the truth

79 19 5
                                    

Pagi ini sama seperti pagi tiga hari belakangan ini, pagi yang hambar sejak kepergian Kevin. Popor berdiri mematung di balkon kamarnya, tatapannya kosong tidak bergairah, terlihat lingkaran hitam dusekitar matanya mungkin karena ahir-ahir ini ia selalu tidur larut malam, dan satu lagi tubuhnya terlihat lebih kurus.

"kamu dimana sih Vin" Pertanyaan itu kembali berputar di kepala Popor. Mungkin sudah ratusan kali pertanyaan te tersebut muncul dibenak Popor, dia benar-benar bingung harus mencari kemana lagi, dia sudah datang ke kantor Kevin, bertanya pada Fajar sahabat terdekat Kevin dan paling parahnya Popor memberanikan diri untuk menelpon Papa Kevin hanya untuk bertanya dimana keberadaan Kevin namun Papa Kevin memberikan jawaban yang bisa dibilang sangat mengambang, seakan meutupi sesuatu.

"dimanapun kamu sekarang, semoga kamu baik-baik aja, aku selalu nungguin kamu balik Vin! untuk menjelaskan semuanya"

Popor memutuskan untuk masuk kedalam kamarnya, saat hendak merebahkan tubuhnya ponsel miliknya tiba-tiba berdering.

"hallo Jar?"

Ternyata yang menelponnya adalah Fajar, orang bisa dibilang sangat dekat dengan Kevin namun sekarang ia juga tidak mengetahui keberadaan Kevin.

"hallo Por! Gue hari ini enggak sibuk, mau ketemuan hari ini atau tetep besok aja?" tanya Fajar.

"sekarang aja Jar! biar jelas semua" jawab Popor cepat.

"oke, di kafe biasa kan? Gua tunggu ya" ucap Fajar lagi.

"siap!" balas Popor kemudiam mengakhiri panggilan tersebut.

Senyum simpul tercipta dibibir Popor, setelah beberapa hari ini ia lebih sering murung dan mengurung diri dikamar, ia merasa bahagia karna akan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Ia memang tidak akan mendapati Fajar bersama Kevin ketika nanti mereka bertmu, tetapi paling tidak nantinya bebannya akan sedikit berkurang karna kebenaran yang akan ia sampaikan.

Popor menatap dirinya dicermin, ia menguntai senyum seolah menyemangati diri, iya! ini semua terasa berat, tetapi bukankah semua permasalahan memiliki penyelesaian? dan ia yakin Tuhan akan memberi jalan.

Disisi lain Fajar tengah duduk disebuah kafe yang tidak jauh dari kantor tempat ia bekerja, Fajar tampak menyeruput kopi yang ia pesan dan sesekali menatap arlojinya. Senyumnya mengembang kemudian ia melambaikan tangannya, menyapa seorang perempuan yang tidak lain adalah Popor.

"udah lama Jar? maaf ya kalau gue lama datengnya" ucap Popor yang sudah duduk dihadapan Fajar.

"iya santai aja kali, mau pesen apa? Gue pesenin capuchino ya?" tanya Fajar yang dibalas anggukan oleh Popor.

Fajar tampak menarik nafasnya pelan kemudian mulai membuka suara.

"jadi giman?" tanya Fajar yang membuat Popor sedikit bingung hendak menjawab apa, karna Pertanyaan Fajar terkesan umum.

"apanya?" Popor balik bertanya.

"oh... gini, maksud Gue cerita sebenarnya itu gimana?" ucap fajar mengulang pertanyaan menjadi lebih spesifik.

Popor menarik nafasnya dan mulai menceritakan apa yang terjadi pada Fajar.

Flashback

Popor mengendarai mobilnya menuju kafe tempat ia dan Kevin akan bertemu, sebelumnya ia sempat berhenti di sebuah toko bunga, iya bunga yang ia beli bukan untuk dirinya melainkan untuk Yuta, karena Yuta rencananya akan menyatakan perasaan pada kekasihnya yang tidak lain adalah Arisa teman kerja mereka, itulah alasan kenapa Popor tidak mau dijemput olek Kevin, Popor juga sengaja tidak memberi tahu Kevin alasannya karena ia tau Kevin sangat sensitif pada hal-hal yang berhubungan dengan Yuta. Saat sudah memasuki parkiran ia sudah mendapati Yuta sudah berdiri menunggunya.

kali kedua (God Plot Twist) Kevin dan PoporTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang