24. Si Pink

2.1K 240 73
                                    

Setelah pulang sekolah Alexa dan juga 2G langsung pulang kerumah nya. Dengan menggunakan motor mereka masing-masing, saat di tengah jalan, Alexa hampir saja menabrak anak kucing.

Siiittt

Alexa menghentikan motor nya dan turun untuk melihat kucing itu dan 2G juga berhenti.

"Kenapa lagi" ketus Geral

"Ini bang ada anak kucing, gemoy banget" ucap Alexa

"Pinggir kan aja, trus ayok pulang" ucap Giral

"Bang....." belum selesai berbicara Geral langsung memotong nya.

"Ngak ada permintaan" ucap Geral

"Ih bang, kan Alexa gak punya peliharaan, jadi bawa aja ya" ucap Alexa memohon dengan tangan yang sudah menggendong anak kucing itu.

"Ngak, nanti mamah marah loh" ucap Giral

"Betul tu" ucap Geral membenarkan perkataan Giral

"Nanti Alexa yang tanggung jawab deh" ucap Alexa

"Yaudah bawa" ucap Geral

"Yey" girang Alexa seperti anak kecil sambil melempar kucing itu dan menangkap nya lagi

"Kek anak-anak" gumam Geral

Mereka kembali melajukan motor mereka dengan pelan, karena Geral mengemudikan motornya dengan satu tangan. Kenapa? Karena yang pegang anak kucing itu adalah Geral.

Geral menolak permintaan Alexa, tapi Alexa langsung menangis jadi dengan terpaksa Geral membawa nya.

Sesampai nya dirumah mereka, Alexa langsung membawa kucing itu kekamarnya.

"Disini dulu ya cing, kakak cantik mau mandi dulu" ucap Alexa dan meletakan kucing itu diatas karpet berbulu yang ada dikamar itu.

Setelah mandi Alexa langsung menggendong anak kucing itu dan menidur kan tubuh nya di kasur empuk nya.

"Hem, nama lo siapa cing?" Tanya Alexa pada kucing itu

Meeong (mana gw tau)

"Gimana kalau anjing?"

Meeong (gw kucing nj!r)

"Enggak, enggak, si pink aja"

Meeong Meeong Meeong (alamak warna gw cokelat bego)

"Nah suka kan, oke fiks nama lo pink"

Meeong (serah lu dah)

Alexa berbicara sendiri dan selalu disahut oleh suara kucing itu.

Malam ini Alexa dan keluarganya sedang berada diruang keluarga. Hal tak terduga terjadi, sesuatu melompat kearah Tiani, membuat Tiani spontan melompat kepelukan Bakkara.

"Anak anjing melompat" latah Tiani

"HAHAHA, MAMAH DONG" ucap Geral sambil tertawa keras

"Gak sopan kamu ya" ucap Tiani dan berdiri membelakangi Bakkara hendak berjalan kearah Geral dengan tangan yang sudah dibentuk sekian rupa untuk memukul Geral.

Tetapi terhenti oleh tangan yang melingkar di kaki Tiani. Ya, Bakkara menahan nya dengan memegangi kaki Tiani

"Awas pah" ucap Tiani ngegas

"Jangan" ucap Bakkara berusaha menahan Tiani

Bukan nya berhenti, Tiani menendang tangan Bakkara dan langsung memukul Geral dengan sedikit kuat.

Kenapa Harus Orgil(?)| ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang