Dua minggu berlalu setelah kepulangan Kevin akan tetapi Popor belum juga menyadarkan diri, dan kini Kevin tengah berjalan dengan langkah panjang menyusuri lorong rumah sakit seraya membawa bouquet bunga mawar.
"gara-gara meeting dadakan itu Gue jadi telat nemuin Popor huft... " kesal Kevin yang masih terus melangkah menuju ruangan Kevin.
Kevin membuka pintu ruangan tempat Popor di rawat, disana Ia menemukan Gresya yang tengah duduk disamping Popor yang masih memejamkan matanya.
"sore Gress, maaf ya Gue telat tadi ada meeting dadakan di kantor" ucap Kevin yang kini menarik kursi untuk di duduki.
"iya, Gue tau kok! Om Hardianto tadi udah nelpon ngasi tau Gue" ucap Gresya.
"udah ada kemajuan? tadi dokter bilang apa" tanya Kevin.
"seperti biasa, kata dokter keadaan Popor terus memebaik, tinggal nunggu dia sadar aja" jelas Gresya yang kini mengelus tangan sahabatnya.
Kevin mengangguk paham kemudian tersenyum.
"ini snow white Aku kapan bangunnya hmm... " ucap Kevin yang kini mendekatkan wajahnya pada Popor.
"masak sih aku harus nunggu seratus tahun? kan enggak lucu keburu tua dong... " ucap Kevin dengan nada manja.
"masa sih nanti kita nikahnya pas udah tua? ishh enggak lucu banget kan? makanya kamu cepetan bangun ya" pinta kevin.
Sementara Gresya hanya tertawa geli mendengar ucapan yang keluar dari mulut Kevin.
"Vin!" panggil Gresya yang kini bangkit dari duduknya.
"iya Kenapa Gress" tanya Krvin yang menoleh sekilas kemudian kembali menatap lekat wajah Popor.
"Gue pulang bentar ya, mau bawa baju kotpr biar di laundry" ucap Gresya.
"oh... yaudah nanti Gue yang stay di sini ningguin si snow white yang satu ini" ucap Kevin.
Setelah kepergian Gresya, Kevin tidak henti-hentinya mengajak Popor berbicara walaupun tidak ada satupun jawaban yang keluar dari mulut Popor, hingga pada ahirnya Kevin berhenti karena merasakan berat pada matanya.
"sayang... nanti lagi ya kita ceritanya, aku ngantuk mau tidur di samping kamu, boleh ya" ucap Kevin.
"tenang aja aku masih waras kok, aku enggak bakalan ngapa-ngapain kamu hehe... " sambung Kevin kemudian menidurkan kepalanya didekat tangan Popor yang kini Ia genggam.
Sementara dia alam yang berbeda kini Popor masiih ditempat yang sama dengan kebuntuan yang masih terus menyelimuti perempuan tersebut. Ia berlari, berteriak berharap siapapun bisa membawanya keluar dari tempat menyeramkan ini.
"tolong... siapapun bantu aku keluar" ucap Popor.
"Kevin..." panggilnya pelan tapi tidak ada satupun yang datang menghampirinya.
Bughh...
"aww sakit..." rintinya karena terjatuh saat berlari.
"Papa... kevin... Aku mau pulang" ucap Popor seraya mengusap air matanya.
Saat hendak bangkit dari ekor matanya ia melihat sosok lelaki yang sangat familiar dimatanya, lelaki tersebut tersenyum kearahnya seraya mengulurkan tangannya seakan mengisaratkan agar Popor masuk dalam dekapannya.
"Kevin, kamu---" ucapnya seakan tidak percaya.
Kevin hanya tersenyum seraya menganggukan kepalanya.
Popor berlari kearah Kevin, namun Ia berhenti tepat didepan Kevin, ditatapanya lelaki tersebut dengan penuh kerinduan, Popor mengulurkan tangannya seakan ingin menyentuh Kevin, perlahan Kevin juga mengulurkan tangannya hingga tangan mereka menyatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
kali kedua (God Plot Twist) Kevin dan Popor
Fanfiction"aku menolak kehadirannya, tapi saat itu juga sebagian ruang dihatiku terasa kosong ketika dia meng "Iya" kan untuk pergi" -kevin sanjaya- "cinta itu indah tapi hanya untuk orang orang yang terbalas" -popor sapsiree