28. Es Krim

1.6K 173 40
                                    

Pagi ini seorang gadis sudah rapi dengan baju santai nya. Hari ini adalah hari dimana semua orang menantikan kedatangan nya. Akhir pekan yang selalu dinantikan, apalagi untuk anak sekolah.

Hari minggu adalah hari yang paling diinginkan para siswa/i. Tak terkecuali dengan Alexa, yang sangat menantikan hari ini. Bukan karena dia tidak ingin sekolah, tapi dia menantikan hari ini karena dia akan balapan malam ini dengan Aldoni.

Masih ingat dengan Aldoni?. Ya dia adalah abang satu-satunya Syarin. Aldoni yang dijuluki dengan King Racing sekaligus ketua dari geng motor Angel of Death, pengganti Queen Racing Syarin Eldavus Somesh.

Entah nasip buruk atau baik, kenapa dia harus bertransmigrasi ke tubuh orgil. Tidak ada yang tau kalau jiwa yang sedang menempati tubuh Alexa sekarang adalah seorang Queen Racing. Kecuali 3 orang yaitu Geral, Giral dan Angga. Sebenarnya sudah ada beberapa orang yang Alexa beritahu, tapi mereka tidak percaya.

Alexa yang sudah rapi menuruni anak tangga untuk makan bersama dengan keluarga nya.

"PAGI EVRIBADEH" Teriak Alexa dari atas tangga.

"GAK USAH TERIAK" Teriak Geral.

"Abang juga teriak kok, wekk" Ucap Alexa sambil menjulur kan lidahnya tanda dia mengejek.

"Ber..."

"Udah, diam" Bakkara memotong pembicaraan Geral.

Mereka makan dengan hening, tanpa ada yang berbicara, tanpa ada handphone. Sungguh sangat tenang.

Setelah makan Geral, Giral dan Alexa berada diruang keluarga. Bakkara dan Tiani pergi karena ada urusan penting.

Alexa menonton televisi. Geral dan Giral sibuk dengan hp mereka masing-masing. Hingga Geral membuka suara.

"Sya" Panggil Geral dan seketika Alexa melihat Geral dan Giral memandang Geral dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Ha? Siapa?" Tanya Alexa seperti orang linglung.

"Lo" Ucap Geral.

"Kenapa bang?" Tanya Alexa lagi.

"Sampai kapan lo rahasiain ini semua?" Tanya Geral.

"Rahasia apa sih bang?" Tanya Alexa bingung.

"Soal kalau lo itu Syarin" Ucap Geral.

"Gak tau juga sih bang, pengen bilang ke semua orang, tapi takut nya mereka semua gak percaya" Ucap Alexa dengan nada sedih.

"Sampai kapan lo takut gini, lo harus berani, kalau masalah percaya atau enggak nya itu masalah belakang, yang penting lo berani aja" Ucap Geral meyakinkan Alexa.

"Entar dipikirkan lagi bang" Ucap Alexa.

"Eh dek" Kini Giral yang membuka suara.

"Apa bang?" Ucap Alexa

"Kan kamu itu Syarin, trus kalau Syarin kan dah tante-tante, jadi aku panggil tante aja ya" Ucap Giral dengan nada menggoda. Geral yang mendengar perkataan Giral lambang tertawa.

"Hahaha, betul tuh, tante-tante" Ucap Geral.

"Mana ada Syarin tante-tante, yang ada Syarin itu princes yang suantik" Ucap Alexa sambil mengibaskan rambut nya, hingga mengenai wajah Giral.

"Wekk bau banget" Ucap Giral sambil menutup hidung nya.

"Apa sih bang, harum loh, hidung abang aja yang bermasalah" Ucap Alexa sambil mencium rambut nya.

"Bau banget uwek" Lanjut Giral sambil menutup hidung nya dengan telapak tangan nya.

"Enggak bau loh bang, cium lah bang" Ucap Alexa sambil mendekatkan rambut nya kearah Geral.

"Wekk bau banget" Kini Geral ikut menjahili Alexa.

"Hidung kalian yang bermasalah" Ucap Alexa dan beranjak pergi dari sana.

"Kemana dek?" Tanya Geral.

"Open BO" Ucap Alexa cepat.

"HEY, MULUT MU ITU" Teriak Geral dan Alexa langsung berlari cepat. Giral yang masih setia berada di dekat kembaran nya itu, kini menutup telinga nya rapat-rapat. Karena suara Geral ini, bisa saja menghancurkan gendang telinga seseorang.

"AWAS KAU" Teriak Geral lagi dan kini berlari mengejar Alexa ke halaman belakang.

Kini tinggal Giral seorang yang ada disitu. Ditinggalkan sendiri sungguh hal yang paling menyakitkan. Canda deng.

"Kan sendiri lagi gw" Gumam Giral dan beranjak pergi dari sana. Untuk menyusul saudara-saudara tercinta nya itu.

Sesampai nya dihalaman belakang, Giral melihat 2 orang manusia yang dia susul sedang membeli es krim. Dan Giral mendekati mereka, melewati pagar belakang rumah.

"Balik es enggak ngajak-ngajak, mang es krim rasa seblak satu ya" Ucap Giral pada mang-mang yang menjual es krim itu.

"Mas kira sischa kohl, yang es krim nya rasa seblak" Ucap mang penjual es krim itu membuat Geral dan Alexa tertawa.

"HAHAHA, mari kita coba" Ucap Alexa sambil menirukan suara Sischa Kohl.

"Hahaha, Cocok banget nj!r" Ucap Geral sambil tertawa memukul lengan Alexa.

"Sakit tau bang" Ucap Alexa sambil menggosok lengan nya itu.

"Mas, Mbak ini es krim nya" Ucap mang penjual es krim itu sambil memberikan dua mangkuk es krim pada Alexa dan Geral.

"Makasih mang" Ucap Alexa dan Geral kompak.

"Es saya mana mang?" Tanya Giral.

"Rasa apa toh mas?" Tanya mang penjual es krim itu frustasi.

"Em rasa apa ya mang?" Tanya Giral bingung membuat penjual es krim itu ikut bingung.

"Rasa stroberi aja mang biar cepat" Ucap Alexa sambil memakan es krim yang ada di tangan nya.

"Nah itu aja mang" Kini Geral membetulkan omongan Alexa.

"Gw gak suka rasa stroberi malah disuruh buat es rasa stroberi, abang aja yang makan kalau mau" Ucap Giral nyolot.

"Iuh gw" Ucap Geral tak suka.

"Nah kan gak suka juga, yaudah mang rasa vanila aja" Ucap Geral.

"Siap mas" Ucap mang penjual es krim itu.

Setelah 2 menit es krim rasa vanila milik Giral pun jadi.

"Nih mas" Ucap pedagang es krim itu sambil memberikan semangkuk es krim pada Giral.

"Makasih mang" Ucap Giral.

"Uang nya mas?" Tanya mang penjual es krim itu.

"Berapa mang?" Tanya Giral balik.

"Lima belas ribu mas" Ucap mang penjual es krim itu dengan senyum ramah nya.

"HAH? Mahal amat mang" Ucap Giral tak terima.

"Udah murah loh mas segitu, kan udah ikut punya mas sama mbak ini" Ucap mang penjual es krim itu sambil menunjuk Alexa dan Geral. Alexa dan Geral dengan kompak menunjukkan gigi mereka.

"Mereka siapa mang?" Tanya Giral.

"Manusia kesasar mas" Ucap pedagang itu tanpa ada tanda dosanya.

"Astaga mang kamu ini berdosa banget" Ucap Geral dengan nada persis seperti aslinya.

"Berdosa kamu bilang, saya gak berdoa ya" Sambung mang penjual es krim itu.

"Udah mang udah, nih uang nya" Ucap Giral sambil memberikan uang nya, menghentikan drama antara kembarannya itu dengan penjual es krim itu.

"Makasih mas" Ucap penjual es krim itu.

"Masama mang" Jawab 2G dan Alexa kompak. Mereka memasuki halaman belakang rumah mereka itu dan duduk disebuah kursi yang tersedia disitu.

Mereka mengobrol dengan santai di halaman belakang rumah mereka itu. Sampai hari semakin siang.




Hello pren:v
Jangan lupa vote dan komen ya pren

Maaf kalau banyak yang typo....»

Kenapa Harus Orgil(?)| ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang