part.17

47 5 4
                                    

Plakk!!
Satu tamparan mendarat di pipi wanita tersebut yang masih memegang pistol di tangannya yang sedikit gemetar.

"Amoraaa!!!! Apa yang kamu lakukan? Kenapa kamu hidup seperti iblis sekarang, kamu bukan lagi Amora yang ku kenal, kenapa Mora? Kenapa?". Ya tentu saja wanita yang selama ini dalang di balik semua tragedi itu adalah Amora, ia adalah sahabat Azalea, Amora Everlyn Smith seorang gadis campuran Inggris dengan mata brown nya yang indah dan rambut pirang yang panjang nan indah namun itu hanya tampilan saja, tampilannya yang indah seperti malaikat tetapi sifatnya seperti iblis.

"Berani-beraninya kamu menamparku?! Cari mati ya?!"

"Sadar Mora!"

"Tidak akan pernah!"

"Moraaa...."

"Sudah terlambat lea, hatiku sudah terlanjur hitam dan mengeras"

"Apa yang terjadi padamu? Kenapa tidak pernah bercerita padaku Mora? Ayokah kita masih bisa mengubah ini semua"

"Sudahlah Lea, hatiku sudah penuh dengan dendam bagaimana bisa aku kembali apalagi setelah membunuh banyak orang"

"Dendam? Apa kamu dendam padaku?"

"Benar Lea, kamu dan keluarga kamu aku benci kalian!"

"Tapi kenapa Mora?"

"Sudahlah aku tidak ingin membahas ini lagi"

"Berapa kejahatan yang telah kamu perbuat Mora?"

"Aku menjadi penjahat karena kalian jangan merasa menjadi paling suci Lea!"

"Moraa...."

"Bekerjalah sana dan ajak anak itu juga sebelum dia juga menjadi makanan anjing bersama ibunya! Cepat lah aku sedang tidak bercanda mengatakan itu!". Dengan cepat Azalea menarik anak yang sedang menangis tersedu-sedu tersebut pergi dari sana hatinya hancur ketika pertama kali membuka matanya di tempat itu melihat sahabat baiknya yang ia kira akan menyelamatkannya ternyata tidak sama sekali bahkan kini ia lebih merasa kecewa lagi ketika tahu itu, Azalea sudah cukup tahu sampai situ saja, jika ia tahu lebih banyak maka hatinya akan semakin terluka.

"Hei siapa namamu?"

"Aku Angkasa"

"Angkasa? Nama yang indah, siapa yang memberimu nama itu?"

"Ibuku, nama Kakak siapa?"

"Panggil saja kak Lea"

"Baik kakak Lea, kakak baru disini yaa?"

"Iyaa"

"Ohh pantas saja kakak sangat cantik, tapi wajah dan badan kakak penuh luka dan memar tapi tsk apa, itu tetap tidak menghilangkan kecantikan kakak!"

"Ouhh benarkah? Hahaha. Ngomong-ngomong apa pernah ada yang mencoba kabur dari sini?"

"Banyak sekali tapi berakhir kereka di bawa kesini lagi"

"Apa polisi tidak pernah tahu tentang tempat ini?"

"Tidak kak, orang lain tahu ini hanyalah pabrik penghasil alat elektronik biasa milik tuan Alva"

"Milik siapa?"

"Tuan Alva kak!"

"T-tuan Alva? Alvarendro?"

"Iyaa kak"

"Ternyata ini yang di maksud oleh Vano, bisnis ilegal yang ditutupi dengan baik oleh keluargaku sehingga akupun yang anak dari keluarga Alva tidak tahu, sungguh keji nan kejam tempat ini, aku harus mencari jalan keluar dari sini!". Batin Azalea

Azalea (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang