new chapter

44 12 3
                                    

Sinar mentari pagi menelusup melalui celah gorden rumah sakit, mengusik tidur lelaki yang kini terlelap disamping perempuan juga masih terlelap.

Kevin meregangkan otot-ototnya yang terasa agak pegal karena tidur dengan posisi duduk, tatapnya tertuju pada perempuan yang kini dihadapannya, perempuan yang sukses membuatnya bersyukur dan bahagia tiada henti tadi malam.

Kevin mengulurkan tangannya menyentuh pipi perempuan tersebut kemudin Ia tersenyum tulus, nampaknya pergerakan Kevin mengusik tidur Perempuan tersebut hingga perlahan-lahan perempuan tersebut membuka matanya.

"Kevin" ucap Popor dengan suara serak khas bagun tidur.

"ee---eh maaf ya aku ganggu tidur kamu ya" ucap Kevin yang hendak menarik tangannya dari pipi Popor.

Popor menahan tangan Kevin seraya menggeleng pelan.

"enggak apa-apa" ucap Popor yang masih menahan tangan Kevin di Pipinya.

"kamu minum dulu" ucap Kevin yang mengambil air di atas nakas kemudia memberikannya kepada Popor.

"makasi" ucap Popor.

Suasana berubah hening Kevin terdiam menatap Popor yang kini tengah sibuk menatap kearah langit-langit rumah sakit, setelah beberapa saat Popor akhirnya beralih melihat kearah Kevin, dan Popor tersipu karena menyadari bahwa dirinya tengah ditatap oleh Kevin.

"Vin!" ucap Popor seraya melambai-lambaikan tangannya dihadapan wajah Kevin, alhasil Kevin sedikit terkejut karena ulah Popor.

"eh i---iya, kenapa sayang"

"eh maksudnya aku Popor" ucap Kevin terbata-bata membuat Popor yang mendengarnya tertawa kecil.

"kamu kenapa natap aku kaya gitu? mata akau ada beleknya ya?" tanya Popor yang kini memeriksa kelopak matanya diikuti senyuman.

"enggak kok Aku... Aku... "

"kenapa Vin hm?" Popor yang gemas memotong pekataan Kevin yang tidak kunjung terucap.

"Aku senang bisa lihat kamu membuka mata, udah lama aku nungguin kamu sadar Por" ucap Kevin penuh ketulusan.

Popor tersenyum kemudian dengan perlahan mulai bangkit dari tidurnya.

"awas hati-hati" ucap Kevn yang membantu Popor untuk duduk.

"Vin, sini..." pinta Popor pada Kevin yang baru saka duduk di kursi setelah membantunya duduk.

"kenapa? kamu butuh sesuatu?" tanya Kevin yang kini berada dihadapan Popor.

Bukannya menjawab pertanyaan Kevin, Popor malah memeluk Kevin dengan erat, Kevin diam sejenak kemudian tersenyum dan membalas pelukan Popor.

"terima kasih udah mau nungguin aku disini" ucap Popor.

"udah seharusnya aku nungguin dan jagain kamu, kamu sakit kaya gini juga karena kesalah aku, aku minta maaf" ucap Kevin lembut.

"kamu enggak salah Vin, ini murni kesalahan Aku yang enggak bisa jaga kesehatan Aku" jelas Popor.

"tetep aja kamu bisa kaya gitu karna merasa bersalah sama aku yang egois ini"

Popor memilih diam karena dia tahu tidak ada habisnya jika Ia terus membalas ucapan Kevin.

"mau jalan-jalan ke taman?" tanya Kevin yang menatap Popor tanpa mau melepaskan pelukannya.

Popor tersenyum kemudian mengangguk cepat.

"Vin...  kita enggak bangunin mereka dulu?" tanya Popor yang melihat orang orang tua, Fajar dan Gresya yang masih tertidur.

kali kedua (God Plot Twist) Kevin dan PoporTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang