidak panik saat Azalea menghilang itulah alasannya, karna si psikopat itu adalah bawahannya".
"Menurutmu....apa tuan Alva tahu tentang ini?" Perkataan pria itu membuat Vano menoleh ke arahnya kemudia ia mulai memikirkan sesuatu menggunakan logikanya, jika memang benar tuan Alva tahu pasti dia akan membunuh psikopat itu, tidak mungkin ia menyerahkan putrinya begitu saja pada psikopat itu bukan, kasus Azalea pasti tidak diketahui oleh tuan Alva.
   "Hei hei kalian ini sok tahu ya...aku kenal tuan Alva itu, dia memang tidak suka nona Azalea sejak awal"

"Dari mana kamu tahu?"

"Aku satu sekolah dengannya saat SD dulu, aku masih ingat saat dia pulang jalan kaki sendiri sedangkan saudaranya yang lain dijemput oleh supir mereka masing-masing"

"Dia diperlakukan seperti anak tiri...kira-kira kenapa ya?"

"Hei fokus pada misi kita jangan membahas masalah orang lain!." Sahut Vano membuat orang-orang tersebut terdiam dan melanjutkan aktivitasnya masing-masing.

Tuuutt....
Tuuttt....

"Halo?"

"Mora! Lo tahu gak sih Evan kabur lohh!"

"Biarin aja lahh ngapain juga lo sekap dia"

"Sebenarnya udah beberapa hari yang lalu sih dia ngilang gue gak tahu dia kemana gue udah suruh para bodyguard untuk cari tapi belum ketemu juga!"

"Lo gila ya? Dia itu penerus perusahaan orang tuanya ngapain juga lo sekap anjing!"

"Jangan bilang lo tahu selama ini dia dimana"

Azalea (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang