Setelah mengingat Kejadian masa SMA itu kini Kevin mengusap wajahnya kasar dia benar benar menyesali perbuatannya.
"Kevin"
Mendengar namanya dipanggil Kevin pun menoleh kesumber suara, dan benar saja yang memanggilnya adalah Fajar, tapi bukan Fajar yang menjadi titik fokus kevin saat ini melainkan dua perempuan yang saat ini menatap kearahnya dengan dua tatapan yang berbeda pula.
Mata Gresya kini menangkap sosok Kevin yang menatap ke arahnya, memori masa SMA itu kembali berputar diotaknya, demi Tuhan rasanya dia ingin kembali menghajar Kevin tapi Gresya memilih membiarkan otak warasnya bekerja dan tidak ingin membuat keributan untuk yang kedua kalainya.
Sementara Popor menatap Kevin dengan tatapan dingin, berbanding seratus depan puluh derajat dari tatapan yang dulu sering kevin dapatkan dari Popor ketika masih SMA, seandainya dia adalah Popor yang dulu mungkin sekarang dia sudah tertawa riang melihat lelaki yang diimpi-impikan berada tidak jauh darinya.
"Fajar kita duluan ya" ucap Popor yang kini menarik tangan Gresya.
"eh.. eh jangan pergi dulu, Por itu kevin masa lu lupa sih! Kan dulu lu ngebet banget sama dia" kini pajar menghalangi Popor dan Gresya agar tidak pergi.
"tapi Jar gua.. gua anu... " ucap Popor terbata bata.
"shut up! Just follow my lead!"
Popor dan Gresya hanya pasrah saat Fajar menarik mereka berdua ke hadapan Kevin.
"Vin liat ini, tadi gua ga sengaja nabrak orang dan ternyata gua nabrak mereka dong.. "
"lu enggak lupa kan sama mereka?" pertanyaan Fajar membuat kevin sedikit kaget.
"sialan si Fajar dia lupa apa gimana sih" gerutu Gresya melihat tingkah Fajar.
Sementara Kevin masih belum membuka suara dia masih mematung menatap Popor yang kini memilih membuang muka tidak mau menatap kearahnya.
Kini jantung Kevin berdetak lebih kencang, Kevin bingung kenapa detak jantungnya masih sama dan tidak pernah berubah sejak SMA, detak yang lebih cepat dari biasanya setiap kali dia berhadapan dengan Popor, Kevin bingung dengan perasaannya sendiri , apa mungkin Kevin telat menyadari perasaannya? Apakah Kevin menyukai Popor dari SMA? tapi apa mungkin? sementara dari dulu Kevin selalu mencoba menolak kehadiran Popor dihidupnya.
"kevin! kok Lu bengong sih... Lu masih inget kan sama mereka?" ucap Fajar dengan nada setengah berteriak.
"i.. iya gue enggak lupa kok!" jawab Kevin seraya menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Popor! Gress ayok dong ngomong! Kok dari tadi diem mulu.. kalian kayak orang musuhan aja" ucap Fajar.
"jadi serasa tegang banget, kalian enggak ada masalah kan?" uacap Fajar lagi dengan raut wajah bingung bercampur penasaran.
Gresya yang sudah geram melihat tingkah Fajar kini menarik tangan Fajar menjauh dari Popor dan Kevin.
"maksud lu apa si Jar kaya gitu!" tanya Gresya pada Fajar.
"hah?" Fajar semakin kebingungan mendengar pertanyaan Gresya.
"lu lupa? atau lu cuma acting?" tanya Gresya lagi.
Kini Fajar benar-benar bingung, Fajar tidak mengerti apa yang sebenarnya sudah terjadi antara Kevin, Popor dan juga Gresya.
"demi Tuhan gue enggak ngerti Gress! Emangnya ada apa sih? kok bisa-bisanya gue ketinggalan informasi"
"kasi tau gue Gress, apa yang terjadi sebenarnya?" ucap Fajar lagi seraya menggerak-gerakkan tangan Gresya.
Ahirnya Gresya menceritakan semuanya pada Fajar, tentang apa yang membuat sikap Popor dan Gresya berubah pada Kevin.
KAMU SEDANG MEMBACA
kali kedua (God Plot Twist) Kevin dan Popor
Fanfiction"aku menolak kehadirannya, tapi saat itu juga sebagian ruang dihatiku terasa kosong ketika dia meng "Iya" kan untuk pergi" -kevin sanjaya- "cinta itu indah tapi hanya untuk orang orang yang terbalas" -popor sapsiree