Alexa masih tidak percaya dengan apa yang dia alami hari ini. Sangat sulit dipercaya dan tak akan bisa dijangkau oleh pikiran Alexa.
"Kenapa secepat ini hiks" Alexa menangis didalam kamar nya.
Alexa hanya bisa duduk di pojok kamar dengan lutut yang dipeluk nya, sambil menangis.
Beberapa saat kemudian, dia berdiri dan berjalan kearah jendela kamar nya. Dia melihat kearah langit dan saat itu dia berteriak.
"AAAARRRRRGGGHHHHH"
Dengan hati yang bimbang, dia memanjat jendela nya dan merayap diantara dinding-dinding. Seperti spiderman.
Dia memanjat dan sampai lah diatas rumah nya, seperti sebuah rooftop. Dia duduk di pinggir bangunan itu, memandang ke arah depan. Tepat kearah sebuah gunung, sangat jauh saat mata memandang.
Seseorang menyadarkan dia dari lamunan nya.
"NON KENAPA DIATAS" Teriak satpam penjaga rumah nya.
"ADEM PAK" Jawab Alexa.
"NANTI JATUH NON" Satpam itu memperingati Alexa.
"APA TAKUT, MATI TANAM" Ucap Alexa sambil terkekeh. Satpam itu hanya menggeleng-gelengkan kepala nya.
"YAUDAH, HATI-HATI NON" Ucap satpam itu sebelum pergi dari sana.
"AMAN PAK" Ucap Alexa.
Alexa kembali bergulat dengan otak nya dan hati nya. Apa yang dia akan pilih? Dan apakah ada pilihan?. Hal yang tak pernah dia pikirkan, sama sekali tak pernah. Hal itu akan terjadi.
15 menit Alexa hanya diam sambil memandangi langit sambil tiduran.
Dia ingin turun, dia melihat kebawah. Dibawah terdapat papah dan mamah Angga. Seperti nya mereka akan pulang. Tetapi, dimana Angga? Apa dia sudah pulang? Atau bahkan dia tak akan pulang?.
Alexa tak menghiraukan nya, dia turun secara perlahan agar dia tidak terjatuh.
Sesampai nya didalam kamar nya, dia langsung membersihkan diri nya. Setelah itu dia turun kebawah untuk makan bersama keluarga nya.
Alexa langsung duduk di kursi nya seperti biasa. Mereka makan dengan hening, tanpa ada handphone dan percakapan. Hanya suara sendok yang berlaga dengan piring.
Setelah selesai makan, mereka langsung ke ruang keluarga. Seperti biasa, ada yang menonton dan bermain hp, ada juga yang berbincang-bincang.
"Alexa" Ucap Tiani lembut.
"Apa mah?" Tanya Alexa tanpa menoleh kearah Tiani.
"Kamu mau kan, nikah sama Angga" Ucap Tiani.
"Sterah mamah aja, karna emang gak punya pilihan kan?" Ucap Alexa.
"Ya udah kalau gitu, pertunangan nya minggu depan" Ucapan Tiani barusan sanggup membuat Alexa melotot tak percaya.
"Apa mah? Minggu depan?" Tanya Alexa tak terima.
"Iya minggu depan" Ucap Tiani.
"Mamah gimana sih, minggu depan, kan terlalu cepat mah, gimana sih" Protes Alexa.
"Lebih cepat lebih bagus" Ucap Bakkara.
"Bagus dari mana nya? Alexa aja masih sekolah udah di suruh nikah" Ucap Alexa tak suka.
"Yang sabar dek" Ucap Geral sambil tertawa.
"Ketawa tuh gigi" Sindir Alexa.
"Kamu tidur gih, besok kan bagi rapot" Ucap Tiani pada ketiga anak nya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenapa Harus Orgil(?)| END
Science FictionSaat Orgil menjadi pemeran utama, apakah yang akan terjadi? Syarin yang memiliki nama panjang Syarin Eldavus Somesh. Seorang wanita, tetapi memiliki kepribadian yang tidak sama seperti wanita-wanita lainnya. Yang menjadi seorang pemimpin di sebuah k...