second chance

78 21 13
                                    

"iya Gue suka sama Lu! Dan Gue berharap masih ada ruang dihati Lu buat Gue"

Popor terdiam mendengar pengakuan Kevin, Popor benar-benar tidak menyangka Kevin akan mengucapkan kalimat tersebut, Popor fikir setelah kali kedua mereka bertemu Kevin tetap Kevin yang dulu, yang risih ketika ada didekatnya dan Popor fikir selama ini Kevin benar hanya menganggapnya teman sampai sampai Popor tidak pernah lagi berani berharap lebih pada Kevin walaupun fikiran tersebut kerap menghampirinya.

"Vin tolong bilang sama Gue kalau Lu cuma becanda!"

Kevin tidak mengeluarkan suara sedikitpun dia tetap menatap Popor.

"say it Vin!  You just kidding me, right?" Popor menatap kedua mata Kevin dengan penuh harap.

"enggak! enggak ada yang becandain kamu, Aku serius!" jelas Kevin.

Popor menopang wajahnya dengan kedua tangannya, jujur dia sangat terkejut dia benar benar tidak tau harus berbicara apa sekarang.

"kasi Gue alasan, kenapa rasa Lu untuk Gue biasa ada? Vin dulu... "

"Por! Gue emang enggak pernah ngelarang Lu buat mengingat semua apa yang udah Gue lakuin di masa lalu, tapi Gue mohon jangan jadiin itu semua sebagai patokan untuk menilai Gue dimasa sekarang..."

"Gue bukan Kevin yang dulu, yang risih kalau di deket Lu, Gue bukan Kevin yang dulu selalu nolak Lu dan Gue juga bukan Kevin yang dulu Por... yang menolak kehadiran Lu dia duania Gue"

"look at me!  orang bilang bahasa yang tidak bisa bohong adalah bahasa dari mata, disaat Lu belum bisa nerima alasan dari mulut Gue, liat tatap mata Gue Por! cari kejujuran itu di mata Gue" pinta Kevin pada Popor dengan penuh ketulusan.

Kevin menangkup wajah Popor agar menghadap kearahnya.

"give me a second chance" ucap Kevin pelan.

Popor meraih tangan Kevin yang ada di pipinya, digenggamnya tangan itu dengan penuh kelembutan.

"Vin! terhitung dari ketika momen perpisahan kita sampai ahirnya  Tuhan mempertemukan kita untuk yang kedua kalinya banyak yang berubah dalam hidup aku..."

"kita sama Vin!... "

"aku juga bukan Popor yang dulu, yang punya nyali yang kuat untuk mengejar kamu, Aku bukan Popor yang dulu yang hampir setiap waktu hidupnya cuma tentang kamu, dan itu semua udah berubah dan yang merubah itu kamu sendiri, jujur aku udah enggak pernah berani lagi berharap sekalipun aku ngelihat ada yang berbeda dari sikap kamu yanh sekarang"

"tapi kalok kamu tanya perasaan itu masih ada?, iya benar memang masih ada, dan diantara semua yang berubah dihidup aku mungkin cuma perasaan aku yang enggak pernah berubah..."

Wajah Kevin berbinar, senyumnya merekah sempurna, ahirnya tuhan mengabulkan keinginannya, dia masih pemilik tahta dihati perempuan yang ia cintai.

"tapi... untuk menerima kamu lagi aku belum yakin, aku butuh waktu untuk memulai semuanya, Vin! boleh aku minta waktu buat mikirin ini semua matang-matang?" tanya Popor.

Kevin memejamkan matanya seraya menghela nafasnya pelan, baru saja ia merasa lega sekarang ia harus kembali menerka-nereka, tapi apa boleh buat Popor juga berhak untuk itu semua.

"iya silahkan aja Por! semoga jawabannya terbaik untuk kita berdua kedepannya" jawab Kevin.

Kevin menundukkan kepalanya setelah mengucapkan kalimat tersebut, entahlah tapi sekarang keraguan didalam dirinya lebih besar dari pada keyakinannya jika nanti Popor akan menerimanya.

"hey! kenapa? kamu keberatan ya buat nunggu?" tanya Popor lagi.

Kevin menggelengkan kepalanya.

kali kedua (God Plot Twist) Kevin dan PoporTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang