2. Meninggal

11.6K 1.1K 124
                                    

"Kalau bergitu saya permisi dulu, kalau mau lihat pasien jangan berisik" ucap dokter itu dengan kesal yang tidak disadari kumpulan manusia didepan nya itu......

****

Keluarlah Dokter dari ruangan Syarin

"Dok gimana keadaan anak saya? Di baik-baik aja kan dok?" Tanya ayah Syarin dengan khawatir. Dan sudah terlihat semua keluarga Syarin sangat khawatir dan terlihat ibu nya Syarin sudah menangis.

"Maaf, saya harus mengatakan ini.." ucap dokter itu menggantung kata.

"Maksud nya apa dok?" Tanya seorang pria muda yang tak lain adalah saudara laki-laki nya Syarin yang bernama Aldoni Eldavus Somesh.

"Pasien sedang mengalami koma dan saya sudah berikan sebuah obat yang akan membantunya pulih. Tetapi kalau dalam seminggu ini dia tidak sadar juga, maka dipastikan dia sudah tiada" ucap dokter itu

"Ngak, hiks dokter bohong kan hiks" yang bicara sekarang adalah ibu Syarin.

"Saya tidak berbohong. Kalau begitu saya permisi. Kalau melihat pasien jangan terlalu berisik. Permisi." ucap dokter itu lalu pergi dari situ.

Semua masuk ke ruangan Syarin. Melihat anak nya sekarat membuat hati seorang mafia kejam seperti tersayat-sayat ribut pisau. Air mata nya mulai keluar dan akhir nya dia menangis, air mata nya mengalir deras.

"Sya hiks bangun sayang" isak Dania ibu dari Syarin.

****

Ditempat lain....

"Lebih baik kalian pulang saja" ucap seorang pria paru baya yang tak lain adalah ayah dari Orgil tadi.

"Baik lah kami pulang dulu" ucap anak muda yang ada disana yang tak lain adalah abang dari Orgil tadi.

Orgil itu sebenarnya adalah anak dari pengusaha sukses Bakkara Edward dan Tiani Edward, yang memiliki 2 saudara laki-laki kembar yang bernama Geral Edward dan Giral Edward. Dan dia adalah Alexa Edward.

"Pergi lah, tapi suruh pelayan nya datang dan membawa perlengkapan dan pakaian adik mu" ucap ayah nya, kita panggil aja Bakkara.

"Hem" jawab Geral hanya berdehem, lalu pergi.

Tak selang beberapa lama Bakkara dan Tiani pun pergi karena pelayan setia Alexa sudah datang. Namanya adalah Kinan panggil aja dengan Bi ina.

****

Sudah seminggu Syarin terbaring lemas di ranjang rumah sakit. Dia sedang ditangani dokter untuk hari terakhir obat itu berfungsi....

Tetapi Syarin tak kunjung bangun dari tidur nya.

"Bagaimana dok" tanya Candra pada dokter yang baru saja keluar dari ruangan Syarin.

"Maaf tuan saya harus mengatakan ini, bahwa Pasien sudah tiada" ucap dokter itu dengan nada sedih.

Deg
Deg
Deg

Semua terdiam mencerna ucapan dokter itu.

"Tidak mungkin, anak saya masih hidup kan dok, dokter bohong kan" ucap Candra pada dokter itu.

"Tidak, saya permisi dulu tuan" ucap dokter itu dan berlalu pergi.

Semua menangis dan pergi melihat Syarin. Terlihat Syarin yang sudah ditutupi oleh kain bewarna putih

****

Ditempat lain di waktu yang sama diruangan Alexa. Hanya ada Bi ina yang setia menunggu nona nya itu untuk bangun.

Tangan Alexa bergerak sedikit dan terlihat bi ina yang melihat nya sontak langsung memanggil dokter.

"DOKTER, DOK, WOI DOK" teriak nya.

Dokter langung datang dan....

"Ada apa?" Tanya dokter itu bingung

"Itu dok, tangan non Alexa tadi bergerak, coba dokter periksa, cepet dok" ucap bi ina.

Dokter memeriksa Alexa dan bi ina sudah berada di luar ruangan dan sudah menelepon tuan nya. Tetapi jawaban dari Bakkara membuat bi ina sedih.

"Halo tuan"

"Halo ada apa bi?"

"Tadi non Alexa menggerakkan tangan nya tuan dan sekarang sedang di periksa dokter, tuan datang lah"

"Tidak saya tidak bisa datang, saya sedang rapat penting"

"Baik tuan"

Tutt

Belum selesai mengucap kata-kata nya sambungan telpon diputus sepihak.

"Bangke, jadi orang tua gitu amat dah, bukan nya senang malah b aja, gua kutuk lo Anj!ng" gumam bi ina geram.

Clekk

Pintu terbuka memperlihatkan seorang dokter.

"Bagaimana dok?" Tanya bi ina pada dokter itu

"Pasien sudah sadar, saya permisi dulu" ucap dokter itu.

Bi ina masuk membuat Syarin bingung.

'Siapa sih dia, main masuk aja ke ruangan orang, bapak Gw mana dah, lah masak anak nya sakit gak di jengukin ' batin Syarin.

"Non, keadaan nya udah gimana?" Tanya bi ina

"Lu siape? Ngapain masuk ke ruangan orang sembarangan?" Ucap Syarin bingung plus ketus.

"Lupa dah Gw, kan dia gila sih" gumam bi ina yang masih terdengar oleh Syarin.

"Gila, gila mata lu gila, gini gini gw waras woi" ucap Syarin ngegas

"Maaf non alex" ucap bi ina

"Alex? Alex saha?" Tanya Syarin bingung.

"Iya non lah, non kan Alexa Edward" ucap bi ina
"Walau tak dianggap" sambung bi ina dengan suara di pelankan.

"Kaca mana kaca" ucap Syarin

"Nih non" meberikan kaca yang ada di kantung nya. Biasa lah pembantu jaman now.

"WOI INI SAHA?........




Jangan lupa vote dan komen ya pren
Mencet vote gratis kok gak ada yang larang:v



Maaf kalau banyak yang typo....»

Kenapa Harus Orgil(?)| ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang