Hari ini suasana sangat berbeda dirasakan oleh seorang laki-laki yang tengah menyeruput kopinya seraya menikmati indahnya pesona alam dari jendela hotel yang ditempatinya, tubuhnya merasakan relaksasi setelah lama berkutat dengan laptop berisi angka-angka yang selalu menjadi perhatian utamanya.
Namanya kevin sanjaya, lelaki berparas tampan, berkulit putih, dan tubuh yang tinggi, yap sempurna! Hey tapi ada yang kurang.. senyumnya jarang sekali mengembang!
"Jar.. Nanti sore kepantai ya? "
"iyalah! Cuci mata kita.." ucap Fajar dengan penuh semangat.
Sementara Kevin tersenyum seraya menggelekan kepalanya melihat tingkah sahabatnya.
Fajar Alfian lelaki kelahiran Bandung yang hampir setiap waktunya dihabiskan untuk mengikuti langkah kaki Kevin yang merupakan atasan sekaligus sahabatnya. Fajar juga memiliki paras yang tampan dan merupakan pribadi yang memiliki sifat berbanding terbalik dengan Kevin, dia akan tersenyum kepada setiap orang yang berpapasan dengannya, walaupun orang itu tidak dikenal olejnya.
"Vin.. Kok enggak terasa ya kita udah dewasa aja" ucap Fajar seraya menatap jauh keluar jendela.
"hm.. Iya" balas Kevin singkat.
"gua enggak nyangka bakalan jadi seganteng dan sekren ini.. " ucap Fajar lagi seraya merapikan rambutnya yang memang sudah rapi.
Plak...
Satu pukulan mengenai kepala Fajar, sementara sang empu meringis kesakitan.
"auuss.. Sakit Kevin bego.. " desis fajar seraya mengusap-usap kepalanya.
"percaya diri lu akut banget Jar ngeri gua.. " ucap kevin seraya meringis geli.
"kalau lu ganteng, lu ga jomblo sampai sekarang! " sambungnya.
Fajar mendengus sebal mendengar perkataan sahabatnya yang kini tertawa lebar.
⌚⌚⌚
Disi sisi lain tampak seorang perempuan tengah sibuk dengan pekerjaanya, membolak balikan kamera untuk mengambil posisi yang tepat dengan sesekali menggerakkan tangannya keudara memeberi arahan kepada modelnya.
"good job guys" seru perempuan tersebut seraya mengangkat jempolnya keudara.
Perempuan tersebut memperlihatkan hasil tangkapan kameranya kearah lelaki dan perempuan yang tidak lain adalah modelnya, tepuk tangan dan senyum puas diberikan oleh sang model kepadanya.
"aa Por ini kren banget.. gue suka" ucap sang model kegirangan sementara sang foto grapher hanya tersenyum tulus.
Setelah semua peralatannya dirapikan akhirnya perempuan tersebut bisa bernafas lega. Namanya Popor Sapsiree, foto grapher cantik blasteran Indo-Thai, berperawakan tinggi dengan lesung pipi yang menambah kesan cantik diwajahnya.
"huft.. gua capek banget Gress" ucapnya seraya meregangkan otot-otonya.
"me too.. gila dari pagi sampai mau sore loh Por badan gue rasanya mau remuk hah.. " balas gresya seraya ikut meregangkan ototnya.
Gresya adalah sahabat Popor dari kecil dan sekarang juga menjadi asisten pribadi Popor yang selalu mendukung dan menemani langkah Popor, Gresya sangat dekat dengan popor bahkan orang tua Popor menganggap Gresya seperti anaknya, Gresya menjadi saksi lika liku kehidupan Popor saat senang, sedih, bahkan saat Popor dulu dicampakan dan dipermalukan oleh orang yang paling cintai.
"untung hasilnya cakep kalau engga behh.. auto banting kamera" ucap gresya lagi yang diikuti tawa Popor.
Popor mentap arlojinya, waktu menunjukan pukul 15:30 ia menggeleng kepalanya karna takpercaya, bagai mana bisa dia terlalu fokus pada pekerjaannya sampai sampai mengisi perut saja dia lupa.
"nyari makan yuk, gua laper banget Gress" ucapnya seraya mengusap perutnya yang sangat kempis tak terisi.
"masi inget makan juga lu Por, tadi kemana aja.. " ejek Gress seraya memanyunkan bibirnya.
"heehe.. terlalu fokus gress" jawabnya seraya tertawa memperlihatkan deretan gigi putihnya.
⌚⌚⌚
Gresya dan Popor kini tengah melanglahkan kakinya diatas pasir putih pantai Kuta, sebenarnya niat awal mereka ingin mencari makan tapi mengambil beberapa foto sebelum sampai direstoran dekat pantai yang mereka tuju rasanya tidak akan membuat mereka mati kelaparan, dengan backround pantai yang indah membuat Popor kembali bersemangat mengambil gambar, kali ini yang menjadi sasarannya tidak lain adalah Gresya sendri.
Ckrek.. Ckrekk
Bunyi kamera terdengar, dan lihat sekarang Gresya nampak sibuk mengganti-ganti posenya mengeluarkan gaya terbagus yang iya bisa.
"uwauuu.. gaya lu Gress.."
Popor belari menghampiri sahabatnya untuk memperlihatkan hasilnya.
"astaga muka guee... gila enggak kekontrol banget hahah... " Gresya terbahak-bahak melihat pose dirinya.
"gua ga ngerti Gress lu dapet ide pose kek gini tapi sumpah ini gaya limitit edition banget" tawa Popor dan Gresya pecah.
Mereka kembali berjalan dengan mata Popor yang masih fokus melihat hasil foto gresya yang terlihat sangat lucu dimatanya.
⌚⌚⌚
Kini Kevin dan Fajar sampai dipantai, mata mereka langsung disugukan pemandangan pasir putih yang cantik serta ombak tenang pantai Kuta.
Fajar takhenti-hentinya berdecak kagum melihat lukisan Tuhan yang begitu indah didepan matanya.
Sementara Kevin? hah sudahlah ekspresinya dalam kondisi apapun tetap sama, datar!."PANTAI KUTA, I'M COMING.. "
Kalau kalian mengira itu sura Fajar yap selamat tebakan kalian benar!.
Fajar tidak mempedulikan tatapan orang-orang padanya terlebih Kevin iya mengusap wajahnya kasar menahan malu melihat tingkah sahabatnya, tak mau ikut ikutan kevin memilih tetap berdiri dan merogoh kantongnya, Kevin mengeluarkan benda pipih dari kantongnya dan mulai memencet layaranya, baru saja ia ingin mengambil gambar tatapannya tertuju pada Fajar yang tak sengaja menabrak seorang perempuan.
"sial! Fajar bikin ulah lagi.. "
Kevin berjala memdekati Fajar tapi beberapa langkah sebelum sampai tiba-tiba dia menghentikan langkahnya, tatapannya tertuju pada perempuan yang kini mengibas celananya yang kotor karna terjatuh, Kevin tertegun melihat perempuan yang kini tersenyum kearah Fajar yang meminta maaf.
"dia.. " ucap kevin lirih.
Melihat perempuan tersebut membuat tubuh kevin terasa kaku, waktu dan fikirannya seolah kompak membawanya kemasa lalu.
Hay.. Hay aku bawa cerita baru nih khusunya buat Readers pecinta tepok bulu alias bulu tangkis... Kira kira siapa ya dan kenapa kevin sampai segitunya? Nantikan di cerita selanjutnya ya....
KAMU SEDANG MEMBACA
kali kedua (God Plot Twist) Kevin dan Popor
Fiksi Penggemar"aku menolak kehadirannya, tapi saat itu juga sebagian ruang dihatiku terasa kosong ketika dia meng "Iya" kan untuk pergi" -kevin sanjaya- "cinta itu indah tapi hanya untuk orang orang yang terbalas" -popor sapsiree