one fine day

92 18 10
                                    

Sinar mentari pagi menelusuk melalui celah jendela kamar sehingga mengusik tidur nyenyak Popor, ia Mengerjapkan matanya dan sesekali menguap kemudain bangkit dari tidurnya, ia berjalan gontai menuju dapur untuk mengambil air minum sebagai rutinitas pertama yang wajib dia lakukan kemudiam membuat tiga porsi sandwich, satu untuk Gresya, kemudain untuknya dan juga Kevin nanti diperjalan.

"selamat pagi putri tidur! masi inget bangun juga toh" ejek Gresya yang tiba-tiba muncul.

"selamat pagi ibu tiri!" balas Popor tak mau kalah.

"tuben bangun sendiri, biasanya gue bawain air dulu baru bangun, mimpi apa Lu? wait ini ada sarapan sandwich biasanya dua, kok sekarang tiga? " tanya Gresya.

"mimpi dikarungin wewe gobel puas Lu! Gue di ajakin jalan sama si Kevin, nah nanti satunya lagi buat dia" jelas Popor.

Gresya mendekati Popor dengan tatapan penuh keheranan sampa-sampai Popor memundurkan kepalanya karna Gresya yang mendekatkan wajahnya kearah Popor.

"eh buset Lu mau ngapain? Gress! Gue sekalipun manly  kaya gini masih normal Gress astaga!" ucap Popor yang mendorong wajah Gresya.

"pala Lu normal! Gue heran aja kok bisa Kevin ngajak Lu? Por! Lu enggak ngajak dia duluan kan? ngaku Lu!" desak Gresya yang masih setia dengan raut wajah penasaran, sementara Popor dengan wajah polosnya menggeleng cepat.

"enggak! Kevin yang ngajak duluan! semalem gue mau ngajakin Lu juga tapi Kevin bilang berdua doang" jelas Popor dengan penuh keyakinan.

Gresya mencoba mencari kebohongan dimata Popor tapi nihil Gresya tidak menemukannya, Gresya mulai khawatir dengan Popor, bukan karna ia takut Popor tidak bisa menjaga diri bukan! tetapi dia tidak ingin Popor terjebak pada kesalahan yang sama dan oleh orang yang sama, dia tau betul bagai mana dulu Popor sangat hancur karna berharap pada Kevin, dia tau betul bagai mana susahnya Popor bangkit setelah dipatahkan bahkan Gresya yakin alasan Popor tidak menyukai lelaki lain setelah luka lima tahun lalu itu karna dia trauma hingga membuatnya mati rasa, dan sekarang orang yang melukai dia tiba-tiba datang dan ingin masuk lagi kedunia Popor? tidak akan Gresya biarkan! dia akan bicara pada Kevin lihat saja.

"Lu enggak boleh pergi! Gue enggak ngijinin Lu!" ucap Gresya penuh ketegasan.

"Loh Gress! kenapa?" tanya Popor yang sekarang mulai terlihat lesu.

"Por! kita emang udah baikan sama Kevin! but don't forget Por! Kevin the person who broke your heart!  Dia adalah orang yang udah nyakikitin lu dimasa lalu!" ucap Gresya.

"dan gue enggak mau  sampai pendirian Lu runtuh cuma karna perhatian-perhatian kecil yang enggak seberapa yang dia kasi ke Lu!" sambung Gresya.

Popor menelan ludahnya dengan susah payah, nafas tercekat ketika Gresya mengingatkannya tentang masa lalunya, tapi benar juga yang dikatakan Gresya, harusnya dia tidak boleh terlena, tapi bagai mana dengan Kevin? Popor sudah menyetujui ajakan Kevin.

"Por! maaf karna pagi-pagi gue udah keras sama Lu! tapi ini buat kebaikan Lu!" ucap Gresya seraya menyentuh pundak Popor.

Popor tersyum tulus diikuti anggukan kecil, Popor merasa sedikit sedih dan kecewa atas keputusan Gresya  tetapi dia paham maksud dari para Gresya, dia tahu bahwa setelah kejadian lima tahun tersebut bukan hanya dia yang terluka tapi juga Gresya yang merasakannya, ketika ia terpuruk Gresya yang susah payah membantunya untuk bangkit, jadi jika saat ini Gresya sangat keras Popor rasa itu suatu kewajaran karna dia takut hal yang sama menimpa dirinya.

"Gue mandi ya, nanti kalau Kevin datang Lu aja yang ngomong cari alasan biar gue enggak jadi pergi" ucap Popor yang berjalan menuju kamar untuk mandi.

kali kedua (God Plot Twist) Kevin dan PoporTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang