"Vin lu kenapa?" tanya Popor seraya mengusap kasar sisa air matanya.
"dusaat lu sedang hancur karna gue! Kenapa lu masih perduli sama gue Por?" batin Kevin yang mendengar pertanyaan Popor.
Tidak ada jawaban dari Kevin dia tetap terdiam dan menatap Popor dengan air mata yang masih mengalir, Popor mengepalkan tangannya kuat kuat karna menahan tangisnya, hatinya sakit melihat Kevin menangis dihadannya, Popor semakin yakin bahwa Kevin mendengar semua ucapannya.
"Vin Lu kenapa? Sejak kapan Lu disini?" tanya Popor lagi.
"sejak kapan Lu disini? jawab jangan buat khawatir Vin!" suara Popor mulai bergetar.
Grepp..
Popor tersentak karna Kevin yang tiba-tiba memeluknya erat sampai-sampai ia bisa merasakan detak jantung Kevin yang berdetak kencang, Tuhan apa lagi ini! untuk kedua kalinya Kevin memeluknya tanpa permisi.
"Gue denger semuanya! maafin Gue! Gue jahat!" ucap Kevin ditengah tangisnya.
Hati Popor seperti dihatam beban berat ketika suara serak Kevin terdengar ditelinganya, mata Popor kembali memanas air mata yang sedari tadi ia tahan kembali mengalir ketika mendengar suara Kevin, semua terdengar tulus ditelinga Popor ahirnya Popor memberanika dirinya membalas pelukan Kevin.
"Vin ini bukan---" ucapan Popor dipotong cepat oleh Kevin.
"jangan bilang ini bukan salah gue lagi Por! Lu terluka karna gue!" ucap Kevin yang kini menakup wajah Popor hingga mata mereka bertemu.
"yang tadi Gue denger cuman Potongan kecil dari kesakitan Lu! Sementara yang Gue toreh lebih dari itu! stop beralagak kuat dihadapan Gue! keluarin semua kekesalan Lu selama ini!" desak Kevin pada Popor yang kini hanya menatap Kevin dengan air mata.
Situasi yang paling Popor benci terulang lagi, dia menangis dihadapan Kevin, padahal dia sudah berjaji tidak akan terlihat lemah lagi dihadapan lelaki ini, dan sekarang Kevin juga pasti menyangka Popor telah mendramatisir keadaan karna mengetahui Popor masih menyimpan semua kenangan tentang Kevin!
"Gue enggak bisa Vin! Gue enggak punya kata yang tepat buat ngungkapin semuanya!" ucap Popor yang masih setia menatap Kevin.
"Lu tau Vin karna Lu datanga lagi kedunia gue sekarang gue bukan cuma sakit tapi Gue juga takut.."
Kevin memejamkan matanya ketika mendengar suara Popor yang penuh kekecewaan, Kevin bisa merasakan betapa sulitnya menjadi Popor, dulu disaat dulu perasaannya sedang tumbuh dan menggebuh Kevin tanpa rasa kasihan mematikan rasanya dan memintanya menjauh, apakah Kevin egois jika nanti ia meminta kesempatan kedua pada Popor? Itulah yang ada dalam benak Kevin saat ini.
"Gua sakit karna setiap Gue berhadapan sama Lu, Gue harus mengingat kebodohan Gue lima tahun yang lalu! dan sekarang kedatangan Lu membuat Gue takut sama perasaan sendiri Gue Vin! Gue enggak mau perasaan yang udah susah payah gue tata setelah Lu hancurin harus kembali runtuh, Gue capek Vin!" ucap Popor lirih di ahir kaliamat nya, air matanya semakin deras.
Kevin kembali menarik Popor dalam pelukannya, Kevin tidak ingin memaksa Popor lagi, Kevin membelai rambut Popor dan sesekali mengcup puncak kepala Popor, Kevin tidak tau kenapa ia melakukannya tapi yang jelas kevin ingin waktu berhenti berputar sejenak agar dia bisa memeluk Popor lebih lama, Kevin merasakan kelegaan dihatinya karna rindunya bertemu dengan pemiliknya walaupun semuanya berawal dangan tangis.
Kevin melonggarkan pelukannya dan membiarkan keninya dan kening Popor bersatu.
"i miss you" bisik Kevin.
Popor yang mendengar kalimat dari mulut Kevin hanya memejamkan matanya, Kevin merindukannya bagai mana bisa? tapi bagai mana bisa Kevin kan tidak menyukainya? pertanyaan itu muncul dibenak Popor.
KAMU SEDANG MEMBACA
kali kedua (God Plot Twist) Kevin dan Popor
Fiksi Penggemar"aku menolak kehadirannya, tapi saat itu juga sebagian ruang dihatiku terasa kosong ketika dia meng "Iya" kan untuk pergi" -kevin sanjaya- "cinta itu indah tapi hanya untuk orang orang yang terbalas" -popor sapsiree