pulang?

64 17 3
                                    

Mentari pagi mulai menampakan diri, sinar mentari yang menelusup melalui celah gorden membua tidur Gresya terusik, dan mulai bangjit dari tidurnya, sementar Popor sedikitpun tidak terusik, ia masih setia memejamkan matanya.

"selamat pagi Por! belum bangun juga? mimpi apa si? nyenyak banget tidurnya, Gue kangen sama Lu" ucap Gresya mencoba berbicara dengan Popor.

"apa dia harus dateng dulu baru baru lu mau bangun? kalok iya, Lu sabar dulu ya, nanti Fajar bakalan jemput dia ya" sambung Gresya.

Gresya beranjak bangkit dari kusrsi yang ia duduki selama semalaman tertidur kemudian dengan kembut mengcup kening Popor.

"cepet bangun ya adikku sayang!" ucap Gresya lagi seraya mengelus rambut Popor.

Di luar ruangan tampak Fajar dan Hardianto tengah membicarakan tentang cara menemkan keberadaan Kevin.

"gimana caranya Fajar bisa nemuin Kevin, Om?" tanya Fajar sedikit prustasi pasalnya ia tidak memilik akses yang jelas untuk bisa menemukan Kevin.

"kita cuma tau dia ada di Lombok tanpa tau di Lombok bagian mana" sambung Fajar.

Hardianto tampak memangut seakan ikut meresapi kebingungan yang dirasakan oleh Fajar.

"Om juga bingung Jar... " ucap Hardianto setelah berfikir beberapa saat.

"Om udah coba hubungin dia tapi enggak aktif Hp nya" sambung Hardianto.

"makanya Om, oh iya... Kevin kan punya dua Hp om, yang khusus buat bisnis belum coba kita hubungin" ujar Fajar.

"enggak dibawa Jar! Hpnya ada sama Om sekarang" ucap Hardianto.

"lah makin sulit aja kalok kaya gini" ucap Fajar yang kini bersedekap seraya membenturkan punggungnya di tembok.

"ah... Om tahu, kenapa kita enggak lacak aja HP nya Kevin? Sinyal terahir pasti jadi bisa kita jadiin petunjuk posisi dia sekarang" saran Hardianto dengan penuh semangat.

"Ya Tuhan... kenapa baru kefikiran sekarang sih... oke OM nanti Fajar ke kantor buat ngomongin ini sama tim IT kantor"

Disisi lain Kevin masi duduk melamun dutepi ranjangnya, hati dan fikirannya masih terus berkelahi, disatu sisi ia ingin sekedar mengetahui kabar Popor, tapi hatinya berkata tidak, hatinya terlalu takut jika pada ahirnya kembali terjebak oleh perasaannya sendiri.

Ia kembali mengingat tentang mimpinya tadi malam, apa itu benar mimpi atau suatu pirasat? entahlah tapi semuanya terasa begitu nyata bagi Kevin.

"huftt... Gue harus gimana? lama-lama gua bisa stres kalok kayak gini" ucap Kevin prustasi.

"Gue perlu ngelepasin beban ini tapi gimana caranya? mau cerita tapi... enggak tau mau cerita sama siapa" sambung kevin.

"sama fajar? enggak mungkin! yang ada dia malah nayain gua dimana"

"apa Gye cerita sama pak iwan aja ya? kayaknya dia busa ngasih gua solusi"

⌚⌚⌚⌚

"Semalat pagi mas Kevin" sapa Pak iwan yang baru datang.

"pagi Pak" jawab Kevin

"saya enggak telat kan Mas? sesui sama yang Mas Kevin suruh" tanya Pak Iwan.

"iya Pak, tenang aja" balas Kevin kemudian menepuk pelan pundak Pak iwan seraya tersenyum.

"hehe syukurlah, lagian Mas Kevin kenapa enggak mau aktifin HP aja Mas? biar mudah gitu hubungin saya" usul Pak Iwan.

"hehe enggak Pak! saya lagi puasa megang Hp hahaha"

kali kedua (God Plot Twist) Kevin dan PoporTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang