Bising daerah perkotaan kembali dirasakan oleh Kevin setelah beberapa hari merileksasi diri dengan keindahan pulau Bali, indahnya pemandangan pantai pasir putih, damainya deburan ombak dan satu lagi kebersamaan dengan sahabat dan perempuan yang saat ini tengah membuat gaduh difikirannya.
Kevin fikir setelah hari bersama perempuan tersebut berlalu bayangan perempuan itu juga akan menghilang dari ingatannya tetapi dia salah! Kevin masih terus memikirkan Popor, masih teringat jelas dibenak Kevin tentang bagai mana Popor tertawa, tentang lesung Pipi Popor yang akan terlihat jelas ketika tengah tersenyum, dan tentang ekspresi lucunya ketika Kevin tidak sengaja menyentuh ataupun mempersempit jarak antara dia dan juga Popor, hah... Kevin menggelengkan kepalanya Kevin tidak bisa berhenti tersenyum mengingat Perempuan tersebut.
"tuhan, apakah aku jatuh cinta kepadanya? Pada perempuan yang dulu aku tolak kehadirannya?" batin Kevin.
"enggak! Enggak mungkin" ucap Kevin yang kini memukul-mukul Pelan kepalanya.
"Vin lu kenapa? Lu sakit?" tanya Fajar yang tiba-tiba datang, raut wajahnya terlihat khawatir kali ini.
"ehh enggak kok Jar! I'm fine!" jawab Kevin.
"tapi tadi gue liat lu mukul kepala lu sendiri gue kira lu pusing apa gimana" ucap fajar lagi.
"terus juga lu bing "enggak mungkin" apanya yang enggak mungkin?" tanya Fajar lagi.
"enggak! gue enggak ada ngomong kayak gitu! Lu salah denger kali Jar!" ucap Kevin mengelak.
"udah! udah! mending Lu fokus kerja sekarang" sambung Kevin yang kini meninggalkan Fajar yang masih diam berdiri.
"masa sih gue salah denger? tapi beneran tadi ngomong kaya gitu! tapi yaudah lah enggak penting juga!" gumam Fajar.
Saat ini Kevin dan Fajar sedang berada diruang meeting, Fajar tampak serius memperhatikan client yang tengah menjelaskan tentang produk mereka yang ditawarkan untuk dilakukan kerja sama, berbeda dengan Kevin yang tidak Fokus dan lebih sering melamun, sesekali Fajar menendang kaki Kevin dari bawah meja berniat untuk menyadarkan Kevin, tetapi apalah daya Fajar tidak berhasil manusia bernama Kevin ini Fikirannya sedang entah dimana.
"bagai mana Pak Kevin! Apakah anda menyetujui kerja sama yang akan kita lakukan?" tanya Client tersebut.
Tidak ada jawaban dari Kevin, malah sekarang dia sekarang memutar-mutarkan Bolpoin yang kini ada ditangannya seraya tatapannya menatap jauh keluar jendela.
"Vin! hustt.. hustt.. " tegur Fajar.
Namun tidak dihiraukan oleh Kevin, sekarang Fajar hanya bisa memimijit keningnya, kalau saja tidak ada orang sekarang mungkin Fajar akan menarik kuping Kevin sekarang juga.
"Vin! gimana? Vin Hust..." ucap Fajar berisik.
Semua orang yang ada diruang rapat tampak bingung dengan Kevin, yah mungkin sekarang mereka akan mengecap Kevin dengan lebel "tidak Profesional". Client yang sedari tadi menunggu jawaban dari Kevin mulai kesal.
"PAK KEVIN! bagai mana ini? jangan buat kami terlalu lama menunggu!" bentak client tersebut, alhasil kevin terkejut.
"SAPSIREE!"
Kevin spontan menyebut nama tersebut, orang-orang diruang rapat tampak berbisik-bisik dan menutup mulut agar tawa mereka tidak terdengar, Sial! Kevin benar-benar malu sekarang! malu setengah mati, Kevin diam seribu bahasa.
Fajar menaruh keningnya diatas meja sekarang dia tidak kalah malau melihat tingkah Kevin, ruapanya sedari tadi Kevin tengah memikirkan perempuan, Sapsiree? yah nama yang sangat dikenal oleh Fajar siapa lagi pemilik nama itu kalau bukan Popor!.
KAMU SEDANG MEMBACA
kali kedua (God Plot Twist) Kevin dan Popor
Fanfiction"aku menolak kehadirannya, tapi saat itu juga sebagian ruang dihatiku terasa kosong ketika dia meng "Iya" kan untuk pergi" -kevin sanjaya- "cinta itu indah tapi hanya untuk orang orang yang terbalas" -popor sapsiree