Semilir angin malam menerpa wajah Popor yang kini tangah sibuk membuat perapian, wajahnya tampak serius dengan satu potong robekan kardus ditangannya yang ia gunakan untuk mengipas perapian yang belum juga bisa dinyalakan olehnya.
Tidak terlalu jauh dari sisi Popor seorang lelaki memperhatikan Popor yang tengah kesulitan menyalakn api, sesekali dia tersenyum melihat Popor yang terbatuk-batuk karna menghirup asap, lelaki itu adalah Kevin yang kini sedang memasak air dengan kompor kecil dihadapannya, sementara Gresya dan Fajar tengah sibuk dengan rutinitas memasaknya.
Mungkin kalian akan bertanya kenapa mereka bisa bersama saat ini? Iya itu semua karna ide Fajar yang selalu antusias dalam segala hal, Fajar lah yang menyarankan kepada ketiga temannya untuk melakukan camping, awalnya Popor dan juga Gresya menolak dengan alasan akan kembali ke jakarta tapi alasan mereka tidak diterima oleh Fajar dan tetap mendesak Gresya dan Popor, ahirnya Popor dan Gresya hanya pasrah dan menyetujui permintaan Fajar.
"huhh... Ini gimana sih ga mau idup apinya!" kesal Popor yang kini membuat Kevin, Fajar dan juga Gresya menatap kearahnya.
Fajar dan Kevin tertawa melihat tingkah Popor tatapi tawa Kevin terhenti karna melemparkan potongan kacang panjang ke arah Kevin alhasil mengenai kepalanya.
"ketawa lagi lu! Sana bantuin temen gue.. " titah Gresya pada Kevin.
"lah kok gue!" tanya Kevin.
"ya terus masa gue? Lu engga liat nih gue lagi bantuin temen lu yang o'on ini masak biar perut lulu ga keroncongan" jawab Gresya.
"udah lah Vin sana.. airnya biarin aja! nanti gue yang bikin kopi! Sellow aja Vin sellow.." ucap Fajar yang kini menatap Kevin dengan penuh kemenangan.
Kevin menghampiri Popor yang masih berjuang menyalakan api, dia berhenti sejenak dibelakang Popor sambil tertawa karna mendengar ocehan Popor.
"api sialan! Lu kapan nyalanya" rengek Popor sesekali dia mengusap matanya yang berair karna terkena asap.
"khem.. Perlu bantuan ga? " tanya Kevin.
Popor menghentikan aktivitas dan mentap ke arah Kevin.
"engga usah" jawab Popor yang kembali mengipas-ngipas kearah api.
Kevin tersenyum kemudian duduk disamping Popor hendak membantu membatu meniup api tetapi diurungkan karna Kevin mengerti mengapa api tersebut tidak kunjung jadi.
"ini mah enggak bakalan bisa nyala" ucap Kevin.
"tau dari mana? bentar lagi nyala kok" ucap Popor penuh percaya diri.
"dasar keras kepala" batin kevin.
"Por! Ini kayunya masih basah tuh,kayu kalau kering itu pas diangkat ringan" jelas Kevin seraya mengangkat kayu yang masih terasa berat karna basah, sementara Popor hanya membuatkan mulutnya seraya menganggukan kepalanya menandakan ia mengerti.
"nyari yang lain yuk" ajak Kevin yang sudah berdiri sekarang.
"hah?" ucap Popor yang kini menengadahkan wajahnya kearah Kevin.
"iya ayok kita nyari yang kering!" ucap Kevin lagi, tangannya terulur ingin menggenggam tangan Popor untuk Membantu Popor berdiri tetapi dengan cepat Popor berdiri tanpa meraih tangan Kevin, Kevin mengehla nafasnya pelan Kevin mengerti Popor masih belum sepenuhnya memaafkan dia, lihat saja Popor tampak menghidar dari Kevin dia tidak ingin disentuh oleh Kevin.
Popor dan Kevin mulai menyusuri pinggir pantai, dan memungut ranting kayu yang terjatuh, Popor tampak semangat bahkan dia sesekali berlari mendahului Kevin.
KAMU SEDANG MEMBACA
kali kedua (God Plot Twist) Kevin dan Popor
Fanfiction"aku menolak kehadirannya, tapi saat itu juga sebagian ruang dihatiku terasa kosong ketika dia meng "Iya" kan untuk pergi" -kevin sanjaya- "cinta itu indah tapi hanya untuk orang orang yang terbalas" -popor sapsiree