Diary Mu dan Gemuruh Didadaku

53 14 3
                                    

Hari mulai malam, Fajar, Gresya, o
Orang tua Popor dan Kevin masih setia menunggu kabar tentang Popor, raut khawatir terus terpancar diwajah mereka, fikiran-fikiran yang tidak baik mulai terbesit dibenak mereka.

Sunee menatap kosong kearah dinding, dia tidak bisa mendefinisikan sesak didadanya kala ini, perasaan yang saat ini ia rasakan persis seperti yang ia rasakan ketika dulu Ibu Popor mengalami sakit kemudian dipanggil oleh sang pencipta, tidak! Dia tidak menginginkan fikiran dan perasaa semacam ini menyelimutinya, dia yakin putrinya akan bangun dan kembali bersamanya.

"Tuhan, semua nayawa didunia ini adalah milikmu, aku dan siapapun tidak memiliki hak untuk mengatur hidup kami sendiri, tapi jika aku boleh meminta detik ini Tuhan jangan ambil putriku, izin aku bersamanya lebih lama lagi, duniaku sudah terlalu redup saat satu cahaya diduniaku kau ambil, jangan lagi Tuhan aku mohon... " batin Sunee yang sedang dihadapkan dengan Ketakutan terbesarnya.

Clek...

Suara yang sedari tadi ditunggu oleh mereka akhirnya terdengar, Dokter keluar dengan wajah yang tampak lebih tenang dari pada sebelumnya, raut wajah Dokter tersebut menghadirkan perasaan hangat didalam hati mereka yang sedari tadi berantakan.

"Dok! bagai mana keadaan putri saya? dia baik-baik aja kan Dok? Dokter berhasil menyelamatkan putri saya Kan Dok?" tanya Sunee dengan penuh kecemasan.

Dokter tersebut tersenyum kemudiam menganggukan kepalanya pelan, helaan nafas lega dan ungkapan syukur mengalir deras dari bibir mereka.

"syukurlah Pak! putri Bapak adalah perempuan kuat, dia berhasil melewati masa kritisnya, tapi..." Dokter tersebut menggantungkan kalimatnya.

"ta---tapi kenapa Dok?" tanya sune Lagi.

"anak anda mengalami koma Pak!" jelas Dokter tersebut.

"koma Dok?" tanya Sune lemah.

"iya! Koma Pak, tapi Bapak tenang saja dan terus berdoa agar putri bapak bisa melewati masa komanya"

"mari ikut keruangan saya, biar saya jelaskan penyebab pasien bisa seperti ini" sambung Dokter tersebut.

Sune melangkahkan kakinya yang terasa berat mengikuti Dokter tersebut.

"kita semua boleh masuk keruangan dokter? Kita juga pengen tau Dok" tanya Gresya.

"tidak masalah, mari" ajak Doktor tersebut.

Mereka melangkahkan kakinya mengikuti dokter tersebut, saat sampai didalam ruangan Dokter tersebut mulai menjelaskan.

"begini Pak, sebelumnya saya mau bertanya, pasien punya riwayat maag? atau saat ini pasien sedang mejalani diet ketat sehingga perutnya begitu kosong?" tanya dokter tersebut.

Sunee dan Gresya saling memberi tatapan heran.

"kalau maag iya dok, tapi kalau diet kayaknya enggak" jawab Gresya.

"begini Pak! putri bapak keracunan kafein, mungkin putri bapak mengkonsumsi kopi terlalu banyak" jelas Dokter tersebut.

"mm... Dok! tadi emang dia habis minum Capuchino, tapi enggak banyak Dok, enggak habis malahan" ucap Fajar.

"Begini, skalipun sedikit tapi pasien mengkonsumsi saat perutnya kosong dan posisinya saat itu juga asam lambung pasien sedang naik Pak" jelas Dokter tersebut.

Mereka mengangguk paham, setelah cukupu mendengar penjelasan Dokter ahirnya mereka keluar meninggalnya ruangan Dokter tersebut.

"kamu ada masalah apa sih nak... bisa sampai kaya gini" ucap Sunee yang kini mendaratkan bokongnya pada kusri panjang rumah sakit seraya memijit kedua pelipisnya prustasi.

kali kedua (God Plot Twist) Kevin dan PoporTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang