Hari ini mungkin adalah hari yang paling dinantikan oleh Popor, bahkan mungkin bukan hanya Popor tetapi Papa dan sahabatnya pun mungkin sangat menunggu hari ini. Iya, Hari ini Popor boleh pulang kerumah, itu artinya ia bisa menghirup udara segar tanpa bau obat disetiap harinya.
Popor memperhatikan Gresya yang telah mengemasi barang-barang Popor selama di rumah sakit, Gresya terlihat lelah akan tetapi Ia tidak berhenti dari aktivitasnya, seperti biasa Popor selalu bisa melihat ketulusan dari sahabatnya itu.
"Gress... " panggil Popor.
Gresya menengok tanpa menghentikan aktivitasnya.
"iya?" tanya Gresya.
"sini... " panggil Popor seraya memukul pelan kursi yang afa disebelahnya sebagai isyarat meminta Gresya untuk duduk.
Gresya mendekat kearah Popor kemudian duduk di kursi yang Popor sediakan untuknya.
"apa?" tanya Gresya yang sedikit heran karena tiba-tiba Popor memanggilnya.
Popor tersenyum kemudian menggelengkan kepalanya.
"enggak ada, Gue kasian liat Lu dari tadi sibuk beresin barang-barang Gue, Lu pasti cape ya" ucap Popor.
Gresya tertawa seraya memijit pelipisnya.
"emang Gue pernah bilang kalau Gue cape?" tanya Gresya.
Popor mencebilkan bibirnya kemudian menggeleng pelan.
"enggak sih... tapi pasti lah Lu capek, maaf ya Gue nyusahin Lu terus" balas Popor.
"enggak apa-apa kok... "
"oh iya gue mau ngasi tau Lu" ucap Gresya.
"apa?" tanya Popor dengan raut penasaran.
"Kevin hari ini enggak bisa jemput Lu pas pulang dari rumah sakit" jelas Gresya.
Popor diam sejenak, Ia berfikir kenapa Kevin tidak memberi tahunya langsung.
"tadi pagi pas Kevin pulang Lu masih tidur, jadi dia ngasih taunya lewat Gue" tutur Gresya.
Popor mengangguk paham, tetapi jauh dilubuk hati Popor terselip rasa sedih karena Kevin tidak bisa datang menemuinya, ditambah hari ini Kevin tidak memberi kabar padanya sejak kepergiannya tadi pagi.
"heh... kenapa jadi ngelamun sih?" tanya Gresya.
"enggak kok Gresya, Gue cuma lagi kefikiran Kevin aja" jelas Popor.
"kefikiran gimana maksud Lu" tanya Gresya dengan kening yang mengkerut.
"ya... sejak tadi pagi dia enggak ngabarin Gue, apa dia sibuk banget ya" keluh Popor dengan raut wajah berubah murung.
"mungkin emang lagi sibuk Por, tapi Lu harus memaklumi itu, kan... Kevin juga hidupnya bikan tentang Lu Por, dia juga punya tanggung jawab lain" ucap Gresya memberikan penjelasan kepada Popor.
Popor terdiam, yang dikatakan oleh Gresya benar, lelakinya bukan orang biasa, lelakinya adalah seorang yang memiliki tanggung jawab besar di perusahaan milik keluarganya, kalau Kevin terus-terusan menjaganya bisa-bisa akan mengganggu pekerjaan Kevin, tapi sekuat apapun Popor berusaha menenangkan fikirannya tetap saja Popor merasakan sedih yang menyelimuti hatinya, bahakan tidak hanya rasa sedih tetapi perasaan takut ketika tidak ada Kevin didekatnya, Popor takut Kevin pergi seperti waktu itu, Popor rindu, rindu kekasinya itu!.
Popor kini sudah berada di kursi roda dengan dibelakangnya ada orang tuanya yang akan membantu memdorong kursi roda tersebut, Gresya juga sudah siap dengan tas berisi pakaian dan peralatan Popor.
KAMU SEDANG MEMBACA
kali kedua (God Plot Twist) Kevin dan Popor
Fanfiction"aku menolak kehadirannya, tapi saat itu juga sebagian ruang dihatiku terasa kosong ketika dia meng "Iya" kan untuk pergi" -kevin sanjaya- "cinta itu indah tapi hanya untuk orang orang yang terbalas" -popor sapsiree