part.19

26 1 0
                                    

Keesokan harinya, Azalea terbangun dalam keadaan tak bisa mendengar suara apapun, membuatnya panik dengan apa yang terjadi pada pendengarannya, betapa terkejutnya ia saat menoleh kesamping ternyata ada seorang dokter yang duduk disamping ya dengan sebuah catatan di tangannya

"Dokter...."

"Ohh nona Azalea anda sudah bangun"

"Aku minta maaf tapi aku tidak bisa mendengar suaramu dengan jelas bisa bicara sedikit lebih besar?". Dokter tersebut pun menulis di sebuah kertas untuk berbicara dengan Azalea

"Gendang telinga anda terluka parah sehingga anda mengalami gangguan pendengaran"

"ApA maksudnya? Kenapa dokter hanya menulis di kertas? Bicaralah padaku"

"Anda kehilangan pendengaran nona, karena luka di gendang telinga anda" tulisnya lagi

"lantas bagaimana ini? Aku tidak bisa mendengar lagi, bahkan aku tidak bisa mendengar suaraku sendiri....aku tidak bisa mendengar apapun, AAAAAAA!!!!!!!" Teriaknya sambil menangis Azalea kini benar depresi, kini ia kehilangan pendengarannya dan menjadi tuli

"Apa yang terjadi?" Amora masuk karena mendengar teriakan Azalea

"Nona Azalea kehilangan pendengarannya akibat pukulan keras semalam"

"Maafkan aku Lea telah memukulmu terlalu keras semalam sampai-sampai kamu menjadi tuli sekarang"

"Apa kamu bicara denganku Mora? Aku tidak bisa mendengarmu!". Azalea bangun dari ta hanya dan menghampiri Amora kemudia memegang kerah bajunya

"Amoraaa...aku tidak bisa mendengar suaramu lagi...". Ucap Azalea dengan air mata yang terus membasahi pipinya

Tokk! Tokk! Tokk!

"Hei Mora dimana wanita itu? Aku akan membawanya pergi sekarang"

"Ini dia"

"Ada apa dengannya?"

"Tidak ada, bawa saja dia"

"Baiklah....ayooo pergi cantik!"

"Tunggu Mora, ini siapa? Katakan sesuatu padaku"

"Tunggu dulu" ucap Amora sambil mengambil kertas dan pulpen yang ada di tangan dokter dan menuliskan beberapa kata

"Sekarang dia adalah majikan barumu, pergilah bersamanya Lea"

"Kenapa kamu menulis di kertas?" Tanya pria tersebut

"Sekarang dia tuli"

"Hahaha tuli? Apa karna kamu yang semalam memukulnya tanpa henti hingga membuatnya tuli?

"Ya seperti itulah"

"Baiklah tidak masalah mungkin aku bisa membuatnya mendengar lagi, bye aku pergi dulu".

Para pekerja di pabrik pun siap di pindahkan ke tempat lain yang sulit dijangkau oleh siapapun, dan benar saja para polisi sampai ke pabrik saat beberapa mobil pengangkut pekerja telah pergi jauh dari pabrik tersebut.

Azalea (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang