one fine day (2)

81 19 7
                                    

Puncak, Bogor 2021.

Udara dingin daerah puncak mulai menerpa kulit, terlihat Popor masih asik bermain dalam mimpinya, dia tertidur selama diperjalanan. Selama diperjalan Kevin sesekali memperhatikan wajah Popor ketika tertidur, terlihat tenang dan sangat cantik untuk ukuran perempuan tomboy seperti dia. Setelah menempuh perjalanan panjang ahirnya mereka sampai di Puncak, Kevin memarkirkan mobilnya dan mengeluarkan semua barang barang yang sengaja ia siapkan dari rumah karna seperti janjinya dia akan membuat hari ini menjadi hari yang berkesan bagi Popor, hey Popor? lihat dia masih nyenyak tertidur nampaknya udara dingin membuat mimpinya semakin indah.

Kevin membuka pintu mobil disebelah Popor yang tertidur lalu senyum diwajahnya kembali tercipta kemudian ia menggaruk pelipisnya rasanya dia tidak tega membangunkan putri tidur yang ada di hadapannya sekarang ini, tapi apa boleh buat ia harus melakukannya.

"Por! Hey bangun" ucap Kevin seraya memencet hidung Popor gemas.

"masih subuh" jawabnya pelan dengan mata yang masih tertutup kemudian merubah posisi tidurnya menyamping tepat menghadap Kevin.

"ya Tuhan lucu banget sih.. sayang banget belum sah, kalau udah sah pasti udah gue cium bahkan mungkin lebih" batin Kevin.

Kevin menggelengkan kepalanya, dia membuang jauh-jauh fikiran gila yang berputar diotaknya.

"mana ada subuh Por udah mau siang ini!" seru Kevin.

Kevin mendekatkan wajahnya kearah wajah popor dan meniup-niup wajah Popor yang tidak menggubris seruannya, alhasil karna kembali terusik Popor mulai membuka matanya dan betapa kagetnya dia ketika membuka mata wajah Kevin begitu dekat dengan wajahnya.

Plakk..

Satu tamparan keras mendarat diwajah Kevin sehingga membuatnya terjatuh, sementara Popor sekarang sibuk memeriksa sekujur tubuhnya, takut-takut Kevin telah menodainya dan melakukan hal yang tidak senonoh kepadanya tapi dia tidak menemukan satu helaipun dari pakaian yang ia kenakan terlepas dari tubuhnya, bahkan sekarang dia melihat jaket Kevin menutupi sebagian kakinya yang tidak tertutup karna ia menggunakan celana selutut, sial! sepertinya dia sudah salah paham terhadap Kevin. Popor menatap kearah Kevin dan dilihatnya Kevin yang masih terduduk seraya memegangi sudut bibirnya yang sedikit mengeluarkan darah karna ia menampar Kevin dengan sangat Keras, cepat cepat Popor membuka sabuk pengaman dan turun mendekati Kevin.

"Vin Lu enggak apa-apa?" tanya Popor namun sedetik kemudian dia mengutuk dirinya karna mengeluarkan pertanyaan bodoh seperti itu, jelas-jelas dihadapannya sekarang masih meringis kesakitan bahkan darah dari sudut bibir Kevin masih tetap mengeluarkan darah.

"maaf" ucap Popor dengan lirih.

"i'm ok Por! Lu enggak usah khawatir" balas Kevin yang kini mencoba tersenyum namun kembali meringis karna sakit disudut bibirnya.

"tuh kan!" suara serak keluar deangan cepat dari mulut Popor, dia merasa bersalah sekarang.

"hey! jangan nangis dong, ini beneran enggak apa-apa, lukanya nanti juga sembuh yah" Kevin mengelus pipi  Popor bermaksud mencoba menenangkan Popor yang sudah berkca-kaca dan hendak menangis.

"gue mikir yang enggak-enggak sama Lu Vin"

Dan ahirnya air mata Popor tidak bisa ditahan dia menangis sekarang.

"wajar Lu kayak gitu kan Lu refleks! lagian salah Gue juga Por enggak mundur pas lu buka mata, ya.. udah ya! jangan nangis lagi" bujuk Kevin seraya mengusap air mata Popor.

Popor menyentuh sudut bibir kevin yang terluka, dengan lembut ia menyingkirkan sisa darah yang masih menempel diwajah Kevin hingga bersih.

"sekali lagi maaf ya Vin!" ucap Popor.

kali kedua (God Plot Twist) Kevin dan PoporTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang